11

107 18 0
                                    

Play song in mulmed
Drop That+Keep On Dance+Let Out The Beast
By EXO
(Uploader : matteoxxi)
-
-
-
-
-
-

Seperti yang dijanjikan Langit kemarin, pagi ini Starla dengan mata bengkaknya tengah menunggu Langit didepan komplek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti yang dijanjikan Langit kemarin, pagi ini Starla dengan mata bengkaknya tengah menunggu Langit didepan komplek. Setengah jam berlalu, batang hidung Langit belum juga nampak.

"Jadi jemput gak sih dia." Gerutu Starla dengan wajah kesalnya.

"Gawat 5 menit lagi masuk, gue jalan aja deh."

Karena jalanan sepi dan tidak ada angkutan umum yang lewat, akhirnya Starla memilih untuk berjalan kaki.

"Fiks gue telat."

"Awas aja Langit, gue gak akan mau ketemu lo lagi." Dumel Starla dengan keringat yang berada didahinya.

"Gue itu lagi butuh lo, tapi lo nya bikin gue tambah kesal." Gerutu Starla.

"Mata gue juga kenapa susah banget buat melek. Lo sih Starla ngapain tadi malem pakai acara nangis-nangis gak jelas, padahal udah biasa lo digituin." Decak Starla.

Tin..tin

Bunyi klakson berasal dari arah belakang tubuh Starla. Ia hanya menghiraukan hal tersebut.

"Starla." Panggil pengendara motor tersebut.

"Eh? Dion, ngapain lo masih ada disekitaran sini." Bingung Starla sambil mengatur nafasnya.

"Tadi telat bangun. Lo sendiri kenapa jalan kaki?" Tanya Dion.

"Lagi pengen olahraga aja." Alibi Starla tersenyum.

"Ya udah bareng gue aja, bentar lagi masuk." Tawar Dion yang masih mengenakan helm nya.

"Nggak apa-apa nih? Nggak ngerepotin?"

"Iya gpp. Tapi maaf helm gue cuma satu, lo gak pakai helm gpp?" Tanya Dion menatap Starla.

"Eh? Iya gpp kok."

Akhirnya Dion dan Starla berlalu menuju sekolah. Bel berbunyi tepat saat mereka tiba di sekolah. Bisikan dari penghuni sekolah tak dihiraukan oleh Starla.

"Thanks ya, Di. Gue duluan." Ujar Starla yang sudah berlari menuju kelasnya.

"Cantik." Gumam Dion yang memperhatikan Starla.

Langit POV

Langit melangkah menuju basement apartmentnya dengan semangat 45, sesekali ia tersenyum ketika membayangkan wajah Starla, gadis yang akan ia jemput. Saat hendak menjalankan mobilnya, suara dering ponsel yang berasal dari handphonenya berhasil menghentikan pergerakkannya.

"Hallo." Sapa Langit.

"Salam dulu bang." Tegur orang yang berada disebrang telpon.

"Assalamualaikum."

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang