Ada dia

31 13 1
                                    


Ternyata menangis tidak bisa mengembalikan semuanya yang telah pergi, tidak bisa mengembalikan semuanya yang telah usai.

Tetapi, menangis itu wajar.

Candu pernah berkata begini;  "Kita manusia wajar kalau kita menangis."

Lalu ia melanjutkannya "Lo tau hantu? Atau makhluk-makhluk yang hidup tapi tak terlihat?" Ia kembali menarik nafas dalam lalu menghembuskannya dengan pelan.

"Mereka tidak bisa menangis, mungkin menangis tapi sudah tidak bisa mengularkan air mata, maka kesimpulannya selagi lo masih bisa menangis, syukuri!."

Saya yang mendengarnya lewat benda pipih ini malah semakin menumpahkan tangisan saya.

Jujur saya tipe orang pemalu. Iya, saya hanya bisa menangis jika memang bersama orang yang memiliki rasa yang sama, atau biar enggak ribet bisa dibilang sefrekuensi.

Di tengah-tengah tangisan saya, candu berkata lagi. "Kalau ini cara lo buat meluapkan apa yang nyangkut diisi kepala lo, gue akan dengan senang hati mendengarkannya."

Rasanya ingin benar-benar memeluknya. Namun sayang dia berada di Gorontalo, dan saya di Jember.

Awalnya saya tidak pernah berfikir akan sedekat ini dengan dia, bahkan dulu dia sangat angkuh sekali di dunia literasi.

Tapi saya bersyukur, ternyata di luar sana banyak juga manusia-manusia sepi dan kosong.

Bima sakti, 29 Agustus 2021.

Usai ◇ABAIKAN◇Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang