chapter 19🌿

226 17 0
                                    

•••

Kedua mata MinYeong menatap sendu putranya yang sarapan sendiri di meja makan.
Cukup pagi yang awal bagi sosok pria selama ini membuatnya repot.

Jay menikmati sarapan sederhana,
Beberapa pembantu rumah sibuk di dapur untuk memasak.

"Sayang".

MinYeong dikejutkan suara dari sang suami.

"Lihat,putra kita sekarang sudah benar-benar sangat dewasa".
Ucap MinYeong dengan melirik sang suami untuk melihat reaksi.

"Jay memang sudah dewasa".

"Kamu tidak akan paham tentang naluri seorang ibu".

MinYeong menuruni tangga menuju meja makan.

"Selamat pagi sayang".
MinYeong mengecup pucuk kepala Jay.

Respon yang singkat dengan senyuman,biasanya Jay tidak akan suka diperlakukan seperti pria manja.

"Appa hari ini ke kantor bukan?".
Tanya Jay antusias.

MinYeong menatap Dongwook,

"Tentu.Setiap hari Appa ke kantor,kenapa?".

"Jay hari ini ikut,aku ingin bermain disana bersama Sunghoon".

Dengan santainya Jay terus terang mengatakan niatnya.
MinYeong terkekeh,

"Jadi kamu bangun pagi,bersiap-siap hingga setampan ini hanga ingin ikut Appa kamu".
Jay mengangguk

"Sayang..eomma pikir kamu pergi kencan dengan wanita".
Ejek MinYeong,Dongwook ikut menertawakan putranya.

"Aish eomma".
Kesal Jay

MinYeong yang masih berdiri di samping Jay hanya memeluk tidak melepaskan.

"Wanita spesial tentu ada kan sayang?".

Jay menggeleng

"Jangan berbohong,eomma tahu pasti di sekolah banyak menyukai seorang Jay".

"Berhentilah memojokkan Jay"
Sahut Dongwook

"Aku akan tunggu Appa di kantor oke".
Jay beranjak dari kursi dan segera pergi ke depan rumahnya.

MinYeong masih menatap kepergian putranya.

"Kenapa?".
Tanya Dongwook menyaksikan senyuman dari sang istri

"Tidak apa-apa,cepatlah pergi ke kantor.Kalau kamu terlalu lama,yang ada Jay akan marah".

"He emm".
Dongwook melanjutkan sarapan bersama MinYeong.

Pasangan manis berbalutkan kisah yang cukup tragis.
Menderita di awal cerita kemudian berbahagia dengan karunia Tuhan.

Malaikat kecil datang di kehidupan seorang Park.
Marga keluarga,
Penuh pesaingan dan emosi.

"He emm aku akan bertemu kalian".

Jay mendapat telpon dari Sunghoon.
Tanpa waktu lama dirinya melajukan mobil menuju ke tempat teman-temannya berada.

.

.

.

.

.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk mengendarai mobil,kini Jay telah sampai.
Sudah dia duga bahwa Sunghoon akan berlari menghampirinya.

"Akhirnya".

Jay melihat kegembiraan dari Sunghoon kala ini,dipagi ini.

"Jake tidak ikut".
Tanya Jay,

He's my little brother√√[jaywon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang