8

5.2K 623 21
                                    

Makasih untuk 1k vote.sama 10 follow ya.
.
.
.
.
"Lu tau g Del." Azka memulai percakapan, setelah mereka menghabiskan makan mereka.

"Ya kan lo belum ngomong,gimana gua bisa tau." sahut Ayla pada Azka.

"Ya santai dong jan ngegas." kata Azka ia lalu mengubah ekspresi nya menjadi serius, yang membuat Ayla ikut berubah serius juga.

Ayla takut ini adalah hal yang penting yang harus ia ketahui,kali saja ada cerita yang tidak di ceritakan di Novel nya.

Tapi...."Lo cantik banget sumpah." rasanya Ayla ingin sekali melempar es teh nya ke wajah Azka sekarang.

"Makasih." balas Ayla singkat.

"Cuma itu doang? Padahal gua udah muji lu." cemberut Azka sok imut pada Ayla, yang mendapat tatapan dingin dari Alvin.

"Kita ke kelas." ucap Alvin singkat sambil menarik tangan Ayla pergi menuju kelas, meninggalkan sahabat-sahabat nya yang mengerutkan kening kecuali Farel tentu saja.

Sementara ditempat Alvin dan Ayla.

Bukan nya pergi ke kelas seperti perkataan Alvin tadi, Alvin malah membawa Ayla ke halaman belakang sekolah.

"Lo katan ya tadi mau ke kelas Al?" Tanya Ayla bingung.

"Bolos." jawab Alvin singkat,dia masih marah karna Ayla membalas gombalan Receh Azka tadi.

Walaupun hanya balasan singkat, tetap saja itu menyebalkan untuk Alvin.

"Ga baik kalau bolos,kita masuk aja ya?" Ayla bertanya dengan lembut pada Alvin,yang membuat suasana hati Alvin sedikit membaik.

"Gue capek." Alvin menarik Ayla agar duduk di kursi yang ada disitu, kemudian dia merabahkan badannya di kursi dengan kepala yang dia taruh di paha Ayla.

Alvin menyembunyikan wajah nya pada perut Ayla, sambil memeluk Ayla erat.

Ayla mengerutkan kening 'Dia cape kenapa? Perasaan tadi cuma makan di kantin deh' batin Ayla bingung dengan Alvin.

Tapi itu cuma beberapa saat sebelum dia mengelus kepala Alvin lembut,"Kalau cape tidur aja,nanti kalau bel istirahat gua bangunin." Ucap Ayla pada Alvin dengan lembut.

'Mungkin perlakuan lembut gue sekarang akan berguna saat gue dalam ke ada terdesak nanti.' lanjut Ayla dalam hati.

"Em,bangunin gue kalau udah pulang aja." Alvin menutup matanya setelah mengatakan itu.(tapi bukan mati ye)

"Oh? Oke." jawab Ayla,dia kemudian mengelus rambut Alvin dengan lembut.

Sekilas Ayla melihat siluet seorang gadis berkacamata menatap sinis ke arah nya,"Hm? Ternyata bakal ada gangguan lagi nanti." gumam Ayla pelan, agar Alvin tidak mendengar nya.

Ayla lanjut mengelus rambut Alvin dengan lembut, yang membuat Alvin yaman dan tertidur.

"Maaf, tapi untuk sekarang gue ga bisa tulus sama lu." Ayla berkata lirih yang tidak dapat di dengar oleh Alvin, tentu saja itu karna dia sudah berada di alam mimpi.

"Gue ga bisa percaya sama lo,gimanapun juga lo yang udah bunuh Adel di Novel." Ayla berkata semakin lirih, "Dan gue harus hidup di raga yang bakal lo bunuh,itu bakal jadi alasan yang kuat,buat gue agar ga terlalu percaya sama lu." sambung Ayla dengan lirih

Bagaimanapun dia percaya pada Alvin,dia tetap harus waspada akan hal tak menentu.

juga Alvin adalah penyebab kematian Adel di Novel nya,dia rasa sekarang dia ada di antara peran 'Figuran or antagonis'.

Dimana waktu dia pertama kali bertemu Kayna saja dia sudah bertengkar dengan nya,dia takut saat nanti Alvin jatuh cinta pada Kayna.

Dan Saat nanti Ayla sudah dalam percaya sepenuhnya pada Alvin,tapi Ayla harus takut kecewa nanti karna Alvin yang tidak Percaya pada nya.

Rasa percaya pada Alvin mungkin mulai ada dari Ayla,tapi rasa takut kalau Alvin tidak percaya pada nya juga masih ada.

Tring..ring..ring..(gitu kan suara bel pulang sekolah?)

"Vin bangun,bel pulang dah bunyi." Ayla membangunkan Alvin
Sambil menepuk pipinya pelan.

"Em."Alvin terbangun,kemudian dia berdiri dan langsung menarik tangan Ayla.

"Eh kita mau kemana." tanya Ayla bingung.

"Gue antar lu pulang."jawab Alvin masih dengan menarik tangan Ayla lembut.

Ayla yang mendengar jawaban Alvin hanya diam,sepanjang perjalanan mereka ke parkiran banyak yang menatap mereka dengan berbagai ekspresi.

Marah,sinis,benci atau ada juga yang berbinar.

Bruk...

Alvin tidak sengaja menabrak seorang gadis

"Aw lo kalau jalan liat-liat dong." ucap seorang gadis yang tidak sengaja mereka tabrak.

figuran or antagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang