7. WHERE IS HE GOING?

4.6K 828 155
                                    

[hanya fiksi]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[hanya fiksi]

Tidak, bukan seperti itu.

Chanyeol bukan lelaki brengsek yang akan meniduri seseorang tanpa status. Ini bukan hanya sekedar kehangatan di atas ranjang. Chanyeol bukan orang yang seperti itu dan tak akan pernah terjadi. Ia hanya tidak menyangka Baekhyun dengan mudah mengajaknya untuk menghabiskan malam seperti tadi.

Tapi tak bohong ia cukup menyesal meninggalkan Baekhyun begitu saja. Jelas hati Baekhyun sedang rapuh, belum lagi si mungil baru saja membagikan perjalanan hidupnya yang cukup pahit. Chanyeol—sungguh merasa tak enak hati. Sungguh.

Chanyeol memberanikan diri untuk mengirimi Baekhyun sebuah pesan, namun pesan tersebut tak kunjung ia kirim. Ia bingung ingin mengetik seperti apa untuk mengutarakan perasaannya saat ini. Setelah mencoba beberapa kali, ia justru mengurungkan niatnya.

"Mas?" panggil sang adik mengetuk pintu kamar yang di tempati Chanyeol.

Chanyeol bangkit lalu membuka pintu tersebut, "Ini tehnya.. Mas kok pulang malem gini? Bukannya izin sama Nenek kalo mau nginep nemenin temen ta?"

"Iya, Mas jadinya balik.. Makasih ya Dek" jawab Chanyeol kaku.

"Mas sakit? Kok pucet?" tanya Yerina lagi.

"Ndak.. Dek maaf ya Mas capek banget mau tidur"

"Oh yowes, turu wes" ujar sang Adik lalu beranjak meninggalkan Chanyeol.

Chanyeol kembali masuk ke dalam kamar lalu menyeruput teh panas buatan sang Adik. Pikirannya berkecamuk tentang Baekhyun. Setelah berpikir panjang, Chanyeol memilih untuk merebahkan dirinya ke atas tempat tidur. Mungkin setelah mengantar Nenek ke pasar subuh nanti, ia akan kembali menemui Baekhyun dan meminta maaf. Tindakannya tadi pasti membuat si mungil tersinggung.

Maafin saya, Kak Baekhyun.........

•••

Sabtu, 05.45 pagi.

Chanyeol sudah berdiri di depan kamar hotel Baekhyun sejak 5 menit yang lalu. Tak berani menekan bel, tak juga berani menghubungi si mungil. Di tangan kanannya sudah memegang tas kain yang berisikan bubur ayam, buah stoberi, jus alpukat, onde-onde, dan soto daging.

Perjalanan hari ini akan cukup jauh, maka Chanyeol berinisiatif membeli banyak makanan sebagai sarapan untuk Baekhyun. Meskipun ke kota membutuhkan waktu sekitar 50-60 menit, Chanyeol hanya tidak ingin Baekhyun merasa lapar di tengah jalan.

Jarinya menekan tombol bel sembari berdoa di dalam hati agar Baekhyun tak marah atas sikapnya semalam.

Tak ada jawaban.

Mungkin masih tidur, pikirnya.

"Hoy Chanyeol! Ngapain?" sahut si Abdul datang menghampiri.

DEAR HIM✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang