Chapter 2

1.3K 99 1
                                    


"Sherry amnesia dan diperkirakan bersifat permanen," Jodie memberitahu.

"Lalu bagaimana? Jika Shiho hilang ingatan, dia tidak bisa membuat penawarnya lagi. Ia akan mengulang siklus hidupnya sekali lagi dari anak-anak," kata Masumi.

Mary menghela napas, "Mungkin sudah seperti ini jalannya. Shiho telah banyak mengalami kepahitan. Bila ia memang harus mengulang siklus hidupnya lagi, kita harus membuatnya menjadi lebih baik,"

"Eh," Jodie mengangguk, "Dokter juga bilang ia akan memiliki sakit kepala kambuhan akibat benturan keras itu. Sebaiknya memang ia tidak dipaksa mengingat, Sherry juga tidak boleh tertekan. Aku sependapat dengan Mary-San. Biarkan Sherry mengawali hidup barunya dengan versi yang lebih bahagia,"

"Kalau begitu, dia tidak bisa menggunakan nama Miyano Shiho lagi," sela Akai Shuichi, "Kelak jika dia dewasa, dia bisa mengetahui kebenarannya dari internet,"

"Kita terlanjur memanggilnya dengan Haibara Ai," lanjut Jodie, "Kami akan mengatur agar nama Haibara Ai terdaftar resmi,"

Mary mengangguk, "Karena hanya dia peninggalan Elena, aku akan merawatnya. Kami akan membawanya kembali ke Inggris,"

"Sebaiknya kita juga harus sepakat untuk mengarang latar belakanganya," tambah Jodie.

"Eh," Marry setuju.

"Shinichi? Kenapa kau diam saja?" tanya Masumi.

Shinichi hanya menunduk murung selama pembicaraan itu. Lalu tanpa kata, ia berlalu pergi. Ia memiliki deritanya sendiri, derita kehilangan partnernya. Ia merindukan Putri Setan Mengantuknya.

Tanpa sadar, kakinya melangkah ke kamar perawatan Haibara dan menemukan para suster yang mengeluh. Mereka tampak kesulitan.

"Ada apa?" tanya Shinichi pada mereka.

"Anooo... Ai-Chan sama sekali tidak mau makan..." kata suster.

Shinichi melongok dari kaca. Ia melihat Haibara duduk di ranjang tampak muram dan hanya memeluk sebuah boneka lumba-lumba pemberian Ayumi. Profesor Agasa dan Detektif Cilik sudah menjenguknya, tapi Haibara tidak mengingat mereka semua.

"Biar aku coba membujuknya," kata Shinichi kemudian memasuki kamar.

Haibara mendongak ketika Shinichi masuk dan duduk di ranjang.

Shinichi tersenyum ketika berkata, "Kata suster ada yang tidak mau makan,"

Haibara memeluk lumba-lumbanya semakin erat. Ia jadi terlihat seperti anak usia 7 tahun sungguhan.

"Kenapa tidak mau makan?" tanya Shinichi.

"Pahit..." sahut Haibara polos.

"Ai-Chan masih belum sembuh, tentu saja rasanya pahit,"

Haibara masih merengut.

"Nii-Chan suapi mau?" Shinichi menawarkan diri.

Haibara hanya diam, tampak malu.

"Supaya tidak pahit," Shinichi mengeluarkan sebuah kotak kecil berisi permen kenyal warna-warni bertaburan gula.

Mata Haibara membesar penuh minat ketika melihat kotak dan permen cantik itu. Shinichi menyadarinya, Haibara benar-benar kembali ke masa kecilnya.

"Kau mau?" tanya Shinichi.

"Uhm," Haibara mengangguk.

"Tapi satu saja ya dan setelah itu kau harus makan,"

"Uhm," Haibara mengangguk lagi.

Shinichi menaruh telunjuk di bibirnya, "Dan jangan bilang-bilang suster. Ini rahasia kita berdua, oke?"

"Oke," sahut Haibara.

Shinichi menyuapi satu permen kepada Haibara.

Haibara akhirnya tersenyum karenanya.

"Kau suka?"

"Uhm," Haibara mengangguk dan akhirnya mau disuapi Shinichi.

"Setelah kau sembuh nanti, kita jalan-jalan oke?"

"Ke mana?" tanya Haibara.

"Ke mana saja Ai mau,"

"Benar?"

"Benar. Kita jalan-jalan sambil cari makan enak. Ai mau makan apa?"

"Anooo... Okonomiyaki,"

Shinichi mengerjap sesaat sebelum tersenyum lagi. Teringat Haibara memang suka okonomiyaki, "Boleh. Kalau okonomiyaki yang enak, adanya di Osaka,"

"Mama! Lihat itu!" Masumi menunjuk dari luar.

Masumi, Mary, Jodie dan Akai baru saja sampai depan kamar Haibara. Mereka terbengong-bengong melihat Haibara yang jadi ceria karena Shinichi.

"Padahal beberapa saat lalu dia masih murung," gumam Masumi.

"Apa Sherlock Holmes bagus?" tanya Haibara.

"Tentu saja!" sahut Shinichi.

"Ai mau baca kalau begitu,"

"Boleh, nii-chan punya banyak koleksinya di rumah,"

Akai Shuichi tersenyum melihat mereka bercengkrama, "Sekali partner tetap saja partner,"

You Are My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang