16. Sticky Note

3 1 0
                                    


Tak terasa 2 minggu telah berlalu dengan cepat. Gadis berkuncir panjang itu tengah duduk bersama ketiga sahabatnya. Lola dan Gayatri sedang sibuk menatap buku dengan wajah yang serius. Sedangkan kedua sahabatnya yang lain, Caca dan Elvan sedang berdebat entahlah dirinya juga tidak tau. Semenjak kejadian waktu itu, Lola benar-benar merubah dirinya. Bisa dibilang dia berubah hampir 180 derajat. Murid dan guru-guru yang ada di sekohnya sempat terkejut dengan perubahan sikap Lola yang benar-benar sangat tiba-tiba. Ya bagaimana tidak terkejut, Lola yang notabenya sering dibilang murid pembawa onar yang tiap hari selalu ada saja masalah yang dibuat olehnya. Dalam hitungan sekejap bisa berubah menjadi gadis yang sudah tidak lagi membuat onar dan yang paling membuat guru-gurunya terkejut adalah Lola yang biasanya malas mengerjakan tugas menjadi murid yang rajin. 

"Syarat sebuah negara terbentuk yaitu hmm harus adanya rakyat yakali ga ada rakyat mau diisi apa coba tuh negaranya te.." oceh gadis itu dengan mondar-mandir didepan teman-temannya

"Isi kadal Lol"

"Kadal-kadal muka lo noh kek kadal"

"Yee nih anak mintak di.."

"Diem gue mau hafalan"

"Gw heran deh Lol sama lo, bener-bener berubah anjir" Caca menatap sahabatnya ini dengan tatapan yang bingung. Dirinya sedang berpikir setan apa yang merasuki sahabatnya ini sehingga bisa berubah seperti ini.

"Biasa kekuatan cinta" ejek Gayatri 

Mata gadis itu melotot mendengar ucapan Gayatri, bisa-bisanya sahabatnya itu berbicara seperti itu "Mulut lo ya Gat mintak gw sambelin"

"Belajar sana lo daripada ngejek gw"

"Eh iya astaga gara-gara lu sih Van"

Elvan yang disebut-sebut pun hanya kebinggungan, dia hanya mengangkat kedua bahunya acuh dan kembali memainkan ponsel pintarnya.

"Tadi apaan ya yang pertama oh iya rakyat, yang kedua itu wilayah terus apa an ya hmmm apaan Ca" Lola menatap sahabtnya itu

"Diakui oleh negara lain"

"Pinter juga Ca otak lu"

"Yeeh dugong mulut lo mintak gua peres kek jemuran"

Tringg Tringg Tring Tringg....

Kepada semua siswa dan siswi kelas 12 segera memasuki kelasnya masing-masing dikarenakan ujian akan segera dimulai

Suara bel sekolah dan suara guru di speaker telah berbunyi. Semua siswa-siswi yang tadinya sibuk dengan buku catatanya mulai berhamburan kesan kemari mencari tasnya untuk menyimpan kembali bukunya. Dilihat dari kejauhan para bapak ibu guru yang bertugas menjaga ujian sekolah sudah berjalan menuju ke setiap kelas. 

Caca dan Gayatri pun juga sudah berjalan menuju ke kelas mereka. Sedangkan dirinya sendiri masih diam berdiri di depan kelasnya. 

"Ayo masuk, ga usah terlalu dipikirin" Elvan mendorong kedua bahu Lola

"Mulut lo Van pen gua tapuk, enak lo pinter Van masihan lah gua" protes Lola

"Hokki sih keknya Lol, pakek jalur langit aja hahaha" Elvan mengedipkan matanya kepada Lola dan berjalan mendahulu i gadis itu dan duduk di bangkunya. 

Ayo Lola lo pasti bisa, batin gadis itu menyemangati dirinya sendiri

Semua murid sudah duduk dibangkunya masing-masing. Tempat duduk Lola dan Elvan juga tidak begitu jauh jaraknya, hanya berjarak 2 bangku dari arah kiri dan 1 bangku dari arah depan. Kali in guru yang mejaga ujian dikelasnya adalah Pak Budi guru olahraganya. Lembar soal dan jawaban mulai dipagikan di orang paling depan sehingga lainnya bisa mengoper ke temna belakangnya. 

/A.KA.RA/Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang