ch.2

1.2K 231 6
                                    

Mitsuya langsung duduk dikursi sebelah.

"Mitsuya."

"Eh? (name)-desu. Terima kasih.. Mitsuya-kun."

(name) mengusap wajahnya yang mungkin masih terlihat seperti orang menangis.

"Sejak lahir?" Mitsuya membuka suara lagi.

"Tidak, aku kecelakaan lima bulan yang lalu, kata dokter dua bulan lagi aku sudah bisa sembuh total." Jelas (name).

Mitsuya kembali melihat tas yang ia bawa lalu menyerahkan ke (name).

"Kenapa?" (name) kebingungan.

"Untuk, cuacanya dingin." Ucap Mitsuya menggaruk leher belakangnya.

(name) menerima tas yang berisi syal itu lalu tersenyum kagum.

"Bagus sekali.. Cantik, dimana kau membelinya??"

"Aku membuatnya." Membuat (name) kaget.

"Mitsuya-kun sendiri? Hebat, jarang sekali aku melihat pria yang tertarik dengan menjahit dan menyulam."

"Aku sudah mempelajarinya saat SMP."

"Boleh kupakai sekarang?" (name) terlihat sangat bersemangat, dan Mitsuya hanya mengangguk.

(name) memakainya, melingkarkan syal berwarna merah maroon itu dilehernya. Membuat Mistuya tersenyum tanpa sadar.

"Bagaimana? Apa kelihatan bagus?" (name) tidak berhenti tersenyum.

"Cantik."

"Eh?"

"Iya, cantik kalau kau yang pakai."

"Eh.. apa yang kau bicarakan, kau menggodaku bahkan dipertemuan pertama kita?"

Mitsuya tertawa lepas setelah mendengar ucapan (name).

Terdengar terlalu percaya diri.

Beberapa menit mereka saling mengobrol tentang menjahit dan menyulam, (name) bercerita bahwa dirinya juga menggemari kegiatan menjahit. Bisa dibilang ia hobi menyulam saat senggang dirumah.

Membuat beberapa baju kucing dan boneka untuk saudara-saudaranya. Mereka langsung akrab saat membicarakan tentang menjahit.

Ponsel (name) berbunyi, itu panggilan dari saudaranya.

"..."

"Haaa..??"

"..."

"Kenapa tidak daritadi..?? Aku sudah menunggumu selama 10 menit!"

"..."

"Berhenti membicarakan hal bodoh, aku marah padamu!"

(name) terlihat kesal dan menutup ponselnya.

"Kenapa?"

"Sepupuku bilang akan menemaniku membeli beberapa benang ditempat kenalannya karena kenalannya baru membuka toko benang. Tapi dia malah membatalkannya secara tiba-tiba, membuatku dalam masalah saja." Suara (name) menjadi lirih.

Mitsuya jadi berpikir kalau (name) tidak pernah keluar rumah dengan kondisinya yang tengah sakit.

"Kau tau dimana toko itu berada?"

"Eung, sepupuku memberiku alamatnya dan menyuruhku pergi sendiri. Dasar gila."

Mitsuya berdiri dan tiba-tiba mendorong kursi roda (name), membuat (name) terkejut.

"Ka-kau! Mau kau bawa kemana aku?!" Pekik (name) ketakutan.

"Tunjukkan jalannya, kita kesana bersama."

"Eh?"

(name) terdiam lalu menengok kepada Mitsuya dibelakangnya, pria itu tersenyum.

"Ahaha, lagipula benang sulamku habis untuk membuat syal itu."
Lanjut Mitsuya.

H O B B Y || Mitsuya ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang