13. Clavis

9 6 4
                                    

"Kamu itu misterius penuh dengan teka-teki"

Gadis itu terdiam dibangku kelasnya. Matanya menatap kedepan dengan tatapan yang ah sudah lah. Berkali-kali Ia memukul pelan kepalanya menggunakan bulpen. Pikirannya terus berkelana memikirkan kata-kata yang diucapkan oleh Laskar. 

"Ngapain sih lo Lol" heran Elvan menghampiri gadis itu

"Van huhu" ucapnya sambil menatap Elvan dengan wajah frustasi

"Apaan sih Lol" Elvan menarik bangku di dekat sana sehingga dirinya bisa lebih enak dan leluasa berbicara dengan sahabat bar-barnya.

"10 14 15 8 14 3" Lola mengucapkan dengan cepat dan mantap

"Ha ngomong apaan sih lo Lol" jawaban Lola membuat Elvan penasaran, sudah pelan cepat lagi

"Ihh gue bingung Elvan ihh lo tau ga sih" kata Lola sambil mencengkam rambutnya frustasi. Saat sampai di depan gerbang sekolah tadi Ia terus memikirkan angka angka dari mulut Laskar.

"Ga"

"IHH VAN GUE JAMBAK LO YA" ucapnya dengan gerakan siap menerjang rambut klimis laki-laki di depannya itu

"Bingung apaan sih, tadi juga lo ngomong apa coba gak jelas banget sumpah" 

Lola langsung mengarahkan kepalanya ke sahabat cowok satu-satunya dan berkata "gue bingung maksud angka ini"

"Angka apa sih sini liat buat orang penasaran aja" 

"10 14 15 8 14 3 lo tau gak artinya apa?" ucap Lola berharap sahabatnya itu mengerti maksud huruf tersebut.

"HAHH angka apa coba itu?"

"SUMPAH deh Van salah gue tanya sama lo mah"

"Yee sapa juga yang nyuruh lo tanya sama gue, udah tau otak kita 11 12 sama dugong"

"Lo aja kali gue sih ogak" jawab Lola dengan penuh penekanan. Gadis itu berdiri dari bangkunya dan pergi meninggalkan Elvan dengan perasaan kesal. Kedua kakinya mengentak lantai cukup keras. 

"Gayatriii i i i yuhuu" Lola berteriak sangat kencang di depan kelas IPA-1. Penghuni kelas itu langsung menatap sinis ke arah Lola, karena menggangu waktu mereka. Biasalah pasti kalian sangat paham kelas anak-anak ambis kalo istirahat tuh kerjaannya belajar. Udah tau ya jam istirahat bukannya makan atau apa kek gitu ini malah belajar. Heran deh apa engga panas tu otak, eh keknya lebih mendidih sih.

 "La jangan teriak-teriak kek orang utan gitu La langsung sini aja" gadis itu melambaikan tangannya kepada Lola. Ditariknya bangku didekat sana dengan sedikit kasar. 

"Kenapa ha?" Gayatri menghentikan kegiatannya dan menatap gadis itu

Gadis itu memberantakkan rambutnya dengan kedua tangannya "Bingung Gat aku tuh huhu" ucapnya dengan wajah yang menggemaskan

"Kenapa buruan cerita"

"We anjir Lol bisa-bisanya lo ninggalin gue ha" ucapnya dari arah pintu dengan wajah yang sedikit tengil

"Van bisa diem ga sih ha"

"Ga. Eh Cac-" 

"Van biarin dia tidur jangan diganggu" Gayatri memperingatkan sahabat cowoknya itu

"Belum juga selesai ngomong Gat" sewot laki-laki itu

"Gattt ih jangan cuekin gue" wajah gadis itu berubah menjadi memelas

"hmm kenapa" Gayatri kembali menghadap wajah sahabatnya itu

"Eh liat deh itu temen lo Gat gembul banget, ehh Bob haloo" Elvan melambaikan tangannya ke arah Bobby, teman sekelas Gayatri yang memiliki badan gendut

/A.KA.RA/Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang