28.

489 65 11
                                    

"bulan depan Jinie udah gamasuk sekolah lagi" kata Jake yang fokus ngoreksi jawaban Seora.

"bulan depan masuk bulan 4 ya?"

"iya"
"sekarang aja perutnya udah mulai kelihatan"
"apalagi seragam Jinie ketat semua" Jake noleh ke Seora sebentar terus lanjut liat liat jawaban Seora lagi.

"Jinie bisa pakai seragam yang lebih gede lagi"

"bahaya kalo ketahuan"
"ini ada 2 soal salah hitung kamu dek" Jake ngasih buku itu ke Seora.

"udah ah capek aku kak"

"terus ngapain minta ijin sama Sunghoon sampe dibentak bentak malah cepet cape gini?"

"soalnya kalo sama kak Sunghoon aku lebih cepet cape dari pada belajar mtk" gumam Seora yang udah rebahan dilantai.

Jake ngalah dan beresin buku buku Seora.

"perjanjian kamu Jisung sama Sunghoon itu apa?" Jake mau nanya ini udah lama tapi baru bisa nanya sekarang karena Seora selalu bareng Sunghoon atau Jisung.

"aku punya mereka, katanya"
"karena aku balikan sama kak Jisung kak Sunghoon ngancam mau kirim vidio itu ke grup sekolah" Seora natap langit langit ruang tamunya.

Jake ngebuang nafas kasar.

"awalnya kak Sunghoon minta aku buat ga deketin kak Jisung lagi"
"aku minta putus ke kak Jisung tapi kak Jisung juga ngancam hal yang sama, aku bingung harus apa"
"jadi aku mohon mohon kemereka buat bikin perjanjian-terserah apapun itu yang penting vidio atau foto aku ga kesebar"

"mereka bikin perjanjian tanpa kamu?"

"iya, aku gatau jelas apa aja perjanjian yang mereka buat"
"yang aku tau aku harus bagi waktu buat kak Sunghoon sama kak Jisung, 3 hari sama kak Sunghoon terus 3 hari kak Jisung 1 harinya aku istirahat dirumah ga boleh pergi kemanapun"
"tapi kak Sunghoon sering ngajak aku pergi kalau hari minggu"

"Sunghoon pasti tau Jisung mau ke Kanada" Jake natap Seora.
"kalau Jisung yang bocorin foto kamu artinya vidio yang ada sama dia ga bisa dia pakai buat ngontrol kamu lagi ra"
"jadi untuk semetara waktu ini dia rela bagi kamu ke Jisung karena kalau Jisung udah pergi kamu bakal jadi punya dia sendiri"
"such an asshole" Jake kesal.

...

Hari ini jadwal Seora bareng Jisung sekarang mereka lagi dipinggir sungai sambil makan jajan yang Seora pilih.

"seneng ra?"

Seora noleh dan senyum terus ngangguk.
"enak sore sore disini" kata Seora dan masukin kentang goreng kemulutnya.

"bukan itu, kamu seneng aku mau pergi?" perkataan Jisung ngebuat Seora berhenti ngunyah.

"lumayan, karena kak Ji bisa sekolah diluar negeri sesuai apa yang kak Ji mau"

Jisung ketawa pelan.
"ga ra, lo seneng bukan karena itu"
"lo seneng ya karena gue jauh dari lo karena lo gabakal liat gue lagi"
"iyakan?"

"itu ga bener"

"cih..dari muka lo aja keliahatan ra"
"lo-"

"apa yang harus aku senengin dari perginya kak Ji?" potong Seora.
"masih ada kak Sunghoon yang nyakitin aku kalaupun kak Ji pergi, singkatnya aku tetep kesiksa disini ada atau gaadanya kamu kak"

Jisung diam beberapa saat sedangkan Seora ngedarin pandangan dan lanjut makan, Seora nahan air matanya.

"mama minta kamu buat sering sering datang kerumah"
"..dan bilang ke mama kalau nanti kamu udah nemu penganti aku" kata Jisung tanpa natap Seora padahal Seora udah noleh ke dia.

"iya, aku bakal sering kerumah kamu kak kalau aku ga sibuk"


Mereka berdua diem dieman lagi, Seora sedikit kaget sewaktu Jisung tiba tiba nyenderin kepalanya dibahu Seora dan ngegenggam tangan Seora.

"maaf" Jisung ngomong pelan banget.
"maaf udah kasar ke kamu selama ini" lanjut Jisung sambil mejamin matanya.

Seora cuma diem ga ngeluarin kata apapun.

"aku gabisa ngontrol diri aku ra kalau kamu deket sama cowo lain"
"bahkan sama guru sekalipun, aku mau marah terus rasanya"

Seora kaget ngedengar itu.

"aku pernah hampir berantem sama pak Nam karena dia ngeliatin kamu waktu kamu praktik pelajarannya"

"kak it-"

"aku tau ra, aku tau itu aneh!"
"aku juga gamau gini"
"tapi apa kamu tau cara supaya aku ga gini? ga kan?" Jisung ngangkat kepalanya dan natap Seora marah.

Jisung buang nafas dan nyenderin kepalanya dibahu Seora terus nutup matanya lagi.

"karena masalah itu ayah dipanggil kesekolah dan akhirnya ayah tau masalah yang ada di diri aku, itu alasan kenapa ayah mau aku lanjutin pendidikan di Kanada"
"..buat jauh dari kamu dulu"
"berat rasanya ra, bahkan aku sama ayah berantem hebat waktu ayah bilang itu"

Seora speechless ngedengar kebenaranya.

"ayah juga sebenernya ga mau aku tetep sama kamu apalagi sampai nikah"
"tapi mama kasih pilihan ke aku dan ayah, kalau aku tetep disini aku ga boleh nikah sama kamu tapi kalau aku ke Kanada aku boleh nikahin kamu"
"jadi aku harap kamu belum nikah waktu aku balik dari sana" Jisung ngeratin genggaman tanganya.

Seora masih mencerna semua kalimat yang keluar dari mulut Jisung.

"kenapa? kenapa ayah kayak gitu?" tanya Seora yang masih bingung.

"ayah bilang kamu belum tentu ditakdirkan buat aku dan kalaupun kamu ditakdirkan sama aku gaada yang tau umur kamu sampai kapan"
"maksud aku gimana kalau nanti kamu pergi lebih dulu dari pada aku? ayah takut aku gila ra"

Seora cuma bisa diem mandangin tangannya yang digenggam Jisung.

"ayah emang selalu mikir kejauhan" Jisung buka matanya dan ngelus tangan Seora pakai ibu jarinya.

"engga kak, itu bukan kejahuan"
"itu emang ada benernya"
"sudah seharusnya kita mikirin gimana kedepanya dan ga cuma mikirin momen bahagianya aja"

sedi bgt 6 member positif :'((
semoga mereka cepet sembuh.

D I S A S T E R.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang