Halo!
Welcome and welcome back di cerita DISEASE AL-NA!!!
Jangan lupa vote komen dan share cerita ini biar makin banyak yang tau!!
Happy reading!!
•••
Bel pulang sekolah sudah berbunyi 60 menit yang lalu, tapi para PH MPK maupun OSIS tetap stay di sekolah dengan beberapa anak OSIS yang akan melaksanakan hari guru.
Proker pertama yang akan dilangsungkan pada jabatan pertama mereka, Alva sebagai ketua OSIS harus memantau kinerja anggotanya dan Naira sebagai ketua MPK harus memantau semuanya, dia juga harus mendapatkan laporan tentang anak-anak OSIS dari Alva langsung atau dari anggota-anggota yang lain.
Mereka sudah mulai membuat proposal untuk di ACC kepada wakil kesiswaan. Membuat proposal itu tidak mudah banyak tantangan dan rintangan entah yang wakil kesiswaan ingin dana di kurang, atau kurang satu tanda baca di suruh mengulang, intinya ribet!
"Semangat guys!" Seru Naira, dia menenteng beberapa kantung plastik di bantu oleh Chelsea, isinya adalah makanan.
"Wah tambah semangat gua kalau gini, apa lagi di kasih sama ibu ketua," ujar Anggara cengengesan.
"Halah lo tim bantu doa tapi makan paling banyak," celetuk Juanda sambil membuka teh botol.
"Iya dong, gua kan tim sukses," jawab Anggara bangga.
"Bye the way ini kan bakal ada kayak predikat guru ter nih, ini sistem nya gimana? Voting?" Tanya Zahwa sebagai sekretaris pelaksana.
"Iya, mungkin bakal buat bc-an yang akan di sebar di grup ketua kelas terus biar mereka ngevote siapa guru yang mereka suka," jelas Alva.
"Kurang efektif gak? Kalau kayak gitu ribet biasanya Al, kan kadang ada tuh siswa/i yang ngartis di grup chat kelas," kata Chelsea.
"Nah bener, kayaknya itu kurang efektif, tapi kalau mau voting langsung kayaknya gak usah soalnya ini kan cuma acara hari guru meski bisa di bilang acara besar," imbuh Vani.
"Mungkin gini aja, voting bakal di buat di SG MPK dan OSIS, votingnya lewat sana aja," ujar Naira.
"Agak kurang efektif juga, pasti kebanyakan dari mereka gak follow Ig MPK maupun OSIS."
"Ya terus kalau gak efektif semua gimana? Coblos aja gimana?" Ujar Salsa memberi saran. "Agak sesat saran lo, tapi boleh!"
"Gak usah, voting sama coblos kan sama aja. Pakai opsi Naira aja, nanti anak humas buat bc-an untuk di sebar di grup ketua kelas," kata Alva menjelaskan.
"Oke sip, voting lewat SG. Nah terus ini guru nya guru ter apa? Manis? Cantik? Galak?" Tanya Vani santai.
"Kreatif, rajin, tegas," ucap Naira. "Ini cuma tiga aja? Gak lima?"
"Banyak si boleh, cuma kayaknya 3 aja."
"Oke, terus untuk konsumsi?"
"Nasi tumpeng, air mineral," ujar Anggita sebagai koordinator bidang konsumsi.
"Oke, beli nasi tumpengnya dimana? Harga?"
"Emak gua kan jual, kalau untuk sekitar 10-20 orang bisa sampai 500 ribuan," kata Anggita.
"Mahal juga ternyata, gua kira sekitar 50 ribuan," ucap Anggara kaget.
"Kan pakai ayam tapi kalau pakai telur dadar sama nasi kuning aja kayaknya dapat 50 ribu," canda Anggita.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISEASE AL-NA [NEW VERSION]
Ficção AdolescenteIni kisah tentang sepasang anak manusia yang sama-sama menjabat sebagai ketua dari dua organisasi besar di sekolah MPK dan OSIS. Alva dan Naira yang merupakan teman kecil yang sudah lama tidak bertemu, lalu di pertemukan kembali disebuah rumah saki...