EP 7. Perang Ala Pasutri

35.4K 2.3K 77
                                    

Makasih udah suka sama cerita ini😊

Selamat membaca😊

"Kenapa kamu bilang kita kakak-adik? Mana ada adik tapi nyusuin anak kakaknya," tanya Radit tanpa basa-basi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kenapa kamu bilang kita kakak-adik? Mana ada adik tapi nyusuin anak kakaknya," tanya Radit tanpa basa-basi. Tanpa sadar nada bicaranya tersebut terdengar menyindir, memancing emosi Lingga. Mana gadis itu sedang kelelahan, orang capek biasanya kan mudah emosi. Si Radit malah mancing-mancing!

Lingga mendelik sinis. "SAYA TUH CAPEK YA DIGOSIPIN ISTRI SIMPENAN, CEWEK MURAHAN! Saya bilang Adiknya Bapak, biar semua orang berhenti gosipin saya. Belum lagi Bapak yang cuek sama anak, SAYA YANG URUSIN RIZA 24 JAM. Bapak malam awal doang, KESANANYA SAYA YANG URUSIN. Saya ini masih lajang, Pak! Tapi kenapa nasib hidup saya begini amat? SAMPE KAYAK IBU SATU ANAK!" Semprot Lingga dengan nada tinggi.

Radit terjengkit kaget, agak syok melihat kemarahan seorang Lingga seperti itu. Dia pun terpancing emosi lantaran dalam keadaan lapar.

Ingat, orang capek dan lapar itu sangat mudah ... E-MO-SI!😡

"SAYA JUGA CAPEK HABIS OPERASI LANGSUNG MELAYANI PASIEN. Sampai saya tinggalin pasien demi Riza. Saya cuma nanya doang, gak usah sampe marah-marah gitu." Ujar Radit tak kalah emosi.

"Ya Bapak yang mancing-mancing!" Ketus Lingga dengan wajah keki.

"Saya nanya doang. Ya Allah, salahnya apa coba?"

"Ya salah...lah! Nanya tapi pake nyindir," balas Lingga sewot.

Ditengah adu mulut yang berlangsung sengit, tiba-tiba saja si ART menyela dengan polosnya.

"Pak, makannya udah siap."

Tanpa perlu menjawab, dengan gerak cepat Radit menggiring paksa gadis itu menuju ruang makan. Memaksa Lingga untuk makan bersamanya.

"Iihh... apaan sih?! LEPASIN GAK?!" Sentak Lingga marah. Mencoba melepas cengkaram pria itu tapi tak bisa, tenaganya sungguh tak sebanding.

"Makan. Kamu ikut makan. Biar gak emosian. Orang itu gampang marah kalo lagi capek sama lapar," oceh Radit tanpa peduli dengan protesan gadis itu.

Sementara Elis, ART itu plenga-plengo melihat mereka bertingkah layaknya pasutri yang sedang bertengkar. "Meni udah kayak suami-istri aja... hihi... cocoklah!" Oceh ART itu heboh sendiri.

*Meni=kok.

🌻🌻🌻

Tiba malam...

"Lingga mana? Lagi nyusuin?" Tanya Radit pada sang ART.

Biasanya gadis itu akan ikut nimbrung makan malam. Jika saat itu baby Riza masih melek, maka akan diajak makan malam dengan diberikan snack bayi. Tapi malam ini, gadis itu tak kunjung keluar dari kamarnya. Untunglah baby Riza tidak rewel sehingga anteng sendiri dengan tontonan lagu anak-anak juga mainannya. Stok ASI pun masih banyak, jadi tak harus mengganggu waktu gadis itu hanya untuk meminta menyusui anaknya.

LINGGA - The Substitute Mother (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang