"Renjun, mulai saat ini kamu jadi pacar-ku!" Seru Jeno secara tiba-tiba, dengan suara yang lantang dan sukses membuat suasana kantin yang ramai, berubah menjadi hening, ketika Jeno yang notaben-nya King of bullying memberikan cinta yang setara ultinatum kepada Renjun. Bahwa hari ini Renjun adalah kekasih Jeno.
Semua murid menjadi khawatir apabila Renjun dan Jeno menjadi sepasang kekasih. Quuen dan King benar-benar menyatu kalau begitu, dan bullying di sekolah ini pasti semakin parah.
Tapi tak sedikit juga yang mendukung, bila mereka menjalin kasih. Mereka itu sama dan cocok satu sama lain.
"Tiba-tiba? Kau habis minum apa? Jangan mengada." Ucap Renjun, lalu melanjutkan acara makan-nya kembali.
"Aku tidak bercanda. Mulai hari ini kau jadi kekasih-ku! Dan untuk kalian semua yang ada di sini?! Jangan pernah mendekati Renjun, atau--"
"Atau apa?" Sahut suara bariton yang mulai memasuki area kantin. Siapa lagi kalau bukan Jaemin yang mempunyai suara berat seperti ini.
Jeno dan Jaemin memang sama-sama memiliki deep voice. Jeno yang lebih ke tipe husky voice, sedangkan Jaemin lebih ke tipe bariton voice.
"Aku akan tetap mendekati Renjun." Tambah Jaemin.
"Dia kekasih-ku!" Sentak Jeno.
"Tapi Renjun tidak menjawab pernyataan cinta-mu! Kau hanya mengklaim-nya secara sepihak." Balas Jaemin.
"Aku tidak perduli dengan jawaban Renjun! Yang terpenting saat ini Renjun kekasih-ku!" Sentak Jeno.
"Kalau begitu aku juga tidak perduli dengan ancaman-mu. Aku akan selalu dekat dengan Renjun, karena aku juga menyukai-nya." Ucap Jaemin yang sukses membuat suasana kantin menjadi ramai, namun situasi tegang-nya pun tidak redah.
"Kamu pilih siapa? Jaemin atau Jeno?" Seru Dongpyo, berbisik kepada Haechan.
"Jeno." Sahut Haechan.
"Kalau gitu aku Jaemin. 100 ribu won, deal?" Tantang Dongpyo, mengeluarkan uang 100 ribu Won.
Haechan yang melihat itu pun langsung mengeluarkan uang yang ada di saku-nya juga. Menyatukan-nya dengan uang milik Dongpyo. "Deal!" Balas Haechan.
Jaemin serta Jeno saling menatap dalam diam, seakan mereka berbicara melalui tatapan mata.
"Apakah kalian telah selesai menyelesaikan drama-nya?" Seru Renjun yang saat ini sudah menyelesaikan acara makan-nya, ia juga sudah minum tadi.
Renjun pun mulai beranjak dari duduk-nya, berdiri di hadapan Jaemin dan Jeno.
"Ini bukan Wattpad. Apakah kalian pikir aku akan tersentuh dengan pengakuan cinta kalian berdua? Aku akan bingung mau pilih yang mana di antara kalian berdua? Atau kalian menunggu aku untuk menjawab maaf, kalian berdua terlalu baik untuk-ku. Aku tidak ingin merusak pertemanan kalian, aku tidak ingin kalian bertengkar? Hahaha terlalu polos sekali jalan pikiran kalian." Seru Renjun.
Renjun pun mulai menjulurkan kedua tangan-nya, menepuk pundak Jeno dan Jaemin. "Selamat berjuang untuk mendapatkan cinta aku. Kita lihat siapa yang mati terlebih dahulu, di antara pertengkaran kalian dalam memperebutkan diri-ku." Seru Renjun lalu mulai pergi meninggalkan area kantin. Sedangkan Haechan dan Dongpyo melongo melihat itu.
Renjun terus melangkahkan kakinya menuju rooftop sekolah. Mengeluarkan sebungkus rokok dan juga korek yang sengaja ia taruh di dalam sofa bekas yang ada di sini.
Renjun mulai menyalakan korek itu, mendekatkan-nya ke rokok dan mulai menghisap-nya setelah rokok itu menyala.
"Bukan-kah aku sudah bilang kalau aku tidak suka melihat-mu merokok?!" Sentak Jeno yang baru saja datang, dan langsung menghancurkan semua rokok yang Renjun pegang.
Renjun hanya bisa pasrah ketika melihat rokok-nya yang di hancurkan Jeno lagi.
Sudah dua bungkus Jeno menghancurkan rokok Renjun. Entah harus sampai berapa bungkus Renjun harus menahan kesabaran-nya karena Jeno yang terus menghancurkan rokok-nya.
"Apakah kau menyukai Jaemin?" Tanya Jeno tiba-tiba. Menggeser Renjun sedikit, agar dirinya bisa duduk di samping Renjun.
"Pertanyaan-mu sangat tidak penting." Dengus Renjun.
"Berati benar kau menyukai dirinya." Hardik Jeno yang menyimpulkan-nya sendiri.
"Apakah semua ini karena aku menolak pernyataan cinta-mu?" Tebak Renjun yang di balas angguk-kan kepala dari Jeno.
"Lalu apa yang membuat diri-mu menolak-ku selain menyukai Jaemin? Hanya dia yang bisa menyaingi diri-ku. Tidak ada siswa lain yang bisa menyaingi ketampanan, kekayaan dan juga kepintaran-ku selain Jaemin. Maka dari itu aku simpulkan kau menyukai dirinya." Seru Jeno yang langsung mendapat pukulan dari Renjun di kepala-nya.
"Bodoh! Aku menolak-mu bukan karena aku menyukai Jaemin. Aku hanya tidak menyukai kalian berdua." Seru Renjun.
"Kenapa? Apa yang kurang dari-ku? Kau tau, kita akan jadi pasangan paling terbaik di sekolah ini! Raja dan Ratu akhirnya menyatu!" Seru Jeno.
"Kau pikir ini dongeng kerajaan! Aku hanya tidak menyukai kalian saja." Seru Renjun.
"Kalau begitu, aku akan melakukan berbagai cara agar dirimu menyukai diriku." Seru Jeno dengan senyuman yang sering ia tampilkan saat bersama dengan Renjun.
"Sebaiknya jangan berusaha." Ucap Renjun yang sukses merubah raut wajah Jeno.
"Kenapa? Kau membenci aku ya? Ah, bukan cuma aku kan? Kau juga membenci Jaemin." Tanya Jeno bingung.
"Kenapa harus membenci kalian berdua. Kalau masalah membenci Jaemin, itu bukan-nya dirimu? Kau membenci Jaemin bukan?" Balas Renjun.
"Tentu saja kau membenci aku dan Jaemin, karena kita berdua telah melanggar janji yang kita bertiga buat. Janji akan selalu bersama." Seru Jeno.
Iya! Dulu Renjun, Jeno dan Jaemin itu sahabat dekat. Mereka bertiga hidup rukun dan jarang sekali di terpa masalah yang serius di dalam persahabatan mereka. Mereka juga berjanji akan selalu bersama. Janji yang sangat mudah di ucapkan, namun sangat sulit di terapkan.
Terbukti dengan pergi-nya Jaemin dan Jeno dari kehidupan Renjun, membuat janji mereka hanya sekedar janji. Jaemin yang lebih memilih untuk pergi ke Hongkong bersama keluarga-nya. Serta Jeno yang pergi ke Amerika bersama keluarga-nya. Tinggal-lah Renjun yang masih di sini, yang mengharapkan mereka kembali namun rasanya mustahil.
Sampai akhirnya mereka di pertemukan kembali di sekolah menengah atas, setelah berpisah selama beberapa tahun.
Mereka bertiga memang telah berkumpul kembali. Namun semuanya sudah berbeda rasa. Terlebih saat ini Jeno dan Jaemin sedang saling membenci satu sama lain, serta Renjun yang telah berubah. Renjun bukan-lah Renjun yang dulu. Ceria, riang, baik hati dan menggemaskan.
"Ah aku baru ingat kalau kita pernah membuat janji seperti itu." Dusta Renjun.
Bohong kalau Renjun tidak mengingat janji itu. Janji itu adalah janji yang selalu ada di ingatan Renjun. Janji itu juga-lah yang menjadi salah satu alasan Renjun berubah.

KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S ME - NORENMIN
FanfictionCERITA INI KHUSUS NORENMIN (JENO X RENJUN X JAEMIN) SHIPPER! APABILA KALIAN TIDAK SUKA DENGAN SHIPPER YANG BERSANGKUTAN? DIMOHON UNTUK TIDAK BERKOMENTAR NEGATIF DI KOLOM KOMENTAR! ATAUPUN DI KEHIDUPAN PRIBADI LEE JENO, HUANG RENJUN, DAN NA JAEMIN! ...