Swipe Part 2

53 7 0
                                    

Bulu kuduk Thomas berdiri, entah kenapa tapi rasanya sakit. Tikus Botak menyebutkan beberapa nama lagi tapi gaada yang dikenal Thomas. Anak lelaki itu bener-bener kaget, dia gak sadar kalo sebenarnya Newt sangat berarti buat dirinya.

Tiba-tiba Thomas inget sama perkataan Tikus Botak sebelumnya, subjek-subjek kontrol bertindak seperti perekat yang menjaga data proyek menjadi tetap satu.

Glu. Perekat. Itu tato yang ada di punggung Newt.

"hei Tommy, tenang" kata Newt

Newt berdiri di samping Thomas dan senyum sok cool.

"tenang? Orang itu baru aja bilang kalo lu gak kebal Newt.. gimana gw bisa tenang!" sahut Thomas

"yah.. gw ga khawatir sama Flare sih, gw ga pernah berpikir bisa hidup sampe di titik ini" bales Newt

Thomas yang tadinya shock dan hampir mau nangis, kini cuma bisa natap temenny dengan pandangan kesel "gelut yuk ma gw" katanya

"hayu" kata Newt dengan polosnya, anak lelaki itu baru aja mau gelud sama Thomas pas mereka ngeliat disekeliling mereka lagi pada berduka. Ada beberapa anak yang nangis, ada juga yang bengong. "yah, lagi pada sedih suasananya Tommy.. keknya kita gajadi gelut deh"

"yaiya.. lu juga harusnya sedih bego, kan lu juga ga kebal" kata Thomas

"eh iya ya?" Newt terdiam sejenak "yaudah deh, gw mau sedih dulu" Newt berjalan ke pojokan ruangan, tapi Thomas nyusul. Mereka berdua akhirnya jongkok bersama dan ngeliatin orang-orang yang lalu lalang di depan mereka

"lu pada ngapain dah di sini" kata Minho yang ngeliat mereka berdua lagi jongkok di pojokan dah kek kucing

"lagi tidur" jawab Thomas sekenanya, dia lagi galau ceritanya

"itu si Om botak mau mulai touringnya, ntar ketinggalan kita dibacok sama WICKED ntar mati, ntar nanges" kata Minho

"udah mati mana bisa nanges asw" Thomas pun menggetok kepala Minho

"K...Kamoh.... Beranii sama Minmin?!?!" Minho pun bersiap-siap mau getok balik kepala Thomas

"Kalyan smwah jahad! Dah tau Nyut lagi nyut nyutan kepalanya, malah bikin ribut di sini! Mo ribut tuh di depan Teresa dong! Biar dia risih!" teriak Newt, anak lelaki itu kabur dan ngumpet di balik badan Frypan. Minho dan Thomas pun menuruti perkaataan Newt, mereka berjalan ke deket Teresa dan kembali melanjutkan keributan tersebut

"si anj—" kata Teresa, tapi gadis itu menahan omongannya karena dia ngerasa iba dan kasian ngeliat wajah Newt yang masang puppy face. Akhirnya Teresa pun membiarkan Minho dan Thomas ribut di depannya.

"btw—" kata Tikus Botak, setelah sekian lama dia terabaikan oleh Thomas en his pren "aku sengaja bilang gini ke kalian soalnya operasi yang bakal dilaksanain sekarang itu bakal ngebantu kalian ke arah penyembuhan. Anak-anak yang ga kebal pasti udah kena Flare tapi masih di tahap awal, jadi kalian masih bisa kita obatin sebelum semuanya terlalu jauh. Tapi semua percobaan ini emang butuh partisipasi kalian" kata Tikus Botak

"tapi kalo ga berhasil gimana?" tanya Minho

"berarti dia bukan Dora" jawab Aris

"hah?"

"berhasil.. berhasill.. hooray!! We did it!" Aris pun mulai menyanyikan lagu Dora

"come on babenos epribadi les go! I know det wi ken du it!"

"Fak lah Aris" gumam Minho

Mereka pun melanjutkan perjalanan, dari koridor ke koridor buat ngeliatin ruangan-ruangan yang di dalamnya berisi deretan kasur, dokter-dokter, dan alat aneh yang menggantung di atas kasur.

The Death InsecureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang