[8] Juandra : lagi?

327 72 16
                                    

...

Rutinitas juan yang seperti biasanya dimulai hari ini.

Hari ini juan mengajak teman-temannya untuk berkumpul di apartemen, berniat untuk membicarakan sesuatu hal.

Jam 11.00 siang mereka sepakat untung kumpul di apartemen juan. Akan tetapi jam sudah menunjukkan pukul 12.00 batang hidung teman-temannya itu belum kelihatan sama sekali.

sudah biasa, pikir juan.

Bel apartemen berbunyi membuat juan yang tengah duduk santai mau tak mau harus berdiri untuk membukakan pintu.

Sejak kapan teman-temannya itu punya sopan satun biasanya langsung menerobos masuk.

Ternyata perkiraan juan salah, saat membuka pintu apartemennya yang berdiri dihadapan juan ternyata sesosok perempuan berambut panjang, memakai dress selutut berwarna merah muda.

Perempuan itu menyengir dihadapan juan.

jenggala(?)

ngapain perempuan itu berada disini.

"Ngapain lo?" ujar juan, meneliti penampilan Jenggala yang terlihat seperti seorang anak sd yang akan ikut pentas.

bukannya menjawab pertanyaan juan, Jenggala malah menyodorkan uang lebar seratus ribu di hadapan juan. Ah sekarang juan paham.

juan mengambil uang itu.

juan kira Jenggala akan langsung pergi setelah juan mengambil uangnya, tapi perempuan itu malah masih berdiam diri didepannya.

"Pul_

"Kalo ada tamu tuh suruh masuk dulu" serobot Jenggala memotong perkataan juan.

Sebenarnya juan sudah males berurusan dengan Jenggala, tapi apa boleh buat akhirnya pria itu membukakan pintu lebar-lebar, tanpa banyak waktu Jenggala langsung melesat masuk kedalam.

juan menghela nafas.

membawakan sekaleng soda lalu ia berikan kepada Jenggala yang sudah duduk manis di sofa.

"pulang sana lo pasti ninggalin al sendirian" bukan kah itu cukup sebagai pengusiran? tetapi sepertinya Jenggala tidak paham akan hal itu.

Perempuan itu malah menjawab dengan santai nya.
"dia sama om saya"

"Udah lama ga kesini, suasana nya beda banget" Jenggala meneliti setiap penjuru apartemen juan.

Juan mendelik

"Udah lama ga kesini apaan, lo kemarin kan abis dari sini"

"Oh iya" Jenggala menyengir.

Juan memutar bola matanya malas,  melirik jam tangan yang melingkar di tangannya, pukul 12.30. juan takut temen-temennya akan datang kemari disaat Jenggala masih ada disini.

"je gue ada urusan, lo mending pul_

"SPADA, JUAN WER AR YU"

tamat lah sudah riwayat juan

...

Ruang tamu apartemen juan yang tadinya tampak sepi kini ramai oleh 3 pria dan 1 perempuan mungil yang hanya duduk santai dengan sekaleng soda ditangannya.

"Jadi lo kesini mau nyari kerjaan?" tanya dito si pris berambut cepmek dengan sebuah piercing di alis nya. Jenggala mengangguk mengiyakan.

Memang tadi setelah memergoki juan dan seorang wanita berduaan di apartemen, dito langsung menyerobot menanyakan berpuluh-puluh pertanyaan pada juan.

Dia siapa? Dia ngapain disini? Kalian mau ngapain? Kalian udah ngapain aja?

Begitulah kira-kira.

"Bener?" Dito beralih memandang juan yang masih berdiri di belakang sofa tempat Jenggala duduk.

Juan mengangguk, sebenarnya juan tidak tahu kedatangan Jenggala ke apartemennya untuk menanyakan pekerjaan. Tapi juan iyakan saja lah biar cepat.

Sementara dua pria lainya sedangan berbisik-bisik tidak jelas, dengan pandangan yang tertuju pada Jenggala.

"Dia kayaknya tuyul lain yang dibawa juan"

"Tapi dia cantik, mana ada tuyul secantik itu"

Zafy tampak berfikir, benar juga yang dikatakan temannya itu.

"Tapi_

"Lo berdua bisa diem ga?" dito menatap zafy dan gala tajam, sumpah mereka berdua bisik-bisik tepat disebelah telinganya.

Yang ditatap malah cengengesan tidak jelas.

"Kalo soal masalah pekerjaan lo bisa lah ngomong ke gue, gue bisa pasti bantu, gue punya banyak kenalan ceo ceo dari perusahaan gede" jelas dito panjang kali lebar, pria itu sedikit menambah bumbu-bumbu kesombongan dalam perkataannya tadi.

Jenggala yang mendengar itu tampak terlihat antusias, akhirnya gelar pengangguran Jenggala akan hilang sebentar lagi.

"Sebelumnya lo punya pengalaman kerja apa?" Tanya dito.

Dengan yakin Jenggala menjawab "kerja kelompok sama terakhir kerja bakti"

Dengan yakin Jenggala menjawab "kerja kelompok sama terakhir kerja bakti"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©Juandra ||
Jaesoo

JUANDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang