Lisa melihat cafe mewah didepannya yang mulai di buka, dari depan saja sudah tampak jika disana akan banyak sekali orang-orang kaya yang akan datang berkunjung. Lisa tersenyum miris, dia tak tau jika apa yang dikatakan pengunjung kebenaran kemarin adalah suatu kebenaran. Lisa hanya takut jika nantinya pedagang yang lain harus merugi karena sudah pasti mereka akan kalah menarik pengunjung, Lisa bisa saja memindahkan cafenya ke tempat lain tapi bagaimana dengan pedagang lain yang menggantungkan hidupnya disana? Apa Lisa tega? Mereka bahkan sudah dianggap oleh Lisa seperti keluarga sendiri
Lisa menggeleng lemah dan langsung bersiap kepasar untuk membeli barang-barang yang harus dia beli. Dia tak boleh menunjukkan apa yang dia pikirkan jika tak mau karyawannya khawatir tentang ini, terutama Rosè. Gadis tupai itu terbiasa panik berlebihan menghadapi sesuatu
***
Jennie mengawasi langsung para staf yang sedang meletakkan bahan-bahan kue , ini adalah grand opening jadi dia tak mau terjadi kesalahan sekecil apapun
"Sayang, kenapa harus mengawasi ini? Kajja kita harus menyiapkan semuanya"
JongIn menyentuh lengan Jennie, yang membuat gadis itu tersentak. Jennie tersenyum dan mengikuti saran JongIn untuk kembali ke dapur menyiapkan segala sesuatunya, hari ini mereka mengundang dewan kota dan beberapa tokoh penting Seoul untuk hadir disana
Sebenarnya JongIn tak membantu banyak karena Jennie sanggup mengerjakan segalanya tanpa bantuan, JongIn lebih seperti Jisoo dan Irene yang ikut kemanapun Jennie pergi. Hanya kadang JongIn memberikan saran tentang kue baru yang dia buat, hanya itu saja yang bisa dia lakukan untuk Jennie
Jennie menyajikan kue kreasi baru miliknya untuk dewan kota dan tokoh penting lainnya, mereka sangat antusias mencoba kue buatan Jennie. Tak lama , Jennie melihat berita tentang dirinya yang diundang untuk mengikuti acara perebutan gelar master patîssier dunia yang akan diselenggarakan di Korea . Sebagai pemilik Satu bintang Michelin tentu saja Jennie akan memiliki peluang menang lebih besar dari yang lainnya, selain itu tiga juri disana adalah pemilik tiga bintang Michelin
Tinnn tiinnn tinnn!!!!
Gbrakkkkkk
Jennie mengalihkan pandangannya keluar jendela, disana tampak terjadi keributan. Jennie langsung saja keluar untuk melihat apa yang sebenarnya sedang terjadi
"Ini jalan kenapa kalian parkir disini? Kalian memghalangi pelanggan yang ingin datang ke cafe kami? Kenapa harus didepan cafe kami?"
Jennie melihat Seulgi yang menegur salah satu pengendara mobil, disana memang jalanan cukup sempit dan hampir tak ada lahan parkir untuk mobil-mobil itu dan karena memang cafe itu sedang ramai mereka bahkan rela mengantri. Salah satu pengemudi melihat halaman depan 'twentythree' sepi menjadikan itu sebagai tempat parkir, menghalangi pengunjung lain untuk sampai ke sana
"Makanya tutup saja cafe sialanmu itu, lebih baik di jadikan lahan parkir untuk pengunjung cafe kami"
Manajer cafe itu jutru tak mau mengatasi masalah justru menambah rumit masalah
"Sialan! Apa katamu!"
Seulgi merangsek maju dan mendorong manajer itu hingga terhuyung hampir jatuh, melihat itu semua orang mulai rusuh
Lisa POV
Wo wo wo, ada apa ini? Kenapa disini justru tampak seperti tempat perang daripada jalanan? Apa-apaan sorak-sorai itu? Aku memarkirkan motorku dan membelah kerumunan. Disanalah aku melihat Seulgi dan Wendy sedang saling dorong, bukan hanya itu saja Joy dan Yeri tetangga kami ikut aksi saling dorong itu. Aku langsung maju ketengah dan memisahkan mereka, aku menatap Seulgi dan Wendy dengan lekat. Bagaimana mungkin gadis-gadis ini menjadi seliar beruang grizzli?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cookies and You (Jenlisa 🌼🐻)
ChickLitJennie RubyJane Kim adalah Patîssier yang mendapat pengakuan dari kerajaan Inggris, dia memilih mengurus restoran di Korea. dia tak menyangka jika dia harus dihadapkan dengan lawan seorang Patîssier lain yang bahkan hanya menjadi pembuat kue di cafe...