[FOLLOW SEBELUM BACA]
#01 on Bad Boy [04 Januari 2021]
#01 on SMA [26 Februari 2021]
Arion Reinaldo, orang nomor satu yang mesti di jauhi ketika menginjakan kaki di SMA PERTIWI. Jangan tertipu dengan wajah rupawannya, karena Arion tidak pernah membe...
Gilaa, udah lama banget gak update, kangen bangettt kalian😭😭
Siapa kangen ArionAjeng, ngacung☝️
VOTE DULU YUK, BUAT MENYAMBUT DIRIKU YANG BARU COMEBACK LAGII🥰🥰
Pertanyaan sebelum baca:
1. Nama panggilan terbangsyatt yang temen kamu buat😋
2. Jajanan favorit di sekolahan apa?
. . SPAM BLUE LOVE DULU SINI💙💙
. .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading💙💙
•••
Entah apa yang salah dengan Ajeng, pertama ia sering merasa lemas dan yang kedua dan paling mempengaruhi fikirannya adalah kenyataan bahwa ia belum menstruasi, siklus bulanannya biasanya terjadi pada kisaran tanggal 10-12, namun sampai tanggal 20 pun ia belum juga mendapatkan siklusnya.
"Jeng gimana, udah bisa di publikasi belum?" tanya Sofia, rekan satu jurnalisnya.
Cewek itu duduk tepat di hadapannya sembari mengamati dirinya yang tengah sibuk dengan laptopnya.
Akhir-akhir ini Ajeng memang sangat sibuk dengan kegiatan jurnalisnya, sebabnya sih karena minggu kemarin sekolahnya mengadakan sebuah acara yang mengharuskan di liput oleh tim jurnalis, alhasil ia sering bergadang untuk menyelesaikan majalah mingguan yang harus selesai dalam kurun waktu 3 harian lagi.
"Belum," ucapnya.
Sofia pindah duduk ke samping tubuhnya, mengintip apa yang tengah Ajeng kerjakan lewat layar laptopnya. "Kira-kira berapa persen lagi?"
"Sekitar 40 persen lagi."
"Berarti 2 hari ke depan harus udah beres, karena besoknya harus di print dan di jilid."
Ajeng mengangguk paham, kemudian Sofi kembali meninggalkannya seorang diri.
Sampai pada akhirnya Dion yang katanya tadi izin ke toilet kini sudah kembali duduk di dekatnya.
"Udah bisa?" tanyanya.
Ajeng menggeleng. "Gue lagi liat tutorial dulu di youtube," ucapnya sembari mengangkat ponselnya searah wajah Dion.
Tiba-tiba saja Dion mengerutkan dahinya. "Muka lo pucet banget, Jeng."
Saat itu juga Ajeng meraba bagian wajahnya.
"Lo udah makan?"
Ajeng kembali mengingat-ngingat apakah ia telah makan atau belum, intinya sejak semalam ia memang sangat tidak bernafsu untuk makan.
