13🏡

389 79 75
                                    

Assalammu'alaikum wr.wb

Hoy! Apakabs gaes!

Sudahkah kalian Vaksin heheh, yuk Vaksin yuk.. Biar Kita, Keluarga, dan Indonesia Sehat!!!❤



Gimana chap kemarennnn???? Greget ga? Greget ga? Wkwkwwkk
..






Yaudah gasin chap 13 ni!

Keknya sequel ni ga sampe 40an chap.. Heheh

Nikmatin aja dulu ya..

Okay.. Happy reading guys!!!!

















Engga lama setelahnya salah satu staff kantor lawyernya Zidan yang ada di Magelang dateng. Dia bikin kaget seisi pesantren, siapa sih yang engga ngenalin Zi Lawyer Company? Siapa yang engga tahu siapa Zidan Malik Cahyadi? Semua kenal, bahkan se Magelang juga kenal siapa. Arya yang emang nunggu daritadi langsung mempersilahkan orang itu masuk dan duduk.

Zuhra disana sama suaminya bersikap tenang, wajahnya biasa aja engga ada beban apapun. Terus santri diluar udah teriak-teriak "Kapok! Nah mantep! Penjara-penjara!" rame banget udah kayak ada sidang MPR aja. Inesh yang engga tau apapun cuma bisa diem nunggu pak de bicara, suaminya dari tadi juga sibuk sana-sini.

"Sorry lama, ketahan didepan.."

"Ga masalah, ini file tambahannya.."

"Oke! Makasih.."

Arya balik duduk lagi disamping Inesh, dia tahu istrinya lagi bingung. Ada apa? Kenapa sampe ada orang lawyer? Ada apa ini? Zuhra sama suami dibawa kesini? Wajah pak de juga keliatan marah. Inesh liatin wajah suaminya, masih sama kayak nahan marah.

"Assalammu'alaikum warahmatullahhiwabarakatuh.."

"Wa'alaikumsalam warahmatullahhiwabarakatuh.."

"Hari ini, secara mendadak saya membawa banyak saksi untuk peradilan yang biasa dilakukan ketika ada kasus dipesantren.. Hari ini, ada laporan mengenai pemotongan uang belanja dari dapur umum, pencurian berkas di ruang admin, sama penggadaian barang tanpa seizin pemilik.."

Deg..




Zuhra beneran panas dingin! Suasana makin panas, santri pada gaduh. Diluar makin rame, makin banyak suara yang memperolok Zuhra dengan sebutan "Juhra, si jubah merah". Bukan ingin kurang ajar, manusiawi bukan ketika seorang pembuat onar tertangkap banyak yang suka cita?

"Sebelumnya kita dengar pernyataan perwakilan santri Putri dulu.. Yang asramanya kena pembatasan listrik sama air paling parah, karena saya kaget juga ada laporan listrik mati jam sepuluh malam.. Air mengalir cuma seukuran kelingking anak SD... Monggo ketua asrama, Giana?"

"Baik, assalammu'alaikum warahmatullahhiwabarakatuh.. Saya Giana Andreana Sastra, selaku ketua umum asrama putri.. Saya ingin memberikan pernyataan, bahwa benar.. Setiap malam sudah satu bulan lebih ini listrik dipadamkan pukul sepuluh malam, untuk santriwati yang mendapat tugas sekolah umum kesulitan mengerjakan tugas, kami berakhir memanfaatkan lampu lorong tembusan asrama putra yang sejujurnya melanggar batas.. Kemudian untuk air, air sumur tiba-tiba pompa yang pernah diganti rusak.. Pipa sumur rusak, dan air dari ledeng pemerintah juga mendapat pembatasan. Untuk alasan jelas kami tanyakan pada pihak sarpras, katanya memang ada kebijakan baru.. Disitu kami mulai terganggu aktivitasnya.. Kami berakhir menggunakan air tampungan hanya untuk mandi, air untuk cuci baju dan kotak makan kami cuci dimata air.."

"Wa'alaikumsalam warahmatullahhiwabarakatuh.. Terima kasih pada Giana sudah memberikan keterangan.. Untuk asrta.. Asrama putra keluhan parah adalah soal air, katanya air hanya mengalir saat sepertiga malam.. Apa airnya lagi ikut kalian tahajud?"

Dream House [COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang