Difficult Love 2

1.3K 157 109
                                    



Channie memakan makan malamnya dengan diam karena memang ia tak suka berbicara yang tidak perlu. Sedangkan Minhyung berfokus kepada Mommynya yang terus menerus memandang Channie dengan sendu, baru pertamakali ia melihat tatapan seperti ini dari Sehun.

"Aku sudah selesai Nyonya, terimakasih untuk makan malamnya, saya pergi dulu." Channie berdiri dan membungkuk kepada Sehun, baru saja ia mengambil tas, tangan Sehun pun segera mencegahnya.

"B-bolehkan kami mengantarmu pulang?" tawar Sehun. Minhyung mengangkat satu alisnya bingung, tak biasanya sang Mommy memperlakukan temannya semacam ini.

"Ah tidak perlu Nyonya, rumah saya dekat dari sini." Tolak Channie halus, sebenarnya ia tak mau merepotkan lagi, sudah cukup traktiran makan malamnya.

"Tidak, ini sudah malam. A-aku dan Minhyung akan mengantarmu." Sehun pun tersenyum lembut dan menggandeng tangan Channie menuju mobil. Di sana sudah ada supir yang menunggu mereka. Minhyung masuk terlebih dahulu dan diikuti Channie serta Sehun yang masuk terakhir, alhasil Channie duduk di tengah. Suasana sangat canggung, hingga tangan Minhyung sedikit mengusap punggung tangan Channie dan membuat Channie membulatkan matanya dan segera menarik tangannya. Minhyung tersenyum kecil melihat respon menggemaskan Channie.

"Ekhm!" Minhyung berdehem kecil dan merapatkan tubuhnya ke Channie.

"Belok kiri paman," ucapnya kepada supir milik keluarga tuan muda Minhyung tersebut. Setelah mereka sampai di depan rumah kecil yang nampak asri dan terawat, mobil pun berhenti. Sehun masih duduk termenung, ekspresinya terlihat sendu dan sedikit tersimpan kemarahan.

"Nyonya, kita sudah sampai,' ucap Channie yang menyadarkan Sehun. Sehun pun segera turun dan diikuti Channie dan juga Minhyung.

"Rumahmu nyaman sekali." Minhyung mengedarkan pandangannya ke bagian depan rumah kecil tersebut. Channie hanya tersenyum dan menyuruh mereka untuk masuk.

Tubuh Sehun sudah lemas, ia pun berpegangan kepada Minhyung.

"Mommy tidak apa-apa?" tanya Minhyung yang khawatir dengan kondisi Sehun, Sehun nampak pucat serta berkeringat dingin, tak lupa tubuhnya yang sedikit bergetar.

"Hm" jawab Sehun sembari tersenyum lemah. Mereka terus melangkah, hingga sampai di depan pintu dan Channie mengetuk pintu tersebut.

Pegangan Sehun semakin kuat, bahkan tanpa sadar ia meremas tangan Minhyung.

Cklek'

Pintu terbuka dan menampilkan remaja berbadan tinggi dan tegap yang sangat tampan, air mata Sehun langsung menetes.

"Mommy," bisik Minhyung yang melihat Sehun menangis. Ia pun mengusap air mata Sehun dan tidak memperdulikan saudara kembar yang tengah asik beradu mulut. Chanhyung sebenarnya mengetahui keberadaan mereka, namun adiknya perlu dimarahi terlebih dahulu.

"Kan Hyung sudah bilang untuk menelpon! kenapa tidak mendengarkan?!"

"Aku lupa! Lupa itu tidak ada obatnya dan Hyung tidak boleh memarahiku!"

Mereka terus berdebat di depan pintu, hingga kehadiran Chanyeol menghentikan mereka. Chanyeol langsung terdiam mendapati sang mantan istri berdiri di depan rumahnya.

"Daddy lihat, Hyung mengomel kepadaku," adu Channie. Chanhyung tentu saja tidak terima. Ia ingin membalas perkataan sang adik namun ambruknya Sehun langsung mengalihkan perhatiannya.

"Mommy!" pekik Minhyung ketika sang Mommy jatuh tak sadarkan diri. Chanyeol dengan sigap menggendongnya ala bridal dan membawa Sehun masuk ke dalam rumah.

CHANHUN SHORT STORY IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang