11. Maaf

4.5K 1.3K 1.8K
                                    

WARNING!

Cerita ini mengandung unsur semacam kekerasan, omongan kasar, dan beberapa hal buruk yang tidak pantas ditiru.

Semua tokoh, ras, agama, latar, hanya fiktif belakang.

Ambil sisi baiknya dan buang sisi buruknya.

Selamat membaca!!  

 

-
-

“Sekarang, air mata dan kata maaf, udah gak ada gunanya. Percuma, karena apa yang kamu sesali, gak akan buat dia kembali.”

-Hafsah-

Dalam kisah ‘Trigonometri’

Karya Nadia Pratama

 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






 

“Perasaan gue gak enak deh Thaf,” ucap Juno sambil memberikan helm pada Althaf. Cowok itu menerimanya, lalu menatap Juno datar.

“Tentang?” tanyanya sambil mengenakan helm.

“Alfan, gue takut Kelvin si anjing, berulah lagi.”

Althaf menggeleng. “Udah biarin, sekarang anterin gue ke kantornya Om Alif.”

“Serius mau jadi model?” pertanyaan Juno membuat Althaf berdecak kesal. Udah bilang berapa kali juga, tapi tetep gak percaya.

“Gue pengen beli motor,” balas Althaf kesal. Juno tertawa pelan.

“Bokap lu, kan, kaya raya, ngapain pake kerja.”

“Ngejek banget.” Althaf tengak-tengok. Mencari keberadaan Rafa dan Alam. “Tuh dua setan, kemana dah?”

“Budeg lu ya? Mereka tadi lari dari kelas, kebelet ampe sekarang belom balik.”

Althaf tersenyum tipis sebelum akhirnya dia menepuk pundak Juno. “Gue mau balik sama Altan aja, lu duluan.” Cowok itu berlari begitu saja meninggalkan Juno di parkiran, membuat sahabatnya itu geleng-geleng kepala.

Padahal, itu hanya alibi Althaf saja, cowok itu tidak akan pulang bersama Altan, melainkan ingin tau keberadaan Alfan, dia berkeliling sekolah yang semakin sepi, sampai akhirnya melihat Irina yang duduk di taman sendirian sambil menatap layar gawai.

“Rin?” Irina menoleh, Althaf bergegas menghampiri gadis itu. Kalau saja penampilan Althaf rapi seperti Altan dan Alfan, pasti gadis itu gak bisa nebak siapa yang menghampirinya itu.

TrigonometriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang