9. TRYING START OVER FOR HIM

5K 843 156
                                    

[hanya fiksi]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[hanya fiksi]

Baekhyun menghela nafas kasar saat memasuki unit apartemennya. Beberapa paperbag di tangan ia letakkan dengan malas di atas meja panjang dekat ruang tamu—dimana seluruh hadiah yang ia peroleh dari pengagumnya teronggok mengenaskan diatas sana. Berbagai brand ternama dengan harga fantastis tak berhasil menarik minat Baekhyun untuk membuka atau memakainya.

Dari yang Baekhyun tebak, kebanyakan sepatu atau sendal, parfum, clutch, jam tangan, hoodie atau baju, dompet, topi, dan kacamata. Bukannya sombong, Baekhyun masih mampu membelinya. Dan lagi pula menarik perhatian seseorang dengan membelikan barang-barang branded seperti ini bukanlah gaya Baekhyun.

Sedikit yang Baekhyun ingat pemberian itu berasal dari Jongin, Jaehyun, Eunwoo, Kak Changmin, Kak Minho, Kak Ian, Songkang, Hanbin, Kak Dongwook, Kak Yunho, Kak Taecyeon, Jackson, Kak Changwook, Kak Changsung, dan masih banyak lagi.

Kira-kira sudah satu tahun lebih sejak hubungan Sehun dan Baekhyun kandas ia sudah mulai menerima hadiah-hadiah itu. Berarti sudah satu tahun lebih pula Baekhyun tak membereskan meja tersebut. Ini pun Wendy yang berinisiatif membeli sebuah meja panjang untuk menaruh seluruh hadiah dari pengagum sang sahabat—setelah sebelumnya Baekhyun hanya menaruh di atas lantai begitu saja.

Baekhyun menerimanya atas dasar sopan santun, bukan berarti membuka jalan untuk proses pendekatan. Terserah jika mereka menganggap sebaliknya. Bukan urusan Baekhyun.

Hati Baekhyun sudah lama mati.

Tak berminat untuk menjalin hubungan dengan siapapun. Apapun itu.

Setelah membersihkan diri, ia menuju balkon untuk menikmati langit malam Jakarta dengan hembusan angin yang menerpa. Di temani wine lengkap dengan sebungkus rokok. Baekhyun feeling alive di setiap hisapan dan sesapannya.

Definisi hidup bagi Baekhyun untuk saat ini adalah seperti sekarang. Entah sampai kapan.

Ponselnya bergetar menandakan sebuah pesan masuk, dengan malas Baekhyun membacanya namun tak berniat untuk membalas apapun.

Jongin Akbar
Udah nyampe apt?
Mau gue deliveryin makanan gak? Lagi pengen makan apa?
Oh ya, hopefully lu suka sama jam tangan pilihan gue ya hyun...
And how about fine dining sabtu besok?

"Try again" acuh Baekhyun tertawa miris. Jongin dengan segala usahanya satu tahun belakangan ini. Jahat? Terserah, Baekhyun tak peduli. Mungkin bisa di katakan mati satu tumbuh seribu. Tapi sayangnya Baekhyun tidak berminat.

Sudah 3 batang rokok ia hisap dan entah sudah berapa teguk ia menenggak minuman pahit itu. Baekhyun memilih beranjak masuk untuk menonton film di ruang tamu—menghabiskan Jumat indah seorang diri. Matanya memang fokus ke depan namun pikirannya kosong. Kadang Baekhyun bahkan tidak sadar bahwa air matanya jatuh, seakan pikiran dan perasaannya hilang arah.

DEAR HIM✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang