[4] Juandra : misi mencari Buna jeje

782 188 25
                                        

•••

"Ada gak?" Juan melirik kebawah dimana seorang anak yang tengah duduk diatas motor, tepatnya didepan dirinya.

Alister menggeleng lemah.

Pemuda itu menepikan motornya ditepi jalan. Helaan nafas berat terdengar di bibirnya, sudah hampir setengah hari dirinya dan Alister mencari keberadaan Jenggala.

Juan sampai tak habis pikir dengan isi kepala Jenggala, bisa-bisanya perempuan itu melupakan Alister yang notabennya adalah anaknya sendiri.

Ah, lebih tepatnya anak Jenggala dan pacar temannya.

Juan kembali melirik kebawah, pemuda itu baru tersadar akan sesuatu. Juan melepas jaket yang melekat ditubuhnya, lalu ia sampirkan jaket itu ditubuh kecil Alister hingga menutupi kepalanya.

"Panas yah?" Ujarnya, lalu mengusap lembut kepala Alister. Terlihat bocah itu mengangguk mengiyakan perkataan Juan.

Karena cuaca semakin panas Juan akhirnya kembali menjalankan motornya, lalu memarkirkannya didepan sebuah minimarket. Pemuda itu mengangkat Alister lalu ia dudukan dikursi yang tepat berada didepan minimarket.

"Om" Suara kecil Alister terdengar,Juan langsung mengalihkan atensi nya pada bocah itu.

"Om, Al pengen mimi" Alister kembali bersuara.

Tampak kerutan terlihat di dahi pari purna juan.

"Mimi? Mimi sha?" Tanyanya dengan raut wajah bingung. Alister yang mengerti kebingungan Juan akhirnya menggerakkan tangannya.

Tangan kecil bocah itu bergerak mengusap-ngusap dada berotot Juan, membuat siempunya berjerit kaget.

"EH, MODUS LO BOCAH!" Teriak Juan, tangan pemuda situ bergerak menepis tangan kecil Alister, lalu melindungi kedua dada bidangnya dengan tangan besarnya.

Saat ini mimik wajah Juan terlihat seperti seorang anak SMP yang tengah di goda oleh om-om pedofil.

•••

"Om, Buna kemana sih?" Alister bertanya dengan raut wajah sedih, bocah laki-laki itu menyandarkan kepalanya ditangan kekar Juan.

Jemari-jemari besar Juan bergerak mengusap Surai hitam Alister.

"Om, juga gak tau" jawabnya jujur.

Sudah seharian ini mereka mencari Jenggala, tapi nihil perempuan itu tidak ditemukan dimana-mana. Bahkan tadi Juan sempat berpikir jangan-jangan tadi Jenggala diculik oleh om-om.

Kini jam sudah menunjukan pukul tujuh malam. Dan Juan membawa Alister kembali ke apartemen. Juan takut kalo nanti Jenggala kembali ke apartemen dan mereka berdua tengah tidak ada disini.

"Al ngantuk om" Alister mengusap-ngusap matanya yang tampak memerah. Bibir kecilnya menguap lebar.

"Yaudah ayo tidur sama om" Juan berdiri lalu mengulurkan tangannya bermaksud untuk mengajak Alister masuk kedalam kamar.

Tangan kecil Alister menerima uluran tangan juan. Mereka berjalan dengan berpegangan tangan.

Setelah sampai dikamar, Juan langsung membaringkan tubuhnya yang langsung diikuti oleh Alister.

"Emm tapi om, kalo Al mau tidur, Buna selalu nyanyiin lagu tidur buat Al" Alister yang tengah berbaring disisi Juan mendongak keatas, memandangi wajah Juan yang sudah terlihat mengantuk.

Cukup lama Juan tak menanggapi.

"Oke, om nyanyiin" putus Juan akhirnya, Sebelum mengeluarkan suara emasnya pemuda itu berdehem terlebih dahulu.

"Nina Bobo, oh_

"Om, ko Al serem yah dengernya?" celetuk Alister prontal membuat Juan langsung menghentikan nyanyiannya.

Pemuda itu menghela nafas berusaha untuk tidak mengeluarkan kata-kata mutiaranya.

Tahan juan.

...

©Juandra ||Jaesoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©Juandra ||
Jaesoo

JUANDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang