Chapter 8

1K 66 2
                                    

3 tahun kemudian (Haibara 20 tahun)

"Heeeh... Jadi Shinichi sudah melamarmu?" tanya Sonoko seraya melihat cincin di jari manis Ran dengan takjub.

"Eh," Ran mengangguk seraya tersipu malu.

"Bagus sekali! Aku iri! Sementara Makoto-Chan masih sibuk turnamen hadeh!" Sonoko menepuk jidatnya.

"Hehehe... Sabar Sonoko," hibur Ran.

"Ah itu Shinichi sudah datang!" Sonoko menunjuk.

"Ran!" Shinichi melambai.

"Shinichi," Ran balas melambai.

Mendadak dari belakang Shinichi terlihat Haibara.

"Lho kau ikut juga?" Sonoko memandang Haibara.

Haibara menatapnya tajam, "Kenapa? Keberatan?" tantangnya. Ia bukan lagi gadis kecil yang takut diintimidasi.

"Tidak juga sih," sahut Sonoko menahan kesal, "Cuma tumben saja,"

Haibara mengangkat bahu, "Nii-Chan ku ini magnet mayat, ke mana pun dia pergi pasti ada saja pembunuhan. Sebagai mahasiswa jurusan forensik, itu sangat bagus untuk menambah pengetahuanku bukan?"

"Oi oi..." gumam Shinichi menatap Haibara dengan kikuk.

"Benar juga, kalau ada Ai-Chan jadi bisa langsung tertangani tanpa menunggu ahli forensik datang," timpal Ran.

"Eh," Haibara mengangguk.

"Sudah sudah," Shinichi menengahi, "Ayo jalan,"

"Tenang Ran, aku akan berusaha mengajaknya menjauh nanti supaya kau bisa berduaan dengan Shinichi," bisik Sonoko.

"Sudah tidak apa-apa," kata Ran.

Mereka akhirnya jalan bersama ke pasar festival. Melihat beberapa pernak-pernik yang bagus dan lucu-lucu. Bahkan Haibara juga tertarik pada pin berbentuk mawar perak.

"Kau suka?" tanya Shinichi.

"Eh," Haibara mengangguk, "Aku ingin memasangnya di stetoskopku, supaya tidak terlalu monoton dan tidak tertukar dengan yang lain,"

"Aku akan membelikannya kalau begitu,"

"Tidak usah, aku bayar sendiri saja," tolak Haibara.

"Eh?" Shinichi bingung.

"Aku tidak suka kau membuka dompetmu," kata Haibara seraya berjalan ke kasir.

Shinichi melongo, "Tumben, biasanya minta ini itu,"

Setelah dari pasar festival, mereka lanjut jalan ke taman air mancur. Baru saja mereka memasuki area taman, terdengar suara teriakan seorang wanita.

Dengan tenang Haibara mengeluarkan sarung tangan dari tasnya seraya menatap Shinichi penuh arti, "Pelajaran pertama untukku hari ini,"

Mata Shinichi menyipit, "Ini pembunuhan oi,"

Detik berikutnya Shinichi dan Haibara tiba di TKP. Haibara menunduk memeriksa mayat seorang wanita yang tergeletak di taman.

"Bagaimana?" tanya Shinichi.

"Tidak ada bau almond, bukan arsenik. Tapi," Haibara memeriksa mulut wanita itu, "Gusinya menghitam, jelas dia keracunan. Walau perlu diautopsi lebih lanjut, tapi aku yakin ini karena merkuri,"

Shinichi mengernyit, "Merkuri?"

"Eh," Haibara mengangguk, "Merkuri yang tidak diberikan dalam jumlah besar sekaligus, namun dicicil sedikit demi sedikit,"

You Are My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang