Party

577 78 2
                                    

Rosè kembali dengan wajah yang tidak bisa dikatakan baik-baik saja, Wendy yang melihatnya langsung menarik Rosè ke counter dan mendudukkannya disalah satu disana. Seulgi mengambilkan makanan dan minum untuk Rosè karena mereka pikir Rosè kelaparan, tapi Rosè sama sekali tidak menyentuh makanannya membuat mereka bingung

"Lu kenapa sih? Jangan bikin kita khawatir deh, lu belom makan? Makan dulu buruan"

Seulgi menyodorkan nampan tapi Rosè menolaknya, dengan mata berkaca-kaca Rosè menatap Seulgi dan Wendy bergantian

"L-Lisa d-dia nyembunyiin sesuatu dari kita i-ini tentang rencana dia , Alexa unnie sama Jinny. G-gue nggak tau apa rencana mereka tapi gue takut rencana itu bisa bahayain Jennie"

Wendy berjongkong didepan Rosè dan menghapus airmatanya, Seulgi mengusap punggung Rosè agar gadis itu tenang

Setelah beberapa saat menangis akhirnya Rosè menceritakan segalanya, termasuk apa yang dia dengar di restoran mall tadi

"N-nggak mungkin, Lisa emang gila tapi nggak mungkin dia kayak gitu"

Seulgi lebih dulu bersuara, dia menatap kosong pada Rosè dan Wendy. Wendy sendiri hampir-hampir tak percaya tapi melihat Rosè yang seperti ini tak mungkin dia tak percaya, Wendy memutar akalnya agar dia bisa mencari tau apa yang sebenarnya terjadi dan apa maksud dibalik semua ini






















***











Lisa kembali dengan wajah lelahnya, dia memerintahkan tak ada satupun yang boleh naik ke lantai tiga. Dia membawa koper besar yang katanya berisi pakaian, itu membuat ketiga sahabatnya curiga apalagi Jennie juga tidak diperbolehkan naik ke lantai tiga. Wendy berusaha keras mencari celah agar bisa mengintip apa yang dilakukan oleh Lisa, dan usahanya tidak sia-sia dia bisa sampai ke tangga terakhir lantai tiga dan matanya membulat melihat apa yang ada didepannya

"Hmmmpppp"

Mata Wendy membulat dan kengerian muncul dikedua matanya saat ada yang membekap mulutnya dengan segera, dia pasrah saat diseret ke sebuah ruangan yang biasa dijadikan tempat mereka bersantai



















****




Jennie POV


Sejak Lisa keluar tadi dia bahkan tak menemuiku lagi, dia hanya meminta kami tidak mengganggunya di lantai tiga. Aku masih heran apa yang dia bawa dikoper besar itu, belum lagi aku masih tak tau apa yang salah sampai dia menjadikan lantai tiga sebagai tempatnya berdiam diri. Apa ada masalah sekarang? Oh god! Tinggal dua hari lagi kami harus menghadapi kompetisi tapi kenapa Lisa justru menjadi tak bisa ditebak hari ini?

Apa Alexa memberikannya clue? Atau semacam menentukan standart agar dia bisa menang? Ck! Itu sama sekali tidak mungkin, Lisa bukan orang yang seperti itu tentunya lagi pula Alexa juga tak akan mau kan memberikan Lisa kemudahan?

Astaga, ini hampir tengah malam. Cafe sudah ditutup sejak jam 10 tadi tapi tak ada tanda-tanda Lisa akan mendatangiku, belum lagi Wendy yang mendadak pergi entah kemana sore tadi. Apa yang sebenarnya terjadi sekarang?



"Keluar semuanya!!!"

Itu suara Lisa bukan? Aku menatap Rosè disampingku yang terduduk mendengar suara Lisa, aku lupa jika Rosè memutuskan menginap disini menunggu Wendy kembali dia entah kenapa memiliki semacam pikiran buruk tentang perginya Wendy. Aku menawarinya tidur di kamarku karena aku yakin dia akan terus bertengkar jika disatukan dengan Seulgi



Cookies and You (Jenlisa 🌼🐻)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang