C h a p t h e r [3] -- Tempat Asing

1.6K 272 7
                                    

Yahoo!! sebelum baca, ada baiknya kalian Vote dulu.. ehee

-----------------------------------------------------------

Gadis itu membuka pintu kuil dengan cepat, tapi saat sampai di luar tidak terjadi apapun. (y/n) bernafas lega, dia teringat kalau Haru sedang menunggunya. Agar tak menunggu lama (y/n) kembali berlari menghampiri Haru.

"Haru!?" teriak gadis itu karena orang yang di carinya tidak ada di tempat janjian. (y/n) melihat sekelilingnya dengan jelas, ada yang aneh dengan tempat ini.

"Aku memang keluar dari kuil, tapi kenapa suasananya terlihat berbeda. Aku tidak melihat temanku atau anggota OSIS." (y/n) semakin pusing dengan semua ini. Kenapa Kuil Musashi terlihat berbeda?

Kenapa penjual makanan disini bukan siswa satu sekolahnya?

Dan kenapa disini terlihat sangat tradisional?

(y/n) berlari ke tempat parkiran, mungkin saja Haru kesal karena menunggu terlalu lama. Gadis itu tidak memperdulikan Yukatanya yang acak-acak an, tak apa jika Senpainya marah-marah yang terpenting (y/n) akan mengecek situasi kali ini.

"Astaga!?" lagi-lagi (y/n) terkejut karena dia melihat banyak orang yang tergeletak di tanah dan muka mereka bonyok-bonyok.

"Apa ada penyusup yang masuk ke sini?" sebenarnya (y/n) ingin membantu mereka, tapi karena misinya mencari Haru dan mengecek situasi, orang-orang itu (y/n) tinggalkan.

Meskipun gerimis (y/n) tak mengendurkan larinya, tempat parkir memang sedikit jauh dari kuil makanya (y/n) berlari. Tapi lagi-lagi gadis itu di kejutkan dengan tidak adanya kendaraan melayang.

Di parkiran kuil hanya terlihat beberapa motor dan sepeda, gadis itu menunduk. Dia berfikir dengan segala situasi yang dia lihat.

"Pertama, tidak ada siswa dari sekolahku, festival terlihat sangat tradisional, tidak ada kendaraan melayang. Semuanya terlihat kuno. Dan cahaya tadi? Arghhhh!!! Apa yang terjadi!!" teriak (y/n) mengacak-acak rambutnya yang sebelumnya sudah di tata rapi oleh senpainya.

"Nona? Nona? Kau taka pa?" tepukan ringan di bahu (y/n) membuatnya mendongak. Dia melihat laki-laki dengan muka sedikit lebam, gadis itu memilih berdiri dan merapikan penampilannya sedangkan laki-laki itu bingung harus berekspresi bagaimana.

"Ano.. apa aku bisa meminjam hologrammu?" ucap (y/n) to the point, laki-laki itu mengerutkan dahinya bingung.

"Apa itu hologram?" wajah (y/n) sedikit terkejut, asumsi di kepalanya mulai tertata rapi. (y/n) sedikit berfikir.

"Ahh ituu Ponsel?" dia memberikan ponselnya pada (y/n) sedangkan gadis itu mencoba menelpon seseorang.

Wajah yang terlihat lelah, bingung, kesal itu membuat si laki-laki penasaran dengan (y/n). dia meneliti penampilan gadis itu yang sangat berbeda dari lainnya.

"Namamu siapa?" suara dari (y/n) membuyarkan lamunan laki-laki itu.

"Takashi Mitsuya.. kalau kau.."

"Ahh.. Mitsuya-san, apa aku bisa minta tolong?"

(y/n) sudah mengetahui situasi kali ini, saat ingin menelpon Haru, gadis itu melihat tanggal yang tertera di ponsel ini, awalnya dia terkejut dan tak percaya. Tapi jika semua ini terjadi maka mungkin ada pemicunya dan kejadian saat ada cahaya yang ada di kuil, mungkinkah itu salah satu pemicu kenapa (y/n) bisa kembali ke masalalu.

"Minta tolong?" gadis itu mengangguk, dia sangat berharap jika laki-laki ini mau membantunya. Pasalnya dia tidak membawa apapun.

"Sebenarnya aku kabur dari pernikahan, aku tidak ingin di nikahkan jadi aku kabur." Bohong, semua yang di katakan (y/n) bohong. Tapi apa boleh buat, dia ingin mencari lebih detail kenapa dia bisa kembali ke masalalu.

Mitsuya terkejut dengan pernyataan (y/n), gadis itu terlihat berharap jika Mitsuya akan menolongnya.

"Apa aku bisa menginap di rumah mu sampai aku mendapat pekerjaan?" cicit (y/n)

Mitsuya melongo, kepalanya sedang memproses semua kejadian yang dia alami. Mulai dari tawuran dengan Moebius dan saat ingin mengambil motornya dia melihat seorang gadis yang sedang frustasi dan akhirnya dia menghampirinya.

"Hah?" setelah mencerna semua yang terjadi, otak Mitsuya mulai terkoneksi.

"Kumohon Mitsuya-san. Aku tidak ada tujuan lagi."

Ahh (y/n) sangat berterimakasih karena senpainya pernah memaksa untuk menjadi pemeran utama Teater drama di sekolah.

Mitsuya yang melihat wajah (y/n) yang memelas membuat dia makin bingung. Laki-laki bersurai lilac itu menghela nafas berat, semoga keputusannya tidak menimbulkan masalah.

"Okei, kau boleh menginap dirumahku. Tapi aku mau ke rumah sakit menjenguk temanku." Ucap Mitsuya pada akhirnya. (y/n) tersenyum senang dan segera menjabat tangan Mitsuya tak lupa dia berterimakasih karena Mitsuya mau membantunya.

"Arigato Mitsuya-san."

Mitsuya hanya mengangguk dan segera mengambil motornya. Karena Yukata yang di pakai (y/n) di modifikasi modern pendek, jadi gadis itu lebih mudah naik ke motor Mitsuya.

Laki-laki itu ngebut di tengah keramaian, kendaraan masih banyak yang berlalu lalang. Masa lalu terlihat tradisional dan sedikit asing. (y/n) merasa sedikit asing dan menenangkan di waktu bersamaan.

(y/n) bersyukur karena dia bertemu orang sebaik Mitsuya.

Tapi ada satu hal yang terngiang di benak gadis itu. Apa Mitsuya terlibat perkelahian? Karena mukanya lebam dan (y/n) juga melihat banyak orang yang terkapar pingsan dengan muka bonyok.

-----------------------------------------------------------

Akhirnya udah masuk ke ceritanyaa..

btw, anime Tokyo Rev epsd kali ini, Baji dah end (^~^)

yang suka Baji jangan nangis dahh.. sabarrr (//・_・//)

jangan lupa vote dan komentar

karena kalo kalian vote dan komentar, aku jadi makin semangat bikin lanjutan cerita ini!!

Back To The Past • Tokyo RevengersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang