02-Flashback!

274 33 19
                                    

"ini Arthit sama Natcha, anak gue sama Krist" Singto memperkenalkan kedua anaknya pada teman satu geng ekskulnya waktu masa SMA dulu.

Natcha dan Arthit tersenyum sopan kepada teman-teman SMA Singto dan Krist.

Arthit dan Natcha remaja sedang ikut sang ayah pergi ke acara reuni teman-teman ayah dan bundanya, tetapi sang bunda tidak ikut karena nenek mereka sedang sakit dan tidak ada yang menjaganya, jadi sang bunda yang menjaga. Sementara Force ikut bersama Krist.

Natcha yang merasakan sang adik tidak nyaman mengajak Arthit untuk pamit dan pergi mengambil beberapa makanan dan kemudian mencari kursi di sudut ruangan.

"hh... harusnya gue ikut bunda aja kak ketempat nenek, atau nggak gue main sama kak Patrick sama Chii, sumpek banget disini, isinya tante-tante sama om-om semua" gerutu Arthit sambil memakan kuenya dalam potongan yang sedikit besar.

"pelan-pelan, Oon... nanti kese..."

"uhuk! uhuk!"

"....lek" terlambat, Arthit sudah tersedak duluan.

Natcha meletakkan piringnya dan mengusap-usap punggung Arthit "kan gue udah bilang, makanya kalo makan tuh jangan sambil ngomong! keselek, kan?" nasihat Natcha khawatir.

"kak.. uhuk! Lo ambil... uhuk! air gak?" Arthit masih terbatuk.

"eh iya gue lupa! Bentar...."

Belum sempat Natcha bangkit, seseorang sudah berdiri dihadapan mereka.

"ini kak, air" tawarnya yang langsung disambar Arthit dan langsung diteguknya hingga habis.

"hahhh...makasih...?" Arthit menanyakan namanya.

"Kong, nama saya Kongpob kak" ucapnya sambil tersenyum.

Arthit mengangguk "makasih, Kongpob" kemudian tersenyum, keduanya bertukar tatap.

Kok ono lanangan iso manis koyo ngene?~batin Kongpob terpana.

*translate : kok bisa ada lelaki manis kaya gini?

Senyumannya killer banget, gila!~batin Arthit.

Natcha terkikik saat melihat pemandangan manis didepannya.

Bagaimana tidak? Adiknya menatap orang yang baru mereka kenal dengan tatapan terpana, sedangkan yang bernama Kongpob tadi memberikan tatapan memuja pada adiknya.

Love at first sight? Entahlah, tapi itu yang sekarang gadis itu pikirkan.

"Nat! Oon! Ayo pulang!" panggilan Singto membuat Natcha menoleh, tetapi tidak untuk sang adik yang terus memandangi lelaki di depannya.

Akhirnya Natcha menoel pundak Arthit "Oon ayo pulang" ajaknya.

Arthit tersadar "h-huh? Apa kak?" tanya Arthit gelagapan, sementara Kongpob sudah izin undur diri.

Natcha menggandeng adiknya menyusul sang ayah yang sudah siap. di mobilnya "pulang, ayah udah di mobil"

🌻🌻🌻

Kak Oon, I Love You! (KongArt)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang