***Mata cantik tidak berkedip sama sekali menatap layar hp.
Teman yang lain bermain dan bersenang.
Namun tidak dengannya,begitu sangat diam."Appa..aku tidak pernah berharap semuanya berakhir.Denganmu yang mengharapkanku sesuai impianmu".
Sedihnya,
Rasa sakit kesedihan adalah tentang sebuah memori.
Jauh lebih sakit ketika air mata berani berkhianat,berani menyiksa namun berhenti mengalir.Sunghoon mengusap pelan pipinya,
meringkuk menyembunyikan wajah yang haru.Jay yang asik berlatih berhenti seketika memperhatikan teman yang dia sayang tidak baik-baik saja.
"Hei"
Jongkok tepat di hadapan Sunghoon,
hanya rintihan tangisan kecil yang terdengar.
Ponsel itu tetap menyala,Sunghoon menarik kuat ponsel ketika tangan Jay mencoba meraih.
"Wae".Tanya Heeseung kepada Jay.
"Katakan apa yang membuatmu menangis setelah sekian lama".
Sunghoon masih menunduk menyembunyikan wajahnya dalam ringkukan kaki dan kedua tangan.
Heeseung yang semula berdiri di dekat Jay,sekarang dia bersifat lembut kepada Sunghoon.
"Biarkan dia menangis seperti ini".
Ucap Heeseung memainkan rambut hitam seorang teman dan juga adik laki-laki baginya.Setia menunggu bersama hingga Sunghoon menampakan wajah dengan mata memerah karena terlalu banyak menangis.
Pria termuda diantara pertemanan anak team basket,tentu saja sifat Sunghoon masih sama seperti layaknya anak angkatan 1.
"Hyung sudah menunggumu lebih dari 2jam".
Canda Heeseung"Aku terkadang putus asa dan lelah.Ketika kejadian itu,sering kali membuatku takut.Takut untuk melanjutkan mimpi".
Jay menyimak dengan seksama setiap cerita Sunghoon
"Appa_"
Kalimatnya terhenti,"Hentikan itu jika membuatmu terus menangis.Sunghoon ku yang aku kenal tidak akan goyah semudah ini.
Aku dan Heeseung ada selalu didekatmu.Senyumlah meskipun itu terpaksa"."Kau tahu..hal yang paling aku benci adalah kehilangan.Karena disetiap ingatan selalu terlibat kenangan.Tapi baik aku,kamu,Jay dan yang lain harus belajar.Belajar untuk menghargai setiap waktu".
Ucap Heeseung dengan menghapus air mata di pipi Sunghoon."Jika aku gagal?".
"Tidak apa-apa".
Sunghoon tersenyumJujur saja,selama ini kemampuan basket Sunghoon belum stabil.
Tekatnya untuk menang dan unggul semakin membara disetiap harinya.
Jatuh bahkan hingga mencoba berhenti sudah menghantuinya.Appa Sunghoon yang telah pergi selamanya mempunyai mimpi untuk melihat putra satu-satunya unggul di bidang olahraga.
Namun saat hari pahit itu tiba,maka mimpi yang berusaha dicapai bersama juga sirna.
"Boleh hyung marah hemm".
Sunghoon tersenyum,
"Jangan pernah manatap sedih foto ini,buatlah kalimat yang membanggakan untuknya".
Tunjuk Heeseung pada ponsel Sunghoon"Aku akan mencari tahu penyebab kematian appa hyung".
Jawab Sunghoon"Kau kenapa hanya diam?".

KAMU SEDANG MEMBACA
He's my little brother√√[jaywon]
Fanfic"Aku membencimu sebagai orang lain,aku mencintaimu karena kau adikku.Jangan larang hyung untuk melakukan kemarahan". Situasi memburuk dengan derasan air mata mengalir dari Min Yeong,orang di sekitar memperhatikan dengan rasa ketakutan. "Dan kauu..."...