[75] Selamat Tinggal Ander

120K 21.2K 13.5K
                                    

H.A.I

Plis judulnya kenapa horor banget :"((

Makasih ya yang udah ngasih doa baik di postan sebelumnya, jujur itu sangat membantukuuu, kayak memberi dorongan secara spiritual gituuu lohh. Makasih banyak yaa🥺

Dan jujur aku takut banget buat upload chapter ini, takut melukai banyak pihak, apalagi yang sayang sama Ander. But, kita hidup untuk mati. Jadi jangan takut yaa😊

KARENA BENTAR LAGII CERITA INI AKAN TERBIT, JANGAN LUPA UNTUK NABUNG YA SAYANG2KUU, DI NOVELNYA RAME BANGET LOHHH😍

Question of the day is :

1. Kalau kalian adalah sebuah buku, kira-kira buku mata pelajaran apakah kalian?

2. Genre hidup yang sedang kalian jalani apa? Wkwk

3. Motivasi kalian untuk tetap bertahan sampai saat ini?

4. Emot ke 5 adalah ekspresi kalian saat nikah sama idola kalian.

Selanat mencoba😅

BLUE LOVE YUK BUNDA💙💙

Ku kasih yang seger dulu sebelum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ku kasih yang seger dulu sebelum .... dahlah cekidott aja kuy😂

Happy reading, dear❣

■■■

Suasana rumah duka sangat tidak kondusif, keluarga inti menangis dengan meraung-raung di depan tubuh Ander yang sudah tidak bernyawa, masih ada setitik harapan di hati mereka kalau apa yang terjadi sekarang ini hanyalah sebuah mimpi dan tak akan pernah terjadi. Sejatinya tak ada manusia yang siap ditinggalkan untuk selama-lamanya. Tapi apa mau di kata, jodoh, rezeki bahkan usia telah di atur sesuai porsinya oleh yang maha kuasa.

Ander dinyatakan meninggal dalam kecelakaan motor yang di alaminya semalam, ia menghembuskan napas terakhirnya begitu tengah dilarikan ke rumah sakit. Itu yang polisi katakan, namun bagi teman-temannya ada yang tidak beres di balik ini semua.

Diego yang tak pernah menangis sepanjang hidupnya kini ikut menangis meraung-raung seperti orang kesetanan. "Lo bilang bakal bangunin gue pas OSPEK biar gue gak telat bangun Der, tapi sekarang kenapa lo yang malah tidur gini," ucapnya yang tak percaya melihat Ander sudah tak bernyawa seperti ini.

Semua ini terasa begitu mendadak dan jelas sangat membuat semuanya terpukul bukan main. Tak ada yang lebih menyakitkan daripada di tinggal tanpa salam perpisahan.

"Bangun Der," gumam Diego tanpa suara. Suaranya telah habis sejak semalam, pun dengan matanya yang sudah bengkak karena tak berhenti menangis.

Di sampingnya, duduk Bara yang membantu menahan tubuh Diego yang sedikit limbung. Walau terkadang Ander membuatnya marah tapi demi tuhan Bara sangat menyayangi Ander layaknya saudara sendiri. ia menghapus air mata yang tiba-tiba berlinang di sudut matanya kemudian mendongak 'kan kepala ke atas, berharap air mata sialan ini segera enyah. "Der, gue masih punya hutang ipk sama lo, kenapa lo pergi secepat ini," gumamnya.

ARION : DANGEROUS HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang