D I S A S T E R.

25.

"ra! lo balikan sama Jisung??" Minji heboh nyamperin Seora yang baru dateng, sedangkan Seora ngehela nafas pelan. Seora gatau Minji orang keberapa yang nanyain itu.

"iyaa" Seora ngangguk sambil senyum.

"jujurly gue bukan orang yang suka ikut campur, lo taukan ra?" Jaein sama Minji ngikutin Seora yang jalan kemejanya.
"tapi kalo boleh frontal lo bego sih ra"

"kak Jisung baik kok, jangan dilupain sisi baiknya" Seora ngoceh sambil naroh tasnya dikursi.

Seora bohong sedikit, ga mungkin dia ngejelasin alasan sebenernya dia balikan sama Jisung.

"ihh tapikan percuma kalo dia kasar ke lo?"

"itu cuma salah paham Jae"
"lagian gue yang bikin kak Jisung marah"

"bukan lo anjir ra, karena kak Sunghoon waktu itu" Inwoo ikut nimbrung.

"yaudah iyaa deh, thanks ya udah peduli kegue"
"kalian emang terkece" Seora ketawa sendiri abis ngomong.
"Hwang kenapa tuh?" Seora sadar Hwang cuma diem naroh kepalanya dimeja dan ngadep tembok.

"dia bilang lagi sakit" kata Daewon.

"sakit apa?"
"Hwang?" Seora manggil Hwang tapi ga direspon.

"dada katanya, kebanyakan ngerokok kali"

"kemarin udah gue omelin"
"masa toilet gue jadi isi asap ngebul semua" Daewon ngeliatin Hwang sedangkan Hwang masih stay diposisinya.

"stress kenapa lagi sih? ada apa Hwang?" Minji nyentuh bahu Hwang.

"gue gapapa" Hwang bangkit dan pergi gitu aja.

"dih, gajelas" gumam Jaein.

"balik kita jalan jalan gimana?" usul Inwoo.

"heh mulai belajar aja belum, lo udah mikir balik?" semprot Minji.
"tapi boleh sih"

"ayo, eh lo ra wajib ikut"
"lo udah lama ga pernah ikut pergi sama kita" kata Jaein.

"gue usahain ya"

"emang lo kenapa dah sama kak Sunghoon ra? ngapa putus?" Inwoo yang dari tadi ragu nanya akhirnya nanya juga.

"iya anjir ih padahal kak Sunghoon baik gitu sama lo" tambah Jaein.

Seora senyum kecut.

"gaada masalah, cuma guenya masih ada rasa ke kak Jisung"

"ya tuhan ra bisa bisanya lo masih ada rasa sama kak Jisung yang kasar sama lo itu?" Minji ga nyangka ada orang kayak Seora.

"kan gue udah bilang Ji kak Jisung baik, dia ga sejahat yang lo pada liat waktu itu"

"ra, tuh ada kak Jisung nyariin lo" kata salah satu anak kelas Seora.

Seora noleh ke pintu ternyata Jisung udah disitu ngeliatin dia.

"ohiya thanks ya"
"gue keluar dulu pren" Seora ngedipin mata ke temen temenya sambil mundur.

"obrolin apa?" tanya Jisung sewaktu Seora udah didepanya.

"mau jalan jalan balik sekolah, boleh ya?" Seora natap Jisung sambil senyum.

Jisung cuma diem ngeliatin Seora.

"ya? please"
"kak Jiii, boleh yaaa?" Seora ngeguncang tangan Jisung.

"sama siapa aja?"

"Jaein, Minji, Inwoo, Daewon, sama Hwang"
"bolehkan?"

"tsk..yaudah boleh"

"yes, makasii kak" Seora senyum lebar meluk lengan Jisung.

"udah sarapan kamu?" tanya Jisung yang digelengi kepala sama Seora.
"kenapa?"

"males masak akunya"

"ayo kekantin" Jisung ngegenggam tangan Seora dan pergi kearah kantin.

"kak Ji udah sarapan?"

"udah tadi dipaksa mama"
"kamu dicariin mama mulu tadinya disuruh kerumah hari ini tapi kamu mau perg-"

"aku ketemu mama aja deh"

"gausah, pergi sama temen temen kamu aja"
"besok juga bisa ketemu mama"
"mama kayaknya sibuk hari ini tapi malah nyuruh kamu kerumah"

"mama ngapain emang?"

"eh eh eh tanganya" Seora langsung ngepelas genggaman Jisung karena ada bu Mina.
"ini sekolah loh ya"

Jisung cuma ketawa pelan dan masukin tanganya kekantong.

"udah baikan nih? kemarin aja sampai tampar tamparan didepan ibu, dasar anak muda"
"yang bener pacaranya"

"iyaa bu hehe"

"ibu masuk ya"

"iyaa bu makasi"
"ohiya, kak Ji sama siapa ciumanya waktu itu?" Seora sinis ke Jisung, Seora masih ada sedikit dendam karena tuduhan Jisung waktu itu.

"udah ga perlu dipikirin" Jisung narik Seora buat lanjut jalan ke kantin.

"sama siapa?"

"sama kamu" jawaban Jisung ngebuat Seora makin sinis.
"lupain aja ra"

Seora diem, ga ngomong apa apa lagi sampain dikantin.

"mau apa?"

Seora ga jawab pertanyaan Jisung, dia duduk diem main hp.

"cepet mau apa? keburu bel nanti"
"ra, jangan kayak bocah gitu"

"terserah" kata Seora, Jisung langsung pergi mesen makanan.

Seora ngeliatin sekeliling kantin, dia baru sadar dikantin juga ada Sunghoon sama Jinie. Sekarang Jinie lagi meluk lengan Sunghoon tapi Sunghoonya ngoceh mulu.

"lepas njing, udah sinting lo?"

"ngapain sih kak? orang dia bareng pacarnya kok"
"gausah diurusin" Jinie makin kuat meluk lengan Sunghoon.

Seora senyum tipis ngeliat mereka, agak miris rasanya ngeliat Jinie.

Sunghoon ngedorong Jinie kuat ngebuat pelukanya Jinie akhirnya lepas.

"bangsat, kalo ini bukan sekolah abis lo" Sunghoon ngerapiin seragamnya.

"sakit!"

Sunghoon ga peduliin keluhan Jinie dia pergi nyamperin Seora.

"lo jangan maksa Sunghoon kalo ga mau sakit Jin" kata Jay.

"kemana lo kemarin?" tanya Sunghoon yang udah berdiri disamping Seora.

"dirumah" Seora noleh ke Sunghoon.

"kenapa ga bukain gue pintu?"

"karena pacar aku ga bolehin deket deket sama cowo lain"

Sunghoon ketawa remeh.
"ra, kamu lupa vidio itu masih aku simpan?"

"vidio apa?" tanya Jisung yang datang bawa makanan.

Sunghoon cuma ketawa, Seora ngasih tatapan memohon ke Sunghoon supaya ga ngasih tau Jisung.

Sunghoon natap mata Seora.
"gue dan Seora..making love" Sunghoon narik ujung bibir kananya.

tau ga si aku kalo dapat ide tuh seringnya pas lagi meet 😭😭  jadi kadang guru aku ngejelasin akunya malah nulis disaster 😩👎