Prolog

73 33 62
                                    

"Lo yakin mau berhenti?" Tanya seorang pemuda dengan senyum miring memperlihatkan gigi taring miliknya, dengan mengapit rokoknya diantara jari tengah dan telunjuknya.

"Inget Dean, jangan pernah lemah hanya karena seorang wanita. Harus lo inget gimana hancurnya kita saat itu," Berjalan pelan dengan penuh kewibawaan, setelah sampai di samping pemuda bernama Dean Arsenik ia menepuk kecil bahu tersebut, meninggalkan Dean sendiri di ruangan tersebut.

Dean menghela nafas panjang, dengan emosi penuh ia meninju keras tembok di sampingnya tanpa memperdulikan tangannya yang sudah memerah bahkan jari telunjuknya mengeluarkan banyak darah.

"Gue nggak akan pernah lupain kejadian itu, tapi gimana caranya gue ngehilangin rasa sialan ini sama gadis itu?" Frustasi Dean menjambak kuat rambutnya, memerosotkan badannya pada tembok dengan wajah yang ditenggelamkan diantara kedua lututnya.

_____________________________________

Maaf ya kalau ada typo.
Jangan lupa votmen, makasih banyak buat yang udah mampir. Next ga nih ?

DEANNATA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang