03

63 5 0
                                    

Kata orang cinta itu mudah, nyatanya bulshit. Kata orang cinta itu bisa datang karena pandangan pertama, nyatanya juga bulshit. Cinta tidak semudah itu! Kamu akan jatuh cinta ketika kamu menemukan dirimu didalam ruang matanya.

🍁🍁🍁

Sebuah kata sifat yang keberadaannya didambakan orang lain. Sebuah objek yang selalu orang lain inginkan. Sebuah kata sifat yang mampu menjungkirbalikkan kehidupan, itu definisi CINTAKU.

🌵🌵🌵

Hatimu akan bergetar walau hanya mendengar suaranya saja. Jantungmu akan berpacu walau melihat rupanya saja. Matamu akan berbinar hanya karena sebuah senyuman dari dirinya. Itulah yang kutau tentang CINTA.

☘☘☘

Butuh sebuah alasan untuk mencintai dan butuh sebuah kepastian untuk mengatakan bahwa yang kau rasakan itu benar benar CINTA.

🌾🌾🌾

Setidaknya itulah barisan kata kata yang ia baca pada buku buku yang seharusnya ia rapikan. Ia meresapi makna makna dari untaian kata kata itu. Kata kata yang hanya tertulis dalam sebuah buku namun mampu membuat hatinya bertanya tanya. Bertanya tanya akan sebuah perasaan yang tiba tiba hadir dilubuk hatinya, perasaan yang asing baginya namun menyenangkan.

"Gue harus pastiin apa yang hati gue rasain sekarang." Gumamnya pelan dengan telapak tangan yang menyentuh dadanya mengisyaratkan ada sesuatu yang tidak beres.

"Iya, lo harus pastiin! Pastiin semua buku disini rapi serapi rapinya!" Sahut seseorang dari ujung lorong.

Merasa ada yang menyahuti ucapannya membuat Syakira lantas menoleh ke sumber suara itu. Tatapan Syakira jatuh pada lelaki yang berjalan kearahnya dengan tegap dan air muka tanpa ekspresi sedikitpun. Syakira hanya menyengir ketika badan tegap itu sudah berdiri di hadapannya.

"Ngapain?"

"Eh itu A-anu. Ya baca buku lah."

"Kan lo tadi gue suruh beresin bukan baca."

"Iya, harusnya bantuin beresin bukan cuma nyuruh doang." Ucap Syakira dengan pelan tapi masih bisa didengar Abimana.

"Lo ngomong apa?"

"Eng-gak ngomong tuh, orang dari tadi gue ngomong sama buku, ya kan buku." Elak Syakira dengan seolah olah sedang berbicara pada buku buku yang sedari tadi ia pegang.

Lelaki itu pergi begitu saja meninggalkan Syakira dengan setumpuk buku buku yang harus ia rapikan ralat bukan setumpuk tapi satu rak panjang dengan berbagai macam buku yang tidak karuan posisinya. Ada yang terbalik, ada yang tergeletak, ada yang tertukar posisinya yang seharusnya bukan diletakkan dalam kategori buku malah diletakkan disana. Hal itu cukup membuat Syakira pusing sendiri.

Tiga hal yang mampu membuat siswa mengantuk dikelas, semalam begadang, tidak menyukai guru yang mengajar, dan terakhir tentu tidak menyukai materi yang diajarkan. Pak Dodi dengan segala materi yang membosankan.

Ketiga hal itu yang sedang Syakira alami sekarang. Setelah selesai merapikan buku buku yang berhasil membuatnya pusing tujuh keliling Syakira langsung kembali ke kelas. Meskipun ia tidak menyukai tiga hal yang kini dialaminya Syakira bukan lah seseorang yang begitu saja akan membolos pelajaran. Ya itung itung pelengkap absen lah karena pada akhirnya ia juga akan tertidur di bangkunya.

Rasanya ingin sekali Syakira merebahkan tubuhnya di kasur empuk, matanya seakan tidak mau dijak terbuka lagi, lengket nih mata. Ekor matanya  tidak sengaja melirik kesamping bangkunya, seseorang yang tengah tertidur pulas dengan earphone yang menyumpali kedua telinganya.

Dengan jailnya, Syakira melemparkan bolpoin yang berhasil mengenai kepala targetnya. Sontak hal itu membuat tidur pulas Airin terusik

"Siapa sih? Ganggu orang tidur aja." Perkataan spontan yang keluar dari mulut gadis itu langsung membuat keheningan melanda seisi kelas.

Pak Dodi yang sedari tadi menerangkan materi pelajaran menatapnya marah.

"Oh, jadi dari tadi kamu tidur di jam saya Airin?"

Tampak Airin menelan ludah susah payah. Syakira terkekeh begitu pula dengan Nadia yang begitu menikmati wajah gugup dari Airin. Siapa yang tidak tahu pak Dodi, guru dengan keberingasannya ketika menghukum murid murid nya. Siapapun bisa menjadi target keberingasannya bahkan anak anak petinggi SMA ini pun bisa ia babat habis. Tentu saja pak Dodi melakukan itu ketika murid muridnya ada yang melanggar aturan jam pelajarannya. Meskipun tahu akan keberingasan pak Dodi masih banyak siswa dengan terang terangan berani melawan beliau, dan itu termasuk Syakira cs alias Nadia, Airin dan tentunya pentolan gengnya yaitu Syakira.

"A-anu pak, itu, ehh apa ya?"

"Kamu KELUAR!"

Syakira dan Nadia terkekeh kekeh melihat sahabatnya itu akan dihukum oleh pak Dodi. Memang kalau sudah sahabatan gak ada yang namanya kasihan kasihan macam taik anjing, yang ada malah saling menistakan.

"Kalian berdua juga, Syakira, Nadia K E L U A R!"

Airin yang tadinya merasa kesal akan kelaknatan sahabatnya itu, kini ia tertawa penuh ejekan pada mereka. Ia merasa puas karena sahabatnya telah mendapatkan karma langsung.

"Loh pak, kita tuh gak salah apaw apaw looh pak, bapak tega bangetzz." Ucap Nadia dengan nada alaynya yang dibuat buat.

"Halah palingan kalian dari tadi nggak dengerin saya ngejelasin."

"Bapak suudzon nih sama kita." Kini giliran Syakira yang menjawab ucapan pak Dodi.

"SYAKIRA, NADIA, AIRIN KALIAN KELUAR DAN HORMAT DI TIANG BENDERA DI LAPANGAN SEKARANG! KELUAR!"

Mereka bertiga akhirnya memilih keluar dari kelas dan menuju ke lapangan utama untuk menjalani hukumannya.

Dengan tangan menghormat ke bendera di tiang tinggi itu mengharuskan kepala mereka menghadap keatas. Cuaca yang panas dengan terik matahari yang entah mengapa sangat mendukung hukuman mereka menambah deretan gerutuan gerutuan mereka.

"Gara gara lo nih sya, kita jadi dihukum lagi." Itulah gerutuan gerutuan yang sedari tadi keluar dari mulut Airin dan Nadia.

"Udah jalanin aja, itung itung berjemur biar kagak cacingan." Ujar Syakira dengan santainya.

"Jalanin aja pala lo peyang." Bukan Airin namun Nadia yang menjawabnya.

Kini mereka sudah menjadi pusat perhatian para siswa siswi yang lewat, mungkin siswa siswi yang jamkos atau sekedar ijin dari kelas. Berbagai celetukan mereka lontarkan kepada Syakira cs.

"Gila, baru kemarin lo dihukum, hari ini dihukum lagi Sya?" seorang cowok dengan tawa yang mengejek ketika melewati lapangan utama.

"Bacot lo do." Aldo, cowok incaran Airin. Jika Syakira cs berada dikelas IPS lain halnya dengan Aldo, cowok pintar kutu buku namun sangat menyebalkan pantas saja ia masuk kejajaran siswa dengan nilai tertinggi dikelas IPA.

"Kok bisa sih rin lo suka cowok modelan kayak Aldo gitu?"

"Yang namanya cinta gak ada yang tau kali Sya, kayak lo tuh baru ketemu pak Abi aja udah langsung jatuh cinta." Kini giliran Nadia yang bersuara.

"Dih apaan siii, napa coba bawa bawa Abi."

"Abi Abi Abi kagak pakek sebutan pak lagi manggilnya kayak umur lo sebaya aja."

Benar kata Nadia, jika cinta tidak ada yang tau kapan datangnya pada siapa jatuhnya seperti apa rupanya. Sama halnya dengan Syakira yang mencintai Abimana sesaat setelah pertemuan pertamanya. Tidak ada hal khusus hingga membuatnya mencintai seseorang Abimana, yang ia tau Abimana adalah tempat tujuannya. Sekiranya itulah yang terjadi pada Syakira pasca kedatangan Abimana beberapa hari ini, ia menjadi jatuh sejatuh jatuhnya pada lelaki tersebut.

ABIMANA (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang