6 - Meet Again

184 6 6
                                    

Prompt Day 6 - Meet Again
Pairing, Nanase Riku x Reader
IDOLiSH7 © Bandai Namco Entertaiment Inc., TROYCA

• • • • •

Karena suatu alasan Sogo dan Riku perlu berpergian untuk belanja, akibat yang lain memiliki jadwal cukup padat. Tapi dengan berbagai alasan diucapkan, Sogo membiarkan Riku untuk ikut pergi dengannya.

Walau terkadang sering berbicara tapi, untuk masalah berpergian kerap kali Sogo khawatir dengan penyakitnya yang tiba-tiba kambuh. Dia berusaha untuk tidak memberatkan Riku, agar semua yang ia khawatirkan tak terjadi.

Sesekali dipaksa untuk beristirahat, memang agak keras kepala tetapi ancaman khas Sogo bagi Riku sendiri, mau tak mau dia mengikutinya. Apalagi semua hal itu berbanding terbalik dengan Iori, ketika sibuk merawat dirinya bila dikeadaan seperti ini.

Bahkan jika Iori mengetahui hal ini, mungkin ceramah akan ada terdengar. Tentu saja dalam hal mengingatkan, itu adalah salah satu bentuk khawatir seorang Iori.

"Apa sudah lebih baikan sekarang, Riku-kun?"

Keduanya berhenti di mana ada sebuah kursi panjang, disekitar mall. Tidak begitu ramai, syukurlah seperti itu. Bila tidak kerumunan semacam semut bertemu gula, akan ada.

"Um, aku tidak apa-apa."

"Riku-san?"

Sedikit samar namun pasti ada yang memanggil dirinya tapi, keduanya bersyukur akibat sebuah bunyi berbunyi nyaring. Mendapati sosok yang tidak asing, dilihatnya seorang gadis seumurannya dihadapan.

"Ah, apa aku menganggu?"

Sogo mungkin akan cukup kaget bila tak diberitahu oleh Riku sendiri. Benar, gadis tersebut adalah [Full Name], salah seorang teman Riku sewaktu di rumah sakit.

"Err, kita bertemu lagi, ya [Name]-san. Ngomong-ngomong, bagaimana dirimu bisa mengenaliku?"

Terlihat berpikir [Name] hanya mengulas senyum kecil. Ia bahkan tidak mengenalinya, bila tidak mengingat-ingat.

"Rambutmu berbeda dari yang lain, walau begitu aku masih ragu tadi. Sudah lama semenjak itu masalahnya," jelas [Name] sedikit tidak yakin.

Rasa cemas bila salah memanggil nama orang, menjadi salah satu dari kondisinya saat ini. "Ahh, seperti itu. Ternyata khas sekali ya, seperti dulu. Eum, apakah [Name]-san sendiri masih sering ke sana?"

Anggukan pelan sebagai jawaban. Sogo ternyata cukup mengkhawatirkan, tapi sepertinya terurungkan. Karena dikatakan oleh Riku sendiri bahwa dia sama sekali tidak mengenali IDOLiSH7.

"Walau aku mengenali Riku-san, sayangnya aku tidak begitu mengenali IDOLiSH7. Terlalu banyak waktu terbuang untuk berhadapan dengan obat-obatan, jadi aku tidak benar-benar tahu."

Itulah jawaban, setelah dikatakan Riku bahwa [Name] memang kurang mengenali mereka sebagai IDOLiSH7. Tapi karena hal itu keduanya cukup bersyukur.

Selain tidak berhadapan dengan para penggemar, akan sulit bila melepaskan diri jikalau sudah berada dalam kerumunan. "Ah, mungkin ini tidak sopan kurasa. Sepertinya aku perlu memperkenalkan diri, benar? Silakan panggil saja [Name]."

Terkesan terlambat tapi tetap memperkenalkan diri. "Tidak masalah aku bisa memahami hal itu," celetuk Sogo yang sedari tadi membiarkan percakapan terjadi antara Riku dan [Name] berlangsung tanpa hambatan.

"Terima kasih ... untuk itu. Oh, bagaimana dengan perkembangan mu dengan IDOLiSH7? Kuharap Riku-san tidak memaksakan diri sendiri, ya."

Sekedar mengingatkan pada dasarnya, [Name] merupakan teman satu ruangan dengan Riku sewaktu di rumah sakit. Walau akhirnya pisah kamar untuk beberapa alasan.

Tetapi, [Name] tahu bagaimana sifat Riku sedari dulu. Terlalu semangat, bahkan sedari dulu sering kali memuji-muji dan mengatakan hal-hal menyangkut sang kakak, sewaktu diajak bicara pertama kali dengan [Name].

"Aku akan mencoba menyisihkan waktu, untuk bisa menonton penampilanmu," lanjut [Name].

"Eh, apakah itu tidak apa-apa bagi kondisimu? Sebentar, apakah [Name]-san sudah keluar dari sana?"

Berupa gelengan pelan yang kedua orang dihadapan dapat. "Sayangnya tidak. Aku memaksakan diri untuk hal ini, hehe. Tapi itu tidak perlu dikhawatirkan, [Name] ini bukanlah [Name] yang dulu Riku-san kenali."

Selain nekat, kenyataan selalu membenarkan apa yang ingin dilakukan. Sogo tidak mempercayai hal itu, sebelumnya. Bagaimana bisa ada gadis yang cukup keras kepala? Terlebih nekat masalah seperti ini.

"Ahaha, baiklah. Sudahi percakapan kali ini, ya. Aku khawatir nantinya tidak bisa belanja kebutuhan," sahut Riku mencoba menyudahi percakapan yang ternyata sudah berlangsung lama dari apa yang dipikirkan. Anggukan kecil terjadi pada Sogo.

"Berharap dirimu tidak- kalian berdua tidak memaksakan diri, itu yang lebih patut dikatakan." Sogo meralat perkataannya sendiri, hanya diberikan senyum terkesan pasrah.

"Kalau begitu maaf menganggu waktu kalian, sampai bertemu lagi."

Perpisahan terjadi, pertemuan akan datang. Tidak mungkin lama, tidak dalam waktu dekat, tapi tentu saja kelak akan tiba.

Day 6, End
Word, 683

SIMPTEMBER! ChaRea. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang