02. Cara?

92 7 1
                                    

Enjoy for reading dear

•••••...•••••

"Ini perasaan gue doang, atau memang kakel yang dipojok itu ngeliatin gue?" tanya Lovie, ia mulai merasa tak nyaman diperhatikan oleh orang yang tak ia kenal.

Rain terkekeh mendengar pertanyaan Lovie "Pede banget dah lov! Nggak mungkin lah mereka merhatin elo! Nih, ya. Gue kasih ta..." ucap rain yang langsung dipotong Loli

"Mungkin aja. Mereka juga punya mata, kali." ucap Loli santai, kemudian melanjutkan makan siangnya.

"Lo tuh sekalinya ngomong ngeselin banget sih" dengus Rain, ia memang tak pernah akur dengan Loli.

Alasan mendasar kenapa Rain dan Loli hampir tak pernah akur adalah kepribadian mereka yang bertolak belakang. Tapi tenang, mereka tetap jadi sahabat sehidup semati kok:)

"Udah nggak usah ribut! Lo tadi mau ngasih tau gue apaan? Tanya Lovie penasaran.

"Gini Lopiku sayang. Kakel yang ada dipojok kantin itu adalah most wantednya SMA Galaxy. Yang pake seragam paskibra itu namanya kak Raden, trus yang hitam manis itu namanya kak Johny. Yang dasinya diiket dikepala namanya kak Samuel. Kalo yang godain lo dipintu kantin tadi namanya kak adam. Nah, kalo yang lagi ngerokok itu namanya kak Renzie." Jelas Rain.

"Gila si itu ngerokok dikantin, nggak takut dipanggil BK apa?" heran Lovie

"Jelas nggak lah! Orang bapak dia yang punya sekolah ini. Gue peringatin ke lo pada nih, mending jangan buat masalah sama kak Renz dan sahabatnya. Kak Renz itu terkenal bengis. Bahkan ada salah satu anak osis yang dibuat koma sama dia hanya karena anak osis itu nggak sengaja nyenggol bahunya kak Renz doang." Jelas Raina lagi.

Lovie jelas kaget. Ia tak menyangka ada siswa sma yang berani berbuat seperti itu.
"Serius? Lo dapat berita dari mana?"

"Dari grup lambe smagal" ucap Rain cengengesan

Dua temannya yang tak heran dengan kelakuan Rain, memilih untuk melanjutkan makan siangnya.

Sementara dipojok kantin, Renzie tiba-tiba bertanya "Gimana cara nembak cewek?" sontak hal itu membuat teman-temannya terkejut untuk yang kesekian kalinya.

Kalau kalian berfikir Renzie adalah sibengis yang hobi gonta-ganti pacar, dan membuat gadis-gadis menangis kencang, kalian salah besar! Benar-benar salah besar!

Renzie bahkan tak pernah berpacaran, tak pernah pula jatuh hati pada wanita. Ia benar-benar pemula dalam urusan percintaan.

"Lo beneran mau nembak tuh cewek?" tanya Johny dengan serius. Tak lama, Renzie menganggukkan kepalanya mengiyakan pertanyaan Johny.

"Gampang itu. Lo kan kaya, bawa aja dia dinner ke restoran mewah. Kasih bucket bunga ditambah coklat atau boneka juga bisa. Terus, ucapin kata-kata romantis nan puitis kepada sang gadis. Dijamin adik manis akan jatuh kepelukan sibengis" ucap adam dengan gaya sok puitisnya.

Tak mau kalah dari adam, samuel pun turut memberikan saran pada Renz "Tapi, bisa juga lo nembak dia dilapangan setelah upacara. Gila sih itu damagenya mantep. Tinggal lo bawain bunga dan bertekuk lutut dihadapan adik manis, abis itu lo bilang gini "wahai adik manis, maukah kau jadi kekasih hatiku?". Kira-kira gitu lah contohnya."

"Norak banget saran lo berdua" dengus Renzie. Ia tak puas dengan jawaban temannya itu. Menurutnya, cara itu sangat biasa dan sudah lumrah dilakukan.

"Lo bilang ke cewek itu kalo lo cinta sama dia, dengan cara lo sendiri. Cara yang bisa menggambarkan diri lo, cara yang nyaman lo lakuin. Gitu aja kok repot!" jawab Raden yang ditutup dengan kalimat andalan dari idolanya. Siapa lagi kalau bukan bapak prularisme Indonesia, Gus Dur.

Renzie menganggukkan kepalanya, setuju dengan perkataan Raden. Memang, temannya yang paling waras hanya Raden dan Johny.

"Setuju gue! Btw tuh cewek namanya siapa dah? Dari tadi adik manis adik manis mulu" tanya Johny.

"Nggak tau. Gue cuma pernah ketemu sekali di mall karena dia nggak sengaja nabrak gue." mendengar jawaban Renzie, sontak membuat Adam tersedak siomay, Samuel menyemburkan teh pucuk yang ada dimulutnya ke muka Raden dan Johny yang mendadak mules. Raden? Sibuk memaki Samuel didalam hati.

"Bisa-bisanya lo mau nembak anak orang tapi nggak tau namanya, cok!" Johny pun sudah sangat kesal dibuatnya.

"Ini renz baru mau nembak cewek aja, gue udah hampir mati" ucap Adam. Tersedak siomay dengan bumbu kacang ekstra pedas adalah hal yang paling dibencinya mulai hari ini!

"Gue matiin juga lo dam!" kesal Renzie yang diikuti cengiran tak berdosa dari Adam.

"Jadi gue harus gimana buat nembak tuh cewek?" tanya Renzie sekali lagi. Ia benar-benar tak mau gadis itu sampai jatuh dipelukan orang lain.

"Mending lo kenalan dulu deh Renz, tanya namanya, abis itu pdkt, baru lo tembak" lelah sudah Samuel menghadapi pemula cinta yang satu ini.

"Kelamaan! Gue mau cara yang cepat!" Tegas Renzie.

"Terserah lo Renz, kalo mau cepet ya ajak kenalan aja sekarang." Usul Johny diikuti anggukan dari Raden yang sejak tadi diam. Bukannya apa-apa, tapi Raden merasa ia juga tak cukup mahir dalam urusan percintaan.

Tidak lama kemudian, Renzie bangkit dari tempatnya duduk dan berjalan menuju meja yang ditempati oleh Lovie.

Tanpa permisi, Renzie duduk tepat disebelah Lovie. Lovie heran bukan main, kenapa kakak kelasnya ini tiba-tiba menghampiri dirinya. Padahal ia tak pernah mencari masalah padanya.

Dan sekarang, Lovie mulai tak nyaman dengan tatapan sinis para siswi.

"Nama lo siapa?" tanya Renzie tiba-tiba.

"eh, nama saya Lovie, kak. Maaf sebelumnya, saya nggak ada salah kan sama kakak?" tanya Lovie hati-hati. Setelah penjelasan Rain tadi, ia bertekad untuk menjauhi kakak kelasnya itu. Mengingat Renzie adalah anak pemilik sekolah, bisa saja kakak kelasnya itu mengeluarkannya dari sekolah hanya karna masalah sepele. Lovie benar-benar tak mau itu terjadi!

"Nothing. Gue cuma mau tau nama lo" setelah mengucapkan itu, Renzie kembali ke meja teman-temannya.

Raina yang sedari tadi menahan kekagumannya terhadap Renzie langsung menjerit tertahan.
"Gilaaaa, Lovieee. Lo disamperin pangeran! Fiks kak Renzie pasti suka sama lo!"

"Apaan sih Rain! Bisa aja dia abis main TOD terus dapet dare nyamperin gue." Ucap Lovie setelah sebelumnya menyentil jidat Rain.

Loli yang sedari tadi diam ikut menimpali.
"Tapi kemungkinan besar, dia memang suka sama lo. Dia nggak bakal nyamperin lo cuma karena dare."

"Kok lo bisa seyakin itu?" tanya Lovie yang heran dengan jawaban Loli.

Loli hanya mengangguk-anggukkan kepalanya sembari menyeruput es jeruk pesanannya.

"Atau jangan-jangan lo pacarnya kak Renz?" tuduh Rain, yang tak lama kemudian mendapat jitakan keras dari Loli

"Gue sepupunya, sekaligus anggota Black Cats, perkumpulan yang dipimpin Renz." jelas Loli jujur.

Seketika pernyataan itu membuat Lovie dan Rain membulatkan mata mereka.

•••••...•••••

See you in the next Chapter ♥️
Thank you
-rhy-











RENZIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang