6. Ayame Dan Squad Pembebas Iblis

87 10 0
                                    

Besok aku segera bersiap untuk melakukan penjelajahan ke hutan, sebenarnya banyak yang ingin menemaniku karena khawatir kalau aku tiba-tiba di serang hewan buas di hutan atau bahkan di sergap para iblis yang menjaga hutan.

Aku menolak dengan tegas hal itu, aku menjelaskan bahwa ini adalah penjelajahan yang aku lakukan sesukaku, maka dari itu aku meminta untuk membiarkan aku menjelajah sendiri tanpa ditemani siapa pun.

Rushia awalnya keberatan, tapi akhirnya percaya bahwa aku akan kembali dengan selamat. Aku segera berjalan menuju hutan, masuk lebih dalam dan menghilang dari pandangan.

Aku sudah menebak bahwa perjalanan ini akan diganggu para makhluk sihir yang buas, tapi semua itu aku kalahkan dengan mudah. Aku terus berjalan masuk lebih dalam ke dalam hutan dan akhirnya aku menemukan apa yang ku cari.

"Sesuai dengan dugaanku..." aku menemukan gua yang cukup besar dan dalam menurutku, aku masuk ke dalamnya dan menemukan ribuan kristal Oxford yang merupakan hasil tambang yang sangat mahal di dunia ini.

"Dengan begini, aku bisa membuat berbagai macam artefak sihir dari kristal ini." batinku senang, namun tiba-tiba aku merasakan bahaya dari belakangku...

BRUUUKKKK!!

Sebuah batu besar menutup jalan keluar dari gua, namun aku dengan bisa mengatasi masalah ini.

BLAAARRR!!

Aku menghancurkan batu itu dengan bola api, batu besar itu hancue berkeping-keping.

"Sepertinya hanya sebuah batu yang tiba-tiba jatuh dari atas gua..." batinku.
"Atau mungkin tidak..." aku bisa merasakan hawa pembunuh yang datang.

"Hyaa!!" seseorang menyerangku dari atas menggunakan pedang, hendak menebas kepalaku. Aku segera menghindar, namun ada yang hendak menusukku dari belakang, tapi berhasil ku hindari.

Tapi tidak hanya 2 orang yang menyerangku, tapi ada sekitar 16 orang yang mengeroyokku, namun semua serangan mereka aku hindari dengan mudah hingga membuat mereka kesal.

"Apa-apaan manusia ini ?!" ucap seorang perempuan diantara mereka, ternyata dia yang menyerangku pertama.

Gadis itu menggunakan kimono merah dengan 2 pedang katana yang menggantung di belakang punggungnya, rambutnya panjang berwarna putih silver diikat sanggul dengan lonceng kecil masing-masing pada sanggulnya, 2 tanduk dan mata merah tuanya menghiasi wajahnya, terlihat mempesona. (Sorry gk nyertain tali yang diikat di belakang punggungnya bersama katana, gk tahu namanya #LOL)

Dia memegang pedang dengan bilah merah dan biru di masing-masing tangannya, sepertinya dia ketua kelompok penyerang ini dan jelas mereka adalah iblis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia memegang pedang dengan bilah merah dan biru di masing-masing tangannya, sepertinya dia ketua kelompok penyerang ini dan jelas mereka adalah iblis.

"Apa yang kalian inginkan sebenarnya ?" tanyaku santai, gadis iblis itu geram.

"Apa yang kami inginkan ? Tentu saja membunuhmu dasar manusia rendahan!" bentak gadis itu, aku hanya menatap datar wajah gadis iblis itu

"Aku datang dengan damai, aku tidak ingin membuat keributan..." ucapku mencoba memperbaiki keadaan.

"Sejak kapan manusia datang kepada iblis dengan damai ? Kami tidak percaya hal itu!" balas iblis wanita itu ketus.

"Hei ayolah, apakah kalian tidak bisa percaya kepadaku ?" tanyaku lagi.

"Kenapa kami harus percaya pada manusia yang telah menghancurkan kehidupan para iblis ?" jawab seseorang dari kelompok iblis itu.

"Oi sejak kapan aku menghancurkan kehidupan kalian ? Akulah yang memimpin para iblis..." jawabanku membuat kelompok iblis itu terkejut.

"Tidak mungkin! Bagaimana mungkin iblis akan tunduk pada seorang manusia ?!" bentak iblis wanita itu, tidak percaya bahwa aku adalah pemimpin para iblis.

"Sepertinya memang harus secara kekerasan..." batinku melihat situasi yang sudah di luar kendalinya.

"Kalau kalian memang tidak bisa diajak berdamai, baiklah..." aku menyiapkan kuda-kuda, kelompok iblis langsung waspada.

"Kau tidak ingin menggunakan pedangmu ?" tanya iblis wanita itu.
"Tenang, aku bisa mengalahkan kalian tanpa menggunakan senjata..." jawabku santai sambil tersenyum.

"Sombong sekali kau! Habisi Dia!!" 16 iblis itu langsung menyerangku, aku meladeni perlawanan mereka.

"Acceleration..." aku bergerak secepat kilat mengalahkan para iblis, bahkan iblis wanita pemimpin kelompok itu tidak bisa membaca pergerakanku. Para iblis itu kalah dalam sekejap mata, tidak bisa mengalahkanku atau bahkan menyentuhku.

"Sepertinya kalian kalah hanya dalam sekejap mata..." ejekku pada para iblis itu.
"Kau..." iblis wanita tadi bangkit hendak menebasku, namun aku kembali menjatuhkannya dengan mudah.
"Aku tahu kalian tidak percaya bahwa aku adalah pemimpin para iblis, tapi baiklah, akan aku tunjukkan pada kalian..." Aku mengikat mereka dengan benang yang terbuat dari besi dan membawa mereka dengan sihir gravitasi.

Aku membawa mereka menuju kota, mereka benar-benar terkejut saat berada di kota tempat para iblis hidup makmur dan lebih mengejutkannya lagi bahwa mengetahui bahwa akulah pemimpin kota ini dan yang membangunnya.

"Siapa namamu ?" tanyaku pada wanita iblis pemimpin itu.

"Nakiri Ayame..." jawabnya.
"Apa tujuanmu membentuk kelompok iblis ?" tanyaku lagi.

"Aku menamai kelompok ini 'Squad Pembebas Iblis' Aku mengumpulkan para iblis dan mengajak mereka untuk memberontak melawan manusia dan membebaskan para iblis yang dijadikan budak di kota-kota manusia..." jawabnya panjang lebar, aku baru mengetahui nama kelompoknya adalah Squad Pembebas Iblis, tidak salah tindakan mereka.

"Kalian bergabung dan tinggallah di kota ini, aku juga mempunyai tujuan yang sama denganmu, yaitu membebaskan para iblis dan membalas dendam kepada para manusia..." aku menawarkan kerja sama kepada Ayame.

Dia melirikku dengan tatapan ragu.
"Apa tidak masalah ?" tanyanya.

"Tidak, buat apa menjadi masalah ?" tanyaku lagi.
"Baiklah, mungkin ini akan jauh lebih mudah untuk membebaskan para iblis dari para manusia yang rendahan itu." jawabnya menerima ajakanku.

"Siapa yang kau bilang manusia rendahan ?" tanyaku.
"Eh, bukan kau, tapi manusia yang memperbudak para iblis di kota..." jawabnya panik, aku tertawa melihat tingkahnya itu.

Ya... dengan begini kita punya personil tambahan untuk melakukan pembebasan terhadap para iblis.

To Be Continued...
Vote dan Follow authornya...

Become The Strongest For REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang