Pagi ini di kediaman keluarga Singto dan Krist tidak ada kesibukan seperti biasanya ketika si kembar dan Force masuk sekolah, tetapi keributan dan kehebohan terjadi pagi ini.
Bukan karena ini hari libur, tapi karena....
"whoaa bundaaa! ayahhh! Adeeekk! kak Naaaatt Oon keterima di UGM yuhuuuu!" teriak Arthit di depan monitor di kamarnya.
"kenapa Oon ribut-ribut?" Krist yang pertama kali membuka pintu kamar Arthit dengan heran.
Arthit langsung melompat untuk memeluk sang bunda "Oon masuk UGM, nda!"
Kemudian suara langkah kaki terdengar buru-buru menuju kamar Arthit "Oon!! ndaa! kakak masuk UI!" pekik Natcha sambil berlari ikut memeluk sang bunda bersama adiknya.
"tau nggak? kalian berat, mending duduk dulu" protes Krist bercanda.
"maaf bunda..." Arthit dan Natcha kemudian menggandeng sang bunda untuk duduk di pinggiran kasur milik Arthit, kemudian mereka duduk dibawah sambil memeluk lutut Krist.
Krist mengusap rambut kedua anaknya lembut "hebat! anak-anak bunda keren! bunda bangga sama kalian!" ucap Krist sambil tersenyum lembut kepada kedua anaknya.
drtt....
Perhatian Arthit tertuju pada ponselnya yang berisik di meja belajarnya.
"sebentar bun" Arthit beranjak menuju ponselnya.
Ketika melihat nama kontak yang menelfon, senyuman Arthit terlukis bersama dimple dipipi warisan sang bunda.
"halo?"
"gimana hasilnya, kak?"
"Gue lolos, dek! UGM!" ucap Arthit senang.
"Hah?! Selamat, kak! Itu artinya kakak bakal pindah kesini, dong? yes!"
Arthit terkekeh "iya iya deh, eh... nanti lagi gue telfon, ya? ada bunda sama kak Nat disini, bye!" Arthit memutuskan panggilan keduanya.
"Siapa, Oon?" tanya Krist saat Arthit kembali duduk ditempatnya tadi.
"biasa, bun... dedek tersayangnya" goda Natcha.
"kakkk! ish!" Arthit mempoutkan bibirnya.
"siapa Oon?" tanya Krist lagi.
"dia, bun.. temen Oon" Arthit memainkan jemari sang bunda.
Natcha tiba-tiba berdiri "ayah sama eyang sama oma sama nenek harus tau! Nat mau telfon sekarang" Natcha langsung pergi menelfonnya.
"Nat!"
"iya, bun?" Natcha menoleh
"ayah kita kasih tau nanti pas pulang aja, jangan ganggu ayah, ngerti?" titah Krist lembut
Natcha mengangguk "siap, bunda! oh iya bun, Nat izin ke rumah kak Jane, ya?"
"iya, hati-hati"
"adek kemana bun?" tanya Arthit mencari sang adik yang tak nampak sejak ia berteriak, padahal Force akan terlihat paling awal pada momen seperti ini.
"adek main di rumahnya paman Pisaeng, biasa sama ce-es nya" jawab Krist, setelah itu Krist menatap putranya jahil, Arthit bingung menatap sang bunda "kenapa, bun?"
"cerita sama bunda, siapa sih temen kamu itu? kayanya kok deket banget,. Bunda sering loh denger kamu telfonan sama dia tiap malem. Kamunya juga semangat banget telfonan sama dia"
Arthit berfikir sejenak.
Kayanya bunda harus tau, paling nggak khawatir bunda pas gue di jogja sana berkurang, ya kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Oon, I Love You! (KongArt)
RandomRe-publish! "ini kak, air" tawarnya yang langsung disambar Arthit dan langsung diteguknya hingga habis "hahhh...makasih...?" Arthit menanyakan namanya "Kong, nama saya Kongpob kak" ucapnya sambil tersenyum _____________________ "kak Arthit? inget sa...