Uwaa!! Yahoo!! Ada yg masih baca? Lapaknya sampe berdebu yahh.. gomenn
Kemarin ada yg spam book ini, nyuruh lanjutin..
Karena aing dari smst 3-4 sibuk jadi belom ada niat mau ngelanjutin. Capek ygy.. apalagi aing ngurus bekas2 dan tugas yg numpuk.
Yahh.. intinya aing mau minta maap karena menelantarkan book yg aing buat.
Btw aing up 1 epsd dulu, karena mau UAS.. bubayy!!
****
“Eunghh”
Mata (y/n) terasa lengket, gadis itu membuka matanya dan hal pertama yang dia lihat adalah kakek dan nenek nya yang menatap dengan cemas.
“(y/n) sukurlah kau sudah sadar.” Hanagaki Hinata langsung memeluk cucu satu-satunya, (y/n) menatap linglung dua orang itu. Takemichi yang menyadari gelagat aneh cucunya langsung melepas pelukan Hinata.
“Kakek, aku bertemu dirimu saat masih muda.”
Takemichi dan Hinata terkejut mendengar pengakuan cucunya, apakah ini karena gen keturunan ataukah ini takdir.
“Aku tidur berapa lama?”
“1 minggu”
“Berarti satu hari disana sama dengan satu hari disini. Itu sama persis yang kakek alami.”
Mata (y/n) berkaca-kaca saat melihat Hinata dan Takemichi, Takemicih tau bagaimana rasanya menjelajah waktu dan saat itu dia juga merasa frustasi. Apalagi masalalu tidaklah semodern sekarang, (y/n) pasti merasa frustasi.
“Aku menginap dirumah Mitsuya Takashi, aku juga bekerja. Obachan (y/n) sangat takut, hidup dimasalalu seperti hidup di jaman batu.”
Hinata masih setia memeluk cucunya, hati Hinata terasa tersayat mendengar ucapan (y/n). apalagi gadis itu belum pernah menangis sejak masuk Sekolah Dasar.
Takemichi mengusap lembut kepala (y/n), padahal dia berharap kalau hanya dia saja yang mengalami perjalanan waktu.
“Sekarang tidurlah, Obachan akan menjagamu.” (y/n) menggeleng, gadis itu takut kembali ke masalalu.
“Hina aku mau menemui Naoto dulu.” Ucap Takemichi lalu pergi dari kamar (y/n)
***
Sudah 3 hari (y/n) tidak tidur, gadis itu terpaksa minum kopi agar matanya terus terbuka. Kemarin Naoto, saudara Neneknya sudah kerumah dan menanyakan beberapa hal tentang masalalu.
Naoto juga menyuruh (y/n) untuk tidur karena kantung matanya sudah berlapis, tapi (y/n) masih bersikeras tidak mau tidur karena takut.
“masalalu sangat menyeramkan.” Gumam (y/n)
Hinata mengusap surai gadis itu, sebenarnya Hinata tidak tega melihat cucunya yang seperti mayat hidup. Kemarin Takemichi mendatangi sekolah (y/n) untuk meminta izin cuti sekolah, teman-teman (y/n) juga menjenguk gadis itu. Beberapa orang terlihat menangis karena melihat kondisi (y/n) ynag drop.
“Obachan aku ngantuk” gumamnya
“Istirahatlah, kan sudah Obachan bilang kalau Obachan akan menunggu disini.”
“Tapi (y/n) takut”
Hinata tersenyum sambil mengusap surai gadis itu, mata (y/n) perlahan tertutup. Gadis itu tertidur pulas hanya dengan usapan lembut dari Hinata.
“Apa dia sudah tidur?” Hinata mengangguk memanggapi pertanyaan Takemichi, Hinata menyuruh untuk menjaga (y/n) selagi dia masak makanan malam.
“Cepat sembuh, kakek bosan karena kau tidak berisik, robot Uma mu juga menunggu perintahmu.” Ucap Takemichi. Kakek tua itu mengingat masalalunya yang mengerikan, dan masalalu itu akan menghantui lagi kehidupan cucunya.
Naoto juga berspekulasi kalau (y/n) mengalami penjelajahan waktu karena gen Takemichi. Kakek tua itu memijat keningnya yang penuh dengan kerutan.
“Kakek tidak berharap kau mengalami semua ini.” Isak tangis Takemichi memenuhi kamar cucunya, kakek tua itu tipe orang yang tidak tegaan apalagi mengenai keluarganya.
“Anata, makananya udah siap. Tolong bangunkan (y/n)” teriakan Hinata mengema keras di telinga Takemichi.
“(y/n) bangun nak” Takemichi membangunkannya dengan pelan.
“(y/n)?” kakek tua itu menggoyakan badan (y/n)
“(y/n)?” berkali-kali memanggil, gadis itu masih belum bangun
“Hina! (y/n) tidak mau bangun” teriak Takemichi, dia juga mengecek pernapasan (y/n) yang mulai tak terasa.
Tangannya dengan cepat meraih hologram dan menelepon Naoto “Naoto! Cepat kesini dan panggilkan dokter.” Suara ringkih Takemichi terdengar tegas.
Hinata sudah menangis keras melihat keadaan cucunya yang mulai memucat. Mereka tidak tau mau melakukan apa, karena tubuh mereka sudah tidak kuat.
Lima menit lebih Naoto datang dan dokter yang dia panggil mulai memakaikan infus dan memakaikan alat bantu pernapasan.
“Anata, pasti (y/n) takut berada disana.” Ucap Hinata senggukan, Takemichi memeluknya dan berharap bahwa (y/n) akan baik-baik saja.
“Sepertinya saat tidur, dia akan kembali ke masalalu.” Ucap Naoto
JANGAN LUPA TINGGAL IN JEJAKK!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To The Past • Tokyo Revengers
Fanfiction(Y/N) kembali ke masalalu Kakek dan Neneknya!! Tokyo Revengers • Ken Wakui