.
'kalo kamu beneran mau nafkahin saya sama al, saya sih seneng aja'
Kata-kata itu terus terngiang di pikiran dan telinga juan, sampai-sampai membuatnya tidak bisa tidur.
Juan berguling kesan-kemari di atas kasurnya.
"Ngapain juga kemarin gue ngomong gitu" monolognya, juan mengacak rambutnya frustasi.
Melirik jam pada pergelangan tangannya, jam menunjukkan pukul 8 malam. Juan langsung meloncat dari kasurnya. Mengambil kunci dan juga jaket yang tersampir setelah itu ia melangkah pergi.
Mengendarai mobilnya menuju club.
Dentuman musik keras menyambut kedatangan juan saat baru memasuki club. Pandangan pria itu celingak-celinguk kesana-kemari mencari seseorang.
"Lah ngapain lo disini? hari ini kan ga ada jadwal lu nge dj" gala yang tengah duduk bersantai dengan seorang perempuan cantik disebelahnya memandang juan bingung.
seakan tak mendengar perkataan temannya itu, juan melenggang pergi. Gala yang merasa diabaikan itu mendelik tak suka "kampret" makinya.
Pandangan juan dari tadi terus menjelajah setiap inci club, dia tengah mencari seseorang.
"Ketemu" serunya saat melihat siluet orang yang tengah ia cari.
Tangannya bergerak menepuk bahu perempuan didepannya. Perempuan itu berbalik, lalu setelah tau siapa pelaku yang menepuk bahunya ia tersenyum manis.
Pandangan juan langsung tertuju pada bibir Jenggala yang merah merona menurut dirinya "Bibir lo" ujar juan dengan pandangan yang memperhatikan bibir Jenggala.
Jenggala dengan reflek langsung memegang bibirnya "kenapa?" Tanya nya bingung.
"Merah" jawab juan.
"Dari kemarin kamu bilang bibir saya merah, padahal ini ga merah sama sekali" seru Jenggala dengan nada sebal.
Tak menghiraukan perkataan Jenggala juan malah bertanya "lo punya tisu?"
Jenggala mengernyit bingung, lalu menunjuk kotak tisu yang berada di meja bartender. Tangan juan bergerak mengambil beberapa lembar tisu.
"Sini lo deketan" ujar juan.
Jenggala mendekat pada juan meski dengan perasaan bingung.
Tanpa jenggala duga juan malah mengusap bibirnya menggunakan tisu yang pria itu tadi ambil.
"Ehh" Jenggala mundur kebelakang, lalu menutupi bibirnya menggunakan telapak tangan. Jenggala kaget dengan tindakan juan yang tiba-tiba itu.
Akan tetapi tindakan juan tak hanya sampai disitu, pria itu menarik Jenggala, lalu menurutkan lengan Jenggala yang menutupi bibirnya.
"Diem" tangan juan kembali bergerak menghapus lipstik pada bibir Jenggala. Gerakan tangan juan tampak lembut.
Jenggala yang di perlakukan seperti itu terdiam, bingung harus bersikap seperti apa, jadi yang Jenggala lakukan hanya menuruti perkataan juan.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUANDRA
FanfictionInsiden Jenggala yang tak sengaja meninggalkan anaknya di apartemen juan membuat kedua orang itu lamat laun menjadi dekat. JUANDRA BY oseasyz