EP 1. Kehidupan Lingga

42.1K 2.5K 76
                                    




Lingga, Si Single lady yang masih ingin hidup bebas tanpa ada pikiran menikah walaupun usia sudah menginjak mapan untuk menikah. Prioritasnya adalah karir, menyekolahkan sang adik hingga sarjana, dan menabung untuk berbisnis. Karena menjadi tulang punggung dan harus membiayai sekolah sang adik, dia pun harus mengenyahkan egonya. Apalagi orang tuanya sudah lama tiada. Lingga tak ingin merepotkan kakeknya yang sudah renta dan mengandalkan gaji pensiunan serta ladang sawah.

Dan karena sedang terdesak ekonomi, dia tak bisa mengandalkan gajinya untuk membiayai kuliah sang adik. Lingga dan adiknya sudah lama ditinggal orang tua. Dan mereka tinggal bersama Kakek juga keluarga Tantenya. Agar bisa membantu mewujudkan cita-cita sang adik, maka Lingga pun harus mengambil pekerjaan sampingan dari atasannya yakni sebagai Ibu ASI. Honor yang sangat besar hingga tiga kali lipat dari gajinya sebagai customer servis. Membuat dara 28 tahun itu rela menjalani pekerjaan yang diniliai tak lazim ini. Yang terpenting dia mendapat uang agar bisa menyambung hidup dia juga adiknya.

Atasan Lingga tak bisa lagi menyusui lagi sang anak lantaran tengah hamil 12 minggu. Karena merasa iba dan sang atasan yang begitu baik memperlakukannya. Akhirnya tawaran menjadi Ibu ASI tak bisa dia tolak. Selain menolong orang, dia juga mendapat rezeki uang yang banyak

Hari ini adalah terakhir Lingga bekerja di perusahaan provider. Sebagai customer service, selama dua tahun tak ada perkembangan berarti bagi jenjang karirnya, jauh berbeda dengan teman seangkatan SMA atau kuliah yang rata-rata sudah menjabat SPV, Kepala bagian, Kepala divisi dan jabatan lebih tinggi dari staff. Inginnya bisa bekerja di perusahaan besar dengan posisi jabatan yang bagus pula. Tapi lagi dan lagi lamaran kerja yang menerimanya hanya sebagai customer service. Padahal dia ini lulusan Manajemen. Entah mengapa dari sekian lamaran dengan posisi yang sesuai ijazahnya tidak ada satupun yang lolos seleksi. Dia selalu gugur di tahapan wawancara. Dia tak tahu faktor apa yang menjadikannya gugur dalam tahapan interview tersebut.

Yang jelas yang dia yakini sebagai pemicu adalah bentuk tubuhnya yang sediki berisi tidak langsing dan tidak tinggi. Ya dia memang minder dengan bentuk tubuhnya. Tinggi 157 dan berat badan 50kg dirasa tidak normal dan tidak proporsional sehingga tidak memenuhi kriteria perusahaan yang diincarnya. Padahal dia sudah melakukan diet ketat namun tetap saja berat badannya tidak menurun juga. Lingga sampai frustasi. Dia sangat minder dengan tubuhnya yang sedikit gemuk.

Padahal standar kecantikan tidak diukur dari bentuk tubuh dan tinggi perempuan. Namun Lingga sudah menstandarisasi jika cantik itu harus memiliki tubuh yang langsing dengan size S. Bentuk tubuh ideal dan proporsional seperti para idol Korea Selatan. Sudah banyak yang menasihati dan mengingatkannya untuk bersyukur dan percaya diri. Tapi seolah itu sebuah ejekan bagi Lingga. Ya, hal itu terjadi sejak dia putus dengan pacaran satu tahun yang lalu. Tepat saat dia baru lulus kuliah dan mencari lowongan kerja dengan ijzah sarjana bukan ijazah SMA.

Mantan kekasihnya itu kurang menyukai bentuh tubuh berisi Lingga. Pria brengsek itu memang selalu menilai fisik. Bahkan pria itu yang menyuruh dan memaksa Lingga untuk melakukan diet ketat. Tujuannya agar memiliki tubuh yang ramping sehingga bisa mudah mendapat kerja. Ya, tak menampik banyak lowongan pekerjaan yang mensyaratkan harus berpenampilan menarik dan memiliki tubuh proporsional. Sampai dimana Lingga menciduk pria brengsek itu berselingkuh dengan gadis finalis None Jakarta. Lingga merasa tersayat begitu menerima kenyataan jika lelaki brengsek itu menilai fisik terhadap perempuan apalagi sebagai pacar. Lingga tahu dan paham mengapa pria brengsek itu selalu cerewet mengenai bentuk tubuhnya. Ya, pria itu pasti malu berpacaran dengannya. Dan sejak itulah Lingga menutup hati untuk pria. Dan membenci bentuk tubuhnya sendiri.

"Ling, habis ini kita makan-makan yuk? Perpisahan dulu lah. Kan lo besok udah gak kerja lagi disini. Ishh ... lo tega. Gue sama siapa dong kalo lagi gabut," ujar rekan kerja Lingga.

LINGGA - The Substitute Mother (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang