9

4.3K 529 18
                                    

Alvin menatap datar gadis yang masih terduduk di lantai koridor sekolah, sadari tadi gadis itu masih terus mengomel pada Alvin.

"Sekarang lo harus minta maaf sama gue!" ucap gadis itu pada Alvin, tapi entah mengapa mata nya menatap tajam ke arah Ayla.

Alvin tidak memperdulikan gadis itu dan berlalu pergi, dangan tangan Ayla yang masih dia pegang.

Tapi belum ada beberapa langkah dari Alvin dan Ayla, gadis itu menghalangi jalan meraka berdua lagi.

Alvin menatap tajam gadis itu, yang membuat nyali gadis itu menciut seketika.

Tapi sepertinya dia tidak akan menyingkir juga, "Gue bilang lo harus minta maaf sama gue, kalau lo ga mau, lo harus ngantar gue pulang." gadis itu tersenyum saat mengatakan itu, mungkin untuk mengurangi rasa takut nya.

Kening Ayla mengerut, kemudian dia melihat nama tag gadis itu 'Sandra' itulah nama nya.

"Maaf nona kau menghalangi jalan." Ayla berkata pada sandra, tapi entah Ayla ada salah apa padanya. Sandra malah menatap tajam ke arah Ayla.

Ayla bingung sendiri jadinya, kan yang nabrak Alvin ko dia yang disalahin?, Kecuali kalau itu cuma trik.

'ck ck ternyata cuma trik, bodoh bat dah gue masa trik ke gini aja bikin gue pusing.'batin Ayla.

"Minggir." Satu kata lolos dari bibir Alvin yang sadari tadi cuma diam, matanya menatap tajam ke arah Sandra. dengan nada dingin di ucapannya.

Sandra yang mendapat tatapan serta ucapan dingin Alvin seketika nyalinya menciut, rencana agar dia bisa pulang diantar oleh Alvin lenyap sudah.

Dengan terpaksa dia menghindar dari jalan Alvin dan Alya, setelah itu Sandra menjauh dari jalan mereka berdua.

Alvin menarik tangan Ayla dengan lembut menuju parkiran sekolah, bahu Ayla tidak sengaja menyenggol bahu Sandra. yang membuat Sandra hampir jatuh untuk kedua kalinya.

Saat bahu mereka bersenggolan Ayla sempat mendengarkan gumaman dari Sandra, "Lo bakal jadi milik gue." Ayla diam-diam menyeringai saat mendengarnya.

'Ah...dia musuh.' batin Ayla, sekarang tatapannya terpaku pada tangan Alvin yang menggenggam tangannya.

Entah mengapa Ayla tidak bisa menahan senyum nya sekarang,mungkin ini perasaan Adel.

Saat ini mereka sudah ada di depan motor sport milik Alvin, dengan Ayla yang terlihat kesusahan memasang helm full face yang diberikan oleh Alvin.

Dan entah kenapa Alvin malah dengan santai nya melihat tingkah Ayla sekarang, bahkan dia terkesan sedang menikmatinya.

"Al bantuin." pinta Ayla pada Alvin, segera setelah mendengar itu Alvin mendekat ke Arah Ayla.

"Masang helm aja ga bisa." ejek Alvin pada Ayla.

Ayla yang mendengar nya hanya bisa mendengus, Alvin benar-benar tidak bisa menahan senyum. saat melihat wajah Ayla yang terlihat kesal padanya.

"Nah ni udah, Kamu bisa naik ga?" tanya Alvin dia berharap Ayla tidak bisa naik. kemudian meminta bantuan padanya,sayang sekali Ayla bisa naik dengan mudah.

Yang membuat Alvin kesal, namun rasa kesal tadi hilang dalam sekejap. saat tangan Ayla memegang pundaknya.

Tanpa berkata apapun Alvin menggenggam tangan Ayla, kemudian melingkarkan nya di perut miliknya.

Ayla tersentak kaget, namun kemudian dia kembali tenang. hanya saja kenapa jantungnya berdetak lebih cepat?.

"Takut nanti lu jatuh, pasti nanti Aku lagi yang repot."ucap Alvin memberikan alasan.

Padahal jantungnya sudah seperti mau keluar dari sarang sekarang, apalagi dengan Ayla yang menaruh kepalanya di pundak milik Alvin.

"Iya gue tau, udah ayo jalan!" Ayla benar-benar kesal sekarang,kan dia udah baper, 'Alvin sialan ga ada romantis nya banget sih.' batin Ayla kesal.

Mendengar perkataan Ayla, Alvin mulai menjalankan Motornya masih dengan jantung berdegup kencang.

'Gue harus periksa ke dokter, mungkin gue ada penyakit jantung.' batin Alvin.

                    •••••••••••••••

Ditempat lain, tepat nya di kamar milik Arga.

Sekarang kamar Arga benar-benar seperti kapal pecah, semua barang terlihat berhamburan. bahkan ada beberapa pecahan Kaca.

Suara tangisan,teriakan,bahkan suara bantingan barang terdengar dari dalam kamar.

Sementara orang-orang yang mendengar nya, lebih memilih untuk berpura-pura tidak mendengar.

Tapi tidak dengan ketiga pemuda yang berdiri di depan pintu Kamar Arga, mereka bahkan berteriak agar Arga keluar dari dalam kamarnya.

"Dit lu punya nomor Layla kan?" tanya Azka pada Aditya, cuma ini yang dapat dia pikirkan sekarang.

Karena memang dia pernah mencobanya, ada dua orang yang bisa menenangkan Arga, satu Alvin dan satunya adalah orang yang juga membuat Arga emosi sekarang.

Aditya dengan cepat mengambil hp dalam saku celana miliknya, dan langsung menghubungi Layla.

“Lo kerumahnya Arga sekarang.”ucap Aditya langsung pada Layla,tanpa menunggu bertanya kenapa dia menelpon.

Sementara Layla yang mendengar ada sesuatu dengan Arga, langsung mematikan telepon nya. dan langsung menuju ke rumah Arga menggunakan mobilnya.

Ketika Layla sudah sampai didepan gerbang rumah Agra, tanpa dia suruh bodyguard yang menjaga rumah itu langsung membukakan gerbang.

Layla dengan cepat turun dari mobil miliknya, setelah dia memberikan kunci mobilnya pada bodyguard tadi.

"Kenapa dia bisa kaya gini?" tanya Layla setelah sampai di depan kamar Arga, dia melihat kalau tiga sahabat Arga juga ada disitu. ditambah satu perempuan tunangan Arga

Siapa lagi kalau bukan Rini.

"Ga tau, ka Tia bilang pas sampai rumah dia udah kaya gini." jawab Azka, dia memijit keningnya frustasi.

Layla terdiam karena jawaban Azka, lalu dia mendekat ke arah pintu kamar Arga.

Rini yang melihat itu menundukkan kepalanya, dengan tangan yang mengepal kuat. 

Dengan tidak berperasaan, Layla menggedor pintu kamar dengan keras. dan berteriak pada Arga yang ada di kamar.

"WOY GUE CAPE-CAPE KE SINI KARENA LO,DAN LO MASIH GA MAU KELUAR KAMAR?, KELUAR GA LO A*JI*G."teriak Layla pada Arga.

Farel,Azka,Aditya dan Riri tercengang mendengar teriakan Layla, mereka pikir selama ini Layla itu perempuan anggun dan lembut. yang tidak pernah berkata  kasar serta berteriak seperti ini.

Dan mereka lebih terkejut lagi, saat suara pintu dibuka dan menampakan sosok Arga. terlihat dari wajahnya kalau dia sedang frustasi sekarang.

                        •••••••••••••••

"Jadi maksud lo bukan cuma gue yang tau alur cerita novel ini?, Ada orang kaya gue yang masuk ke dunia ini juga gitu?" tanya Ayla pada sosok didepannya.

"Ga dia karakter asli dari ini novel,dia lahir kembali."jawab sosok itu.

"Gue ga bakal nanya itu siapa, karena mungkin gue udah tau itu siapa." ucap Ayla, dia lalu mengambil pulpen dari meja rias miliknya.

"Tebakan lo bener." berbeda dari Ayla yang terlihat tenang, sosok itu malah terlihat semangat.

"Layla kan?, Dari awal gue udah curiga sama dia. dan pastinya dia juga tau kalau gue bukan lu kan?

...Adel."

TBC

Karna hari ini libur baru bisa up ni cerita dan maaf karena aga lama up nya

figuran or antagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang