• 06

2.2K 309 14
                                    

Tolong sambil di play ya yang di atas itu.
Aku saranin pake headset/earphone atau yang lainnya juga boleh.
Jangan lupa kalian ke kamar dulu ya baru baca, matiin juga lampunya.

Supaya mendalami, jiakhhh!!!

Udh di play?

Gass!


⊱┊─╼𝓼𝓾𝓻𝓻𝓮𝓹𝓽𝓲𝓽𝓲𝓸𝓾𝓼 ╾─┊⊱

Renjun melahap sosis yang ia beli disebuah minimarket depan perpustakaan. Ia menunggu Mamanya menjemput sembari menikmati sebuah mie instan yang langsung ia seduh dengan dua buah sosis.

"Cih, lama! Katanya bentar." Ia merengut bosan menunggu. Bahkan kini ia mengunyah plastik bekas sosis saking bosannya. Ia terlalu kenyang untuk membeli makanan lagi.

"Hahh..." Renjun menguap pada kaca minimarket. Lalu menggerakkan jarinya disana hingga meninggalkan jejak. Tiga buah stickman. Mama, Papa, Junjun.

Drrtt! Drrtt!

Renjun melirik ponselnya. Kemudian mendecih ketika mengetahui bahwa yang menelfon adalah sepupunya, Karina. Ia hiraukan telfon itu. Kembali membuat uap dikaca minimarket.

Drrtt! Drrtt!

Lagi-lagi ponselnya bergetar. Dan layarnya masih menampilkan nama orang yang sama. Kembali ia acuhkan.

Untuk ketiga kalinya,

Drrtt! Drrtt! Drrttt!

Renjun melirik kesal. Namun kembali menormalkan ekspresinya ketika membaca nama orang yang berbeda.

"Lah, Bibi joy?"

Ia menekan tombol hijau lalu menempelkan benda pipih itu ditelinganya.

"Kamu kenapa sih gak jawab telfon?!! Sekali di telfon tuh angkat!!" Joy membentak Renjun. Namun juga terdengar tangisan.

Renjun tersentak. Nyalinya langsung ciut seketika. Ia tak pernah dibentak seperti ini. Apalagi Seulgi, bisa terhitung berapa kali wanita itu membentaknya. "M-maaf Bi.. Renjun gak bermaksud.."

Joy menangis disana. Tak menjawab Renjun. Membuat lelaki itu panik namun juga tak berani berucap.

"Kak Seulgi, Jun.. Mama kamu.."

Renjun tercekat. Bulu kuduknya meremang dan tubuhnya terasa lemah dalam sekejap. "H-hah? M-mama kenapa?" Tanya Renjun.

Joy menangis keras disana. Juga terdengar Yixing yang menenangkannya. Membuat Renju panik dengan kebingungan yang tak jelas. "Mama kenapa Bi?!!" Renjun menaikkan nada suaranya.

Yixing mengambil alih telfon milik Joy. "Renjun, kamu dimana? Kamu naik taksi sekarang ke rumah sakit Universitas Chung-Ang. Mama kamu kecelakaan, sekarang masuk UGD."

Deg!

Renjun membeku. Hatinya terenyuh ketika mendengar ucapan Pamannya di sebrang sana. Ganggaman tangannya pada ponsel melemah. Tuhan, apa kau bercanda?

Reinkarnasi | Renjun [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang