DEAR HIM✔️

27. A WARM HOME FOR HIM

[hanya fiksi]
•••

Kebun stoberi. Baekhyun senang sekali kembali ke tempat ini apalagi bersama yang terkasih.

Cie, yang terkasih. Jombs apa kabar?

Caleb dengan anteng berada di gendongan Chanyeol, sementara Baekhyun berada di depan memimpin jalan mereka. Jangan tanyakan sudah berapa biji stoberi yang ia petik. Jawabannya tidak akan cukup banyak. Mungkin jika semua buah bisa ia petik, akan ia petik hingga kebunnya itu gundul.

Ah, sebuah informasi! Caleb mewarisi salah satu kebiasaan Chanyeol yang ternyata tak begitu suka mengkonsumsi buah; makanan; atau minuman yang terlalu manis. Jadi bukankah ini suatu anugerah untuk Baekhyun?

Tentu saja! Lihat betapa senangnya ia bersenandung di depan sana dengan mulut yang penuh jejak buah stoberi. Iya umurnya saja yang dewasa, sikapnya masih tetap sama. Menggemaskan bagi Chanyeol, namun kekanak-kanakan bagi Caleb.

"Udah Kak.. Udah berapa kilo ini, nanti diabetes" tegur si tinggi.

"Ih bawel banget" bantahnya dengan tatapan menyalak.

"Ini jadinya 3 kantong, Kak.. Bisa seminggu Kakak makanin" ujar Chanyeol lagi.

"3 hari doang mah udah abis.. Udah diem deh"

Chanyeol menghela nafas panjang.

"Papa so childish" jangan tanyakan siapa. Sudah jelas makhluk kecil yang tengah memeluk erat tengkuk sang Daddy.

"He's cute right?" kekeh Chanyeol menimpali. Caleb pun bingung kenapa sang Daddy begitu—bucin?

Baekhyun terkekeh, "Kamu Papa masukin ke perut lagi, mau?"

Si kecil pun bergidik ngeri, "No—you can't!"

"Yes, I can!" jawab Baekhyun dengan kekehan meledek.

"Udah udah.. Astaga, nanti nangis lho" Chanyeol yang selalu menjadi penengah.

"Bwek!" kesal Caleb dari gendongan sang Daddy.