20. Ngaret

19 1 3
                                    

Sustainable living = Gaya hidup peduli lingkungan
Ngaret = Telat, terlambat, ga tepat waktu
Nilep = Ngambil hak orang tanpa izin, mencuri.
Sapras = Sarana prasarana

✨Happy Reading✨

•••••...•••••


"Dam, lo gabut apa gila sebenernya?" tanya Johny yang melihat Adam sedang menghitung jumlah kulit kacang yang berserakan didepan warung mang Asep.

Jadi, beberapa anggota B.C sudah berkumpul di warung mang Asep sambil menunggu anggota lainnya datang. Karena rencananya mereka semua plus pacar-pacar mereka akan ke pantai hari ini.

"Gua ini cinta lingkungan, ya njing!" ujarnya tanpa menghentikan kegiatan menghitung kulit kacang.

"Alah cocotmu, Dam. Biasanya buang sampah di pinggir jalan aja sok cinta lingkungan!" sahut Fahri.

"Tau sustainable living kaga lo pada? Cinta lingkungan tuh dimulai dari hal kecil kek gini" ujar Adam

"Masalahnya elo tuh mungutin kulit kacang tapi lo buang sampah bekas roti lo di bawah pohon, Anjing!"  sahut Fahri yang dibalas cengiran tak berdosa dari Adam.

"Ga usah lo tanggepin, Ri. Emang agak laen anak satu itu." ujar Samuel.

"Widih, tumben bener lo bawa mobil, Den" tanya Adam ketika Raden dan Loli turun dari mobil.

"Loli ga boleh ikut kalo naik motor. Jadi gua bawa mobil" jawab Raden.

"Oalah pantes!"

Loli mengarahkan kakinya ke warung mang asep, melewati mereka semua tanpa menyapa.
"Mang, kok ga ada risol mayo?" tanyanya setelah mencari risol di nampan gorengan yang ada di atas meja.

"Baru banget digoreng, neng. Belom mateng." jawab mang Asep.

"Nanti kalo udah panggil aja ya mang, saya mau kesana dulu" ujar Loli menunjuk ke arah pohon Mangga.

"Atuh siap neng Loli"

Loli mendudukkan dirinya di sebelah Raden. Di bangku panjang yang ada di bawah pohon mangga.

"Emang ga ada adab ya lo! Kaga nengok kaga nyapa, dateng dateng langsung pesen risol!" ujar Samuel yang ada tepat disebelahnya.

*jadi posisinya Loli duduk ditengah tengah antara Raden dan Samuel

"Bosen gua nyapa lo, bang" balasnya.

"Cobalah contoh bu bos Vivie, Lol. Biar lo jadi feminim" ujar Samuel

Loli menginjak keras kaki Samuel dengan geram "Makan tuh feminim!"

"Ini yang lain pada belum dateng?" tanya Raden mengalihkan topik pembicaraan.

Johny membuka room chat grup whatsapp anggota B.C
"Ada yang lagi otw. Ada yang baru bangun. Padahal janjian jam 8 udah ngumpul, taunya sampe jam 9 baru gua, Sam, Fahri sama Adam doang." jelasnya.

"Hooh, mana lo juga ngaret! Sangat tidak mencerminkan anak paskib!" sahut Adam yang sedang mengipasi dirinya dengan topi.

"Jemput Loli dulu tadi, makanya telat" ucap Raden.

"Alah banyak alasan! Indonesia ini ga maju maju karena budaya kek gini nih. Ngaret. Pembangunannya ngaret, pelayanan publiknya ngaret, semuanya ngaret!" ujar Samuel.

"Anjir! Iya juga ya. Coba kalo korupsi cepet banget geraknya. Kalo ditagih pembangunan sapras kek siput. Lelet." timpal Fahri membenarkan.

Tak lama dari itu satu per satu para anggota B.C mulai berdatangan termasuk juga Renz dan Lovie.

RENZIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang