Doctor Park

2K 140 85
                                    

Tidak boleh dibaca di siang hari!!!


.......

Kesialan sepertinya membuntuti Sehun seharian ini, setelah tadi pagi terpeleset di kamar mandi dan membuat lutut mulusnya sedikit memar, kini Sehun tidak sengaja menumpahkan kopi panas di atas pahanya, kopi itu benar-benar masih mengepul dan membuat kulit halusnya kemerahan dan melepuh. Sehun meringis perih, ia harus bergegas pergi ke dokter sebelum luka nya bertambah parah.

Butuh waktu kurang lebih 25 menit untuk ke rumah sakit, Sehun memutuskan untuk pergi sendiri karena kekasihnya tengah disibukkan dengan setumpuk dokumen.

Sehun segera mendaftarkan diri dan menunggu antrian. Ia duduk sembari memainkan ponselnya, sedikit kesal karena kekasihnya tidak membalas pesan yang ia kirimkan 2 jam yang lalu sebelum insiden kopi panas terjadi.

Saat namanya di panggil, Sehun bergegas masuk ke dalam ruang pemeriksaan. Sedikit menahan nafasnya saat melihat wajah tampan sang dokter. Sehun berdehem kecil dan segera duduk di kursi yang sudah disediakan.

"Jadi Sehun-ssi, apa keluhan anda?" Suara berat itu mengalun, uh– terdengar sangat seksi.

"Uhm, aku mengalami insiden kecil Dokter–" sedikit melirik nametag yang tersemat apik di jas dokter tampan tersebut.

"Jadi dokter Chanyeol, aku baru saja mengalami kecelakaan kecil di dapur dan yah pahaku melepuh dan terasa sangat perih" Sehun membuat ekspresi yang terlihat begitu menyakitkan. Dokter Chanyeol mengangguk paham, lalu menyuruh Sehun untuk berbaring di ranjang.

Sehun pun segera menurutinya.

"Dokter apa aku harus melepas celanaku? ekhm! maksudku lukanya di tempat yang sulit terjangkau" Sehun meringis tatkala sadar mengatakan kalimat yang terdengar bodoh.

"Kalau itu akan membuatmu tidak nyaman, sebaiknya kau tidak perlu melakukannya Sehun-ssi, aku bisa menaikkan sedikit celanamu"

Fyi, luka Sehun berada tepat di bawah garis selangkangannya.

"Tidak dokter, kau tidak akan bisa melihat semua lukaku" Sehun tetap bersikeras, ia dengan cepat membuka sedikit celananya hingga celana dalam berwarna hitam dan juga lukanya terlihat, Sehun meringis saat melihat paha putih mulusnya berhiaskan luka.

Chanyeol mengamatinya sebentar kemudian mengambil salep dan mengoleskan salep tersebut ke luka Sehun untuk pertolongan pertama. Sehun sedikit mendesis saat tangan kekar itu mengusap pahanya, walaupun terbalut sarung tangan, namun tetap saja bersensasi.

"Apa sangat sakit?" tanya Chanyeol dengan hati-hati, ia mendongak dan melihat ekspresi Sehun, terlihat mata kecilnya yang berkaca-kaca dan tak lupa bibir bawah yang ia gigit untuk menahan rasa sakit.

"Uhm sudah lebih baik setelah kau menyentuhnya dokter"

Setelah selesai memberi salep, Chanyeol menjauh dan bersiap menuliskan resep obat untuk Sehun, namun tangan kecil Sehun malah menahannya.

"Dokter, apa luka ini akan meninggalkan bekas?"

"Tidak jika kau rutin memberinya salep Sehun-ssi, saya akan memberikan resep obatnya dan anda bisa menebusnya di apotek"

Sehun mengangguk mengerti dan melepaskan tangan Chanyeol. Lalu ia turun dari ranjang dan kembali duduk. Ia mengamati bagaimana wajah tampan Chanyeol yang bertambah semakin tampan saat sedang serius menuliskan resep obat untuknya.

"Dokter apa kau sudah mempunyai kekasih?" tanyanya dengan tidak tahu malu. Chanyeol mengeryit, lalu memusatkan atensinya kepada Sehun.

"Sudah" jawabnya singkat. Sehun mengerucutkan bibirnya.

CHANHUN SHORT STORY IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang