Aku ingin bercerita lebih banyak. Tapi, tidak ada seseorang yang selalu tinggal. Satu-satunya orang yang tidak pernah meninggalkanku adalah diriku sendiri. Aku bergelut dengan segala perasaan dan pikiran yang ada di dalam diriku.
Aku penuh dengan kepura-puraan. Ku gunakan itu sebagai benteng. Orang lain cukup tahu aku sebagai si periang. Bagian sedihnya tidak perlu. Pun ketika aku bercerita bagian sedih, cukup beberapa. Karena beberapa itu cukup. Tidak perlu semuanya.