Untukmu yang pernah tidak diinginkan untuk kembali,
dan kini silauan bahagia wanita hidupku telah membawamu
Menerima?Memahami bahkan juga harus berusaha..<adikku>
☘️☘️
••••
"Appa...sekarang aku berlari sampai puas disini,lalu aku akan melempar semua mainan dari ujung itu ke ujung yang itu".
Senyuman Park Dongwook mengutas senyumnya melihat foto demi foto masa kecil Jay.
Sangat membahagiakan jika mengingat momen ketika putra pertamanya bahagia menempati rumah yang begitu mewah.Jay adalah pria yang sangat dilahirkan dalam keberuntungan.Bahkan seperti apapun sifatnya,orang tua tidak akan melarangnya.Karena Park Dongwook lah yang akan melarang siapapun menekan Jay membatasi waktu dewasanya.
"Terlahir sempurna,tampan,manis dan juga sangat tidak mudah ditebak.Itulah putraku".
Gumamnya menyandarkan tubuh gagah yang berkemeja di kursi meja kerja.Hhhhh...
Raut wajah yang bahagia begitu cepat memudar,ketika menatap sosok pria tua sedikit membuatnya berpura-pura menyambut kedatangan.
"Kamu menatap indahnya cucuku".
Park Dongwook tidak mengalihkan tatapannya pada saat ini.
Geram juga muak berusaha ditahan untuk tidak merusak momen bersantainya."Ahhh..sudah lama aku tidak main di perusahaan yang dibesarkan menantuku,bagaimana?".
Senyuman sinis Park Dongwook,pria tua yang duduk di hadapannya sama sekali tak membuat suasana hatinya memanas seperti biasa.
"Lebih tepatnya ini adalah perusahaan yang aku kelola untuk anakku,tidak ada campur tanganmu".
Jawab sinis Park Dongwook.Tepuk tangan terdengar dari pria tua dihadapannya,yakni sebagai mertua.
"Bagus sekali...anakmu memang sangat layak mendapatkan kekayaan dari kecil.Tapi jika anak itu di hadirkan kemungkinan besar Jay hanya sebagian memiliki".
Kakek yang begitu antusias mendidik cucu kesayangan dengan kekayaan.
Memanjakan dengan berpikir bahwa tindakannya benar.Bahkan melarang siapapun menggantikan hak yang semestinya diniliki Jay,terutama jika itu anak kedua."Kamu tau dimana anak itu?".
Lanjutnya bicara.Park Dongwook hanya terdiam,menahan emosi dengan berusaha menghargai mertuanya.
Sudah lama untuk dirinya tidak berurusan dalam situasi ego seperti ini.Dan sekarang kembali
"Dia sudah besar sekarang bukan..jadi ketika dia hadir nanti.Maka hanya sebagai orang biasa,aku tidak akan menyukai itu...aku past".
"Pastikan sesukamu Appa".
Park MinYeong memotong kalimat yang di ucapkan Appanya.
Kedatangan yang secara tiba-tiba tanpa di ketahui siapapun."Putraku tidak memiliki sifat rakus dan mementingkan kekayaan.Dia berbeda,dia yang dingin dan terlalu liar..Sekarang dirinya sudah menemukan apa itu peduli?".
Ucapnya dengan langkah kaki menghadap Appanya yang duduk di kursi.

KAMU SEDANG MEMBACA
He's my little brother√√[jaywon]
Fanfiction"Aku membencimu sebagai orang lain,aku mencintaimu karena kau adikku.Jangan larang hyung untuk melakukan kemarahan". Situasi memburuk dengan derasan air mata mengalir dari Min Yeong,orang di sekitar memperhatikan dengan rasa ketakutan. "Dan kauu..."...