Seputih cinta ini, ingin kulukiskan di dasar hatiku.
Kesetiaan janjiku untuk pertahankan kasihku padamu.
Bukalah mata hati, ku masih cumbui bayang dirimu di dalam mimpi yang mungkin takkan pernah membawamu di genggamku.Tiap cambukan di punggung Lan Wangji tidak mampu meruntuhkan hatinya. Hatinya telah teguh. Tak mungkin rubuh hanya dengan siksaan.
"Aku ulang lagi. Lan Wangji, apa kau akan meninggalkan pemuda lacur itu???"
Lan Wangji semakin menegakkan tubuhnya. Mengeraskan rahangnya.
"Tidak akan pernah!" jawabnya.
Lan Qiren menghela napas lelah. Isak tangis istri keponakannya membuatnya kembali menaikkan cambuknya.
"Lan Wangji, aku tanya-"
"Tidak. Tidak akan pernah. Aku tidak akan pernah meninggalkan Wei Ying, Wei Wuxian, sekalipun aku harus mati!"
Lan Qiren lelah.
*
Dirimu di hatiku, tak lekang oleh waktu. Meski kau bukan milikku.
Intan permata yang tak pudar, tetap bersinar. Mengusir kesepian jiwaku....Sakit. Bukan, bukan tubuhnya. Yah, walaupun dicambuk 100 kalo tentu terasa sangat sakit sampai membuatnya pingsan, akan tetapi, rasa sakit di dadanya terasa lebih kentara.
*
PLAK!!!Tamparan keras mendarat di pipi Wei Wuxian. Luo Qingyang yang menerobos masuk ke ruangan kelas yang dihadiri pemuda Wei itu langsung sepi senyap.
Dengan derai air mata, Luo Qingyang berkata murka, "Jauhi suamiku!"
Semua orang yang bisa mendengarnya terkesiap. Dengan siaga, Jiang Cheng menghalangi tubuh Wei Wuxian.
"Apa maksudmu, nyonya? Beraninya kau menampar saudaraku!" Jelas Jiang Cheng murka melihat saudaranya disakiti dan dipermalukan.
"Jangan pura-pura bodoh! Aku lihat sendiri! Pelacur ini, menggoda suamiku!!!" hardik Luo Qingyang. Telunjuknya yang dihiasi kuku panjang berwarna merah menuding Wei Wuxian yang diam gemetar.
"Nonsense!!! Kau tidak ada hak menampar saudaraku! Mana buktinya, huh?!"
Luo Qingyang menggeram. Diraihnya kepala Wei Wuxian untuk dia jambak. Beruntung Jiang Cheng sigap menghalanginya.
"PERGI!!! JANGAN GANGGU SUAMIKU!!! PERGI!!!"
"KAU YANG PERGI! DASAR WANITA GILA!!!"
"BERHENTI MENGGODA SUAMIKU! JANGAN REBUT DIA!!!"
"SIAPA YANG MEREBUT SIAPA DASAR WANITA GILA!!!"
"...tidak akan," bisik Wei Wuxian.
"APA KAU BILANG? DASAR PELACUR!!!"
"KAU YANG PELACUR, WANITA SIALAN!!"
Jiang Cheng benar-benar kehabisan kesabaran. Kulitnya mulai berdarah-darah karena melindungi Wei Wuxian. Beberapa mahasiswa mulai memegangi Luo Qingyang yang dirasa mulai mengganas.
"AKU TIDAK AKAN PERNAH MENINGGALKAN LAN ZHAN! TIDAK AKAN PERNAH!!!"
Seisi ruangan kembali senyap. Bahkan Luo Qingyang berhenti berteriak. Hanya terdengar suara napas Jiang Cheng dan lawannya.
"Aku tidak akan pernah meninggalkan Lan Laoshi!" isak Wei Wuxian, "itu kau. Kau yang meninggalkannya pertama kali. Kau yang tidak menganggapnya pertama kali. Kau yang merendahkannya pertama kali. Aku hanya ingin menemaninya. Aku tidak pernah merebutnya. Itu kau yang membuangnya."
Luo Qingyang, "Tidak-"
Wei Wuxian, "YA KAU MEMBUANGNYA! Aku tidak pernah merebutnya darimu! Bahkan sejak pertama, dia bukan milikmu dan kau bukan miliknya. Dia bukan milik siapa-siapa. Jadi biarkan Lan Zhan berada di sisi yang dia mau. Itu aku. DAN AKU TIDAK AKAN PERNAH MEMBUANGNYA!!!"
Wei Wuxian terengah. Air mata mengalir deras di wajahnya. Bisikan-bisikan jahat mulai berdengung di dalam dan luar ruangan. Wei Wuxian baru sadar, banyak orang yang tengah menontonnya.
"Kau... Kau pelacur cilik!"
"Bukan aku! Kau yang pelacur! Kau yang menggoda tunangan A-Jie ku!"
Semua manusia kembali terkesiap. Jiang Cheng menggeram murka.
Luo Qingyang, "KAU-"
Wei Wuxian menyeringai dengan air mata yang masih mengalir. "Tapi sayang, kau malah dibuang. Hahaha."
"KAU!!!"
Dan perkelahian kembali berlanjut. Luo Qingyang menjambak dan mencakar Wei Wuxian. Jiang Cheng yang berada di tengah berusaha melindunginya.
"KAU PELACUR!!!"
"KAU YANG PELACUR!!!"
"GAY BIADAB!!!"
"LONTE!!!"
Tiba-tiba sebuah tangan besar memisahkan Luo Qingyang dan Wei Wuxian. "Luo Qingyang, berhenti!!!"
Seketika kembali senyap. Hanya suara tangis Luo Qingyang.
"Wei Ying?" Lan Wangji menatap khawatir Wei Wuxian. Pemuda itu duduk terkapar di lantai. Wajah dan tangannya berdarah. Dia juga menangis, hanya lebih senyap.
"Suami, apa salahku?" ratap Luo Qingyang yang dibalas helaan napas lelah Lan Wangji.
"Wei Ying," panggil Lan Wangji. Wei Wuxian meliriknya sekejap sebelum segera menghapus jejak air matanya. Walau sia-sia.
Tanpa menunggu jawaban Wei Wuxian, Lan Wangji memangku pemuda itu dan berjalan keluar ruangan. Meninggalkan istrinya yang kembali meraung.
*
Wei Wuxian didrop out.
Fotonya viral di dunia maya sebagai seorang pelakor.
Dia dihujat.
Disebut pelacur.
Gay yang menggoda dosennya.
Dia dibully.
Dilempari kotoran saat berjalan dilorong kampus sebelum dia dikeluarkan secara tidak terhormat."Aku tidak akan pernah membuang Lan Zhan."
Dunia menganggapnya hina.
Hanya karena dia mencintai pada waktu yang salah."Pelacur! Cuih!"
"Hei! Berapa harga menusuk pantatmu?"
"Wei Wuxian, kalau kau mau melakukan blowjob untukku, aku akan memberimu uang. Cukup untuk membelikanmu ramen, hahahaha!"
"Menjijikan!"
"Tidak punya norma!"
"Menggoda dosen??? Dia bodoh, ya? Sampai harus menggoda dosen."
Wei Wuxian bukan pelacur.
Wei Wuxian bukan penggoda.
Wei Wuxian tidak merebut siapapun.
Wei Wuxian tidak akan pernah membuang Lan Zhan.
Karena Wei Wuxian mencintai Lan Zhan. Lebih dari hidupnya.
Tidak akan pernah bisa hidup tanpanya."Lan Zhan, selama ada kau, aku akan kuat. Aku tidak akan pernah meninggalkan Lan Zhan. Tidak akan pernah membuang Lan Zhan. Akan terus mencintai Lan Zhan. Selamanya."
"Mn. Aku juga. Aku cinta Wei Ying."
*
Lan Wangji dikurung.
Dia dipisahkan dari kekasihnya.
Dia dihukum karena mencintai."Sakit.... Wei Ying, aku rindu...."
*
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And You (Wangxian Stories)
RomanceWei Wuxian, seorang mahasiswa Universitas Gusu, terjebak cinta terlarang dengan dosennya yang telah memiliki anak dan istri, Lan Wangji. Namun begitu, manisnya cinta yang telah mereka cecap, tak mampu begitu saja mereka tinggalkan. * * * SongFic den...