04

54 4 0
                                    

Tidak ada hal istimewa pada Abimana hingga membuat Syakira langsung jatuh cinta pada dirinya. Tampan? Iya, tajir? Iya banget, pintar? Jangan tanya lagi, baik? Enggak kayaknya, bukan hal itu yang menjadi alasan Syakira untuk mencintai Abimana. Melihat dirinya sendiri, melihat gambaran dirinya pada sorot mata Abimana itulah yang menjadi alasan untuk Syakira memilih Abimana sebagai tempat menjatuhkan kan cintanya.

Langkah itu... Aroma wangi tubuh itu..

"Abiii.. Abimana.. Abii." Teriak Syakira di bawah tiang bendera itu ketika melihat manusia penarik hatinya itu sedang berjalan melewati lapangan utama.

"Lo gila ya sya? Teriak manggil guru gak ada embel-embel nya pak lagi."

Sang pemilik nama yang merasa terpanggil melirik sekilas kearah sumber suara tanpa niat menjawab ataupun berhenti.

"Rasain gak dijawab bacotan lo." Kekeh Nadia juga Airin yang langsung mendapat tatapan tajam dari Syakira.

Tidak lama bel berdering tanda istirahat. Berakhir sudah masa hukuman mereka. Ketiganya berjalan beriringan menuju kantin sekolah untuk mengisi tenaga mereka yang sudah terkuras habis. Dari depan saja kantin sudah terlihat ramai.

"Lo ikut gue sekarang." Terang Syakira pada kedua sahabatnya itu.

Airin dan Nadia memilih mengekori Syakira, karena dari mereka bertiga yang paling banyak ide adalah Syakira, jadi mereka lebih baik mengikuti Syakira melangkah daripada harus berdesak desakan di kantin. Sepersekian detik berikutnya mereka telah sampai.

"Ngapain kesini sya?" Tanya Nadia dan Airin yang kebingungan dengan maksud tujuan Syakira mengajak mereka pergi ke kantin guru.

"Makan lah, yuk duduk."

"Emang sinting temen gue, ngapain kita kesini? Ke kantin guru?"

"Airin cantik, daripada kita disana gerah karena banyak orang mending disini, adem." Terang Syakira menjelaskan maksud dan tujuannya.

"Gundulmu, gue emang gatau apa jalan pikiran lo. Lo pasti sengaja kesini biar bisa ketemu pak Abi kan?" Ucap Airin yang mendapat anggukan setuju dari Nadia.

"Emang pinter semua teman gue."

Memang siswa boleh makan ditempat kantin guru, tapi banyak dari mereka yang ogah ogahan makan disini karena mereka bisa saja bertemu guru killer atau guru yang memang mereka tidak sukai. Biasanya Syakira cs biasanya makan dikantin siswa, namun karena niat Syakira yang ingin melihat Abimana menjadikan ia harus rela makan di disini dan bertemu dengan guru guru killer.

"Udah bel nih sya, yuk cabut." Ajak Nadia pada keduanya.

"Bentar, Abi belum dateng." Syakira terus menunggu kedatangan namun yang ditunggu tak ada tanda tanda akan memunculkan diri.

Syakira akhirnya mau pergi meninggalkan kantin guru menuju kelas mereka setelah bujukan dari Airin dan Nadia. Syukurlah guru yang seharusnya mengajar hari ini ada kepentingan jadi beliau hanya memberikan tugas saja.

Bukan kelas ips namanya jika diberi tugas mereka langsung mengerjakannya. Sebagian ada yang merumpi, ada yang cabut dari kelas, ada yang bermain basket dalam kelas ada pula yang membuat band dadakan yang diketuai oleh Dino sebagai vocalis dengan suara buruknya.

Jatuh bangun aku mengejarmu..
Namun dirimu tak mau mengerti..
Ku bawakan segenggam cinta..
Namun kau meminta diriku..
Membawakan bulan kepangkuan mu..

Mungkin inilah rasanya..
Cinta pada pandang pertama..
Senyuman manismu itu..
Buat aku dag dig dug melulu..
Kamu..kamu..kamuu..
Kamu..kamuu..kamuu..Kamuu

"Hooh banget sii, kayaknya gue bener bener jatuh cinta sama Abi deh, ralat bukan kayaknya tapi emang gue udah jatuh cinta beneran sama Abi." Cicit Syakira dengan mengangguk setuju akan lagu yang dinyanyikan Dino cs.

Nadia dan Airin yang mendengar penuturan dari sahabatnya itu dibuat terheran heran, bagaimana bisa sahabatnya jatuh cinta pada guru muda yang baru ia kenal.

"Memang kalau dipikir pikir Abimana memang menarik bagi semua wanita, masih muda diumur 21 tahun sudah jadi guru udah gitu tajir lagi siapa coba yang gak mau." Ujar Airin.

Nadia yang mendengar hanya menggelengkan kepala, tidak habis pikir dengan jalan pikiran sahabatnya itu.

"Tapi gue juga mau." Lirih Nadia yang masih bisa terdengar oleh sahabatnya.

"Ye lu mah, awas lo sampek nikung gue, gue pastiin lo gue kekhhhh." Ancam Syakira dengan tangan yang seolah olah menggorok lehernya dengan pisau.

Gelak tawa dari ketiganya mengakhiri bahasan mereka tentang Abimana.

"Sya, lo dapet salam dari Bima, katanya dia udah ngebet jadi pacar lo."

Syakira yang merasa terpanggil sontak menoleh kearah Shaka yang cengengesan didepan pintu kelasnya. Kemudian tatapan Syakira jatuh pada cowok disebelahnya yaitu Bima, cowok yang sedari dulu mengejar ngejar Syakira namun selalu ia abaikan.

"Sorry, gue udah punya Abi."

"Potek hati babang dek." Bukan Bima namun Shaka yang menjawannya. Mendengar ucapan Syakira lantas membuat mereka langsung pergi. Syakira memang belum memiliki Abimana tapi ia sudah mengklaim bahwa Abimana adalah miliknya dan dirinya adalah milik Abimana.

Sahabat Syakira tak pernah mau ikut campur dalam hal perasaan Syakira terutama memaksa Syakira untuk menerima dan berkencan deng Bima yang jelas jelas mereka tahu bahwa Syakira tak pernah menyukainya.

Syakira memperhatikan Abi dari jendela kelasnya ketika cowok itu berjalan melewati kelasnya. Ia tidak bisa menghampirinya bahkan untuk menyapa pun tidak bisa karena kelasnya sedang ada pelajaran dan gurunya terkenal killer yang akan menghukum Syakira dengan tak manusiawi nya. Ia ingin Abimana melihat keberadaannya, ia ingin Abimana meliriknya walau hanya sekilas. Bukan Syakira jika kehabisan ide, ia langsung menyobek kertas dan menuliskan sebuah kalimat.

Tpakkkk... Suara timpukan dari bola kertas mengenai lengan Abimana.

"Gue suka sama Abi."

Abimana yang kala itu sedang berjalan hendak ke kelas yang akan ia ajar terkena timpukan kertas, ia langsung mengambil dan membaca isi dari kertas itu, dan kemudian ia berjalan begitu saja melengos melewati kelas Syakira. Dia tau siapa pengirim surat itu, siapa lagi kalau bukan Syakira.

Lagi lagi Abi hanya mengacuhkan Syakira, entah sudah berapa cara yang ia lakukan untuk mendapatkan sedikit lirikan dari Abi. Tapi Syakira yakin suatu saat Abi akan jatuh cinta padanya.

Meluluhkan hati seorang Abimana bukan hal yang sulit untuk Syakira tapi sangat amat sulit menembus pertahanan dari Abi.

Jangan ditanya soal stalking sejak hari pertama kemunculan Abi cewek itu sudah mencari tahu akun instagram Abi. Jari jemarinya mengetik nama Abimana di kolom pencarian instagram tapi banyak sekali akun yang mempunyai nickname Abi, ia harus berjuang keras mencarinya dengan membuka satu persatu akun dengan nickname Abi, dan akhirnya setelah perjuangannya Syakira berhasil menemukan akun instagram Abi.

Syakira langsung men scroll postingan akun instagram Abi, akun dengan postingan yang didominasi dengan hasil bidikan kamera layaknya akun seorang fotografer. Jika Abi menyukai hal-hal yang berbau kamera entah kenapa ia malah menjadi gurmud alias guru muda matematika. Syakira tidak lupa meninggalkan jejaknya berupa like dan komentar di setiap postingannya.

"Abi aku Syakira, aku suka sama Abi, aku cinta sama Abi, inget ya ini Syakira, sampai jumpa disekolah besok"

Setidaknya itulah komentar komentar yang Syakira tinggalkan di akun instagram Abi.

"Denger denger, ketua Atlas sekolah disini, lo tau gak dia siapa?" Celetuk Airin pada kedua sahabatnya ketika mereka sedang makan di kantin.

ABIMANA (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang