9

399 39 0
                                    

Mark masih belum merasa tenang untuk melakukan pekerjaannya, ia tidak segera masuk ruang eksekusi dan lebih dulu mengambil handphone untuk mengirim pesan pada Haechan. Raut wajahnya begitu serius, menunggu jawaban pesan dari Haechan. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark tidak segera menutup handphonenya, ia membaca ulang pada nama Shotaro

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark tidak segera menutup handphonenya, ia membaca ulang pada nama Shotaro.

"Kau masih disini ternyata Mark, ayo berangkat..."

Mark menyembunyikan handphonenya dan menatap pada bosnya yang tersenyum padanya.

"Ada rapat penting hari ini jangan sampai terlambat."

"Iya hyung," Mark mengikuti laki - laki bertubuh kekar yang telah menolong hidupnya 20 tahun lalu. Dia tidak berani bertanya mengenai Shotaro pada bosnya ini. Dia hanya tahu satu hal jika bosnya ini memang memiliki banyak anak angkat dan keluarga angkat hingga dia tidak bisa menuduh jika bosnya meletakkan satu orang ditempat yang sama dengan Haechan hanya untuk mengawasinya dan memang tidak mungkin hal itu terjadi. Mark tidak boleh berburuk sangka pada seseorang yang telah menyelamatkannya. 

@@@@@

Haechan menoleh pada Shotaro yang sedang khusyuk memakan makan siang di kantin mewah yang ada di SMA Seungri ini. Melihat tatapan mata Haechan yang begitu intens, Shotaro balas menatap Haechan. 

"Ada apa?" tanya Shotaro. 

Haechan  hanya tersenyum dan menggelengkan kepala. Dia hanya bisa berharap jika Shotaro bukan salah satu incaran Mark untuk dijadikan korban selanjutnya. 

@@@@@

Mata Haechan sudah lebih dari 5 menit tidak lepas dari selebaran mengenai biaya les. Ia yang menyebar selebaran diatas meja yang ada didepan sebuah toko kelontong geleng - geleng kepala melihat rata - rata biaya les yang luar biasa mahal. Biaya les yang paling murah hanya di kisaran 5 juta per bulannya dan tetap saja harga itu begitu mahal untuk Haechan. Dia tidak akan berani untuk mengatakan pada Mark mengenai biaya les yang paling murah ini. 

Haechan membereskan selebaran yang ada diatas meja, ia menolehkan kepala kearah dalam kelontong dan melihat Shotaro, Jeno dan Jaemin masih memilih - milih jajanan. 

SangkarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang