16. Pembebasan

29 2 0
                                    

Happy reading
•••••...•••••

"Cowok lo yang bajingan itu 'nidurin' cewek gue." jelas Ares dengan raut sendunya.

deg

Sontak Lovie terdiam, tangannya yang tadi berusaha melepaskan tali, mendadak lemas mendengar pernyataan Ares barusan
'Nggak mungkin' batin Lovie

"Lo emang gini? Suka nuduh orang lain sembarangan?" ucap Lovie. Entah kenapa nada bicaranya terdengar dingin kali ini.

"Bajingan itu mabuk di bar! Dia nyeret Caca ke kamar yang ada disana dan merenggut kehormatan cewek gue."

"Nggak mungkin!" elak Lovie kukuh.

"Lo bisa cek cctv disana. Renzie berhasil buat cewek gue depresi dan berujung bunuh diri. Caca juga nggak mau ngasih tau gue siapa yang udah ngelakuin hal bejat itu ke dia. " jelas Ares.

"Gue udah bilang ke Caca kalo gue nerima apapun keadaannya, Lovie. Tapi dia nggak mau dengerin ucapan gue! Gue ngaku, gue juga salah. Karena Caca kesana nyari gue yang ngilang seharian. Tapi bukan berarti Orang lain bisa ngelecehin dia seenaknya disana!"

"Gue emang brengsek. Tapi cowok lo jauh lebih brengsek dari gue."

"Lo tenang aja, gue nggak akan ngelakuin apa yang udah Renzie lakuin ke cewek gue. Sebrengsek apapun, gue masih punya hati untuk nggak nyakitin cewek."

Rahang cowok itu mengeras ketika menjelaskan hal yang menyakitkan pada Lovie. Ia marah, ia kecewa dan kehilangan seseorang yang sangat berharga baginya apalagi dengan cara yang tak pernah ia duga sukses membuaatnya tak bisa menerima takdir itu dengan lapang dada dan meninggalkan dendam di hatinya.

Sedangkan Lovie hanya bisa menunduk dengan perasaan yang berkecamuk. Ia ingin tetap percaya pada Renzie. Namun mendengar Ares dengan berani menyebutlan kata cctv membuat pertahanan Lovie goyah.

"Gue cuma jadiin lo umpan untuk ngabisin Renzie hari ini. Setelah itu gue bakal lebasin lo." ujar Ares kemudian meninggalkan ruangan itu.

•••••...•••••

Langkah tegap seorang lelaki mulai memasuki area bekas pabrik. Seorang diri dan tanpa senjata. Persetan jadi apa dirinya di dalam sana tapi yang jelas Lovienya tak boleh terluka.

Awalnya ia akan menyerbu Ares bersama anggota B.C yang lain. Namun setelah membaca pesan dari Ares yang memintanya untuk datang seorang diri jika ingin kekasihnya selamat, maka ia urungkan niat awalnya itu.

Renzie bergegas menuju lantai dua,
"Lepasin cewek gue!" perintahnya dengan tegas sedetik setelah ia memasuki ruangan tempat dimana kekasihnya di tahan.

Tampak Ares dan beberapa anak buahnya duduk tak jauh di hadapannya, sedangkan sudut matanya menangkap Lovie dengan keadaan kacau, diikat di kursi, rambutnya berantakan dan bekas air mata yang masih bertahan di pipinya. Shit. Lovienya menangis!

"Boleh. Asal lo serahin nyawa lo ke gue." ujar Ares. Ia berjalan ke arah Renzie dengan dagu terangkat.

Renzie menyeringai "Lo bukan Tuhan. Lepasin cewek gue atau lo tau akibatnya!"

RENZIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang