1

1.7K 123 10
                                    


Hallo semua...
Ini adalah karya pertama saya.
Semoga kalian suka
Dan maaf kalo banyak typo
Disana sini.

Happy reading...

🥰🥰🥰





Sinar mentari mulai terbit malu-malu dari arah timur. Namun tidak juga mengusik seorang Jeon Jungkook dari tidurnya. Tapi, tak lama kemudian guratan dari wajahnya mulai timbul. Menandakan dia tengah terusik oleh sesuatu.

Gambaran-gambaran dalam mimpinya mulai mengusiknya kembali. Hingga akhirnya dia terbangun secara tiba-tiba dengan berteriak. " JANGAN PERGI!!" Dengan nafas yang tersengal-sengal dia mencari sosok itu. Sosok yang sudah 3tahun ini mengganggu tidurnya. Namun mimpi tetaplah mimpi. Karena sosok itu tak pernah datang. Bahkan wajahnya pun tidak ia ingat.

Dengan malas ia turun dari ranjang dan masuk ke kamar mandi untuk bersiap berangkat ke kampus. Hanya perlu 20 menit baginya untuk bersiap-siap. Turun kelantai bawah mengambil dua sanwich dan bergegas menuju kampusnya. Biasanya sang Omma yang akan senantiasa mengantarkannya, berhubung sang Omma ikut menemani Appanya kunjungan bisnis diluar kota jadi hanya ada dirinya dan seorang asisten rumah tangga dirumah.

Dalam perjalanan pun ia masih memikirkan mimpi itu. Apa maksud dari mimpi itu sebenarnya. Ia sudah mencari tahu selama 3tahun belakangan tapi tak pernah ada hasilnya. Bahkan sahabatnya pun menganggap ia terlalu terobsesi dengan mimpi itu. Namun memang dari sifatnya yang keras kepala, Jungkook tidak pernah putus asa maupun menyerah untuk mencari arti dari mimpinya itu. Ia yakin mimpi itu memiliki maksud lain.

" Kook, kita ada kelas 5 menit lagi. Mau sampai kapan kita nongkrong dikantin??" Kata Jimin yang jengah melihat sahabatnya ini cuma melamun tidak jelas dari tadi.

" Bisakah aku bolos saja hari ini, Hyung. Aku benar-benar malas masuk kelas..." Jawabnya sambil meletakan kepalanya diatas meja.

" AAAA!!! AKU SUDAH TIDAK TAHAN LAGI!!!. BERHENTI MEMIKIRKAN MIMPI BODOHMU ITU KOOK! ITU HANYA BUNGA TIDUR! UNTUK APA KAU BERSIKERAS MENCARI MAKSUD DARI MIMPIMU ITU!"

" APA MAKSUDMU HYUNG! KAU PIKIR AKU SUDAH GILA! BEGITU!!" Sahut Jungkook yang tak terima tuduhan dari Jimin. " Mati gue" batin Jimin.

" Bu... Bukan begitu Kook. Tapi ini jamnya si dosen killer. Jadi..." Ucapan Jimin terheti dan itu membuat Jungkook bertanya-tanya. Kenapa temannya ini berhenti bicara? Biasanya juga bicara teriak-teriak kayak petasan banting di pinggir jalan.

" Kenapa berhenti, Hyung? Apa yang sedang kau lihat?" Tanyanya mencari kearah tatapan Jimin.

" Lihat kook, disana ramai sekali. Ada apa ya?" Jawab Jimin menunjuk-nunjuk kearah keramaian di tengah lapangan kampus. Tidak banyak yang bisa Jungkook lihat. Hanya kerumunan orang-orang yang sedang berkumpul disana. Tapi alisnya tiba-tiba naik melihat salah satu yang tengah memunggunginya. Punggung itu terlihat familiar untuknya. Memang ia tidak melihat wajah orang itu. Tapi perasaannya tidak bisa bohong. Terlalu larut dalam lamunan Hingga sang sahabat memilih menepuk pundaknya guna menyadarkannya.

" Serius amat. Apa ada yang menarik disana? Yang mana!!" Teriak Jimin disampingnya.
Jungkook hanya menatapnya datar dan pergi dari sana.

" Mau sampai kapan kau disana Hyung, kau tidak ingin masuk kelas?" Ucapnya dan mulai lari meninggalkan kantin.

" YAK!!! KELINCI BONGSOR TUNGGUIN GUE!!!"

Tanpa mereka sadari seseorang sedang memperhatikan kepergian mereka dari jauh dengan tatapan setajam elang.

The Cloudless Sky (Taekook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang